Asrama Siswa SLB di Rote Ndao Terbakar, Diduga Dipicu Korsleting
Asrama Sekolah Luar Biasa (SLB) di Desa Sanggaoen, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, hangus dilalap si jago merah, Senin (14/2). Seluruh siswa dan guru selamat dalam kebakaran itu.
Asrama Sekolah Luar Biasa (SLB) di Desa Sanggaoen, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, hangus dilalap si jago merah, Senin (14/2). Seluruh siswa dan guru selamat dalam kebakaran itu.
Guru SLB bernama Dino Detakiuk mengaku pertama kali melihat asap tebal dari salah satu kamar asrama sekitar pukul 12.00 Wita. Ketika itu ia sedang mengajar di kelas 11.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Kenapa TPS di Distrik Naikere rawan diserang KKB? Selain itu, kawasan Distrik Naikere rawan karena menjadi daerah perlintasan kelompok kriminal bersenjata (KKB)," tutur dia seperti dilansir Antara.
-
Kapan Bandara Ngebul di Salatiga mulai ramai? Disebutkan bahwa pendaratan itu banyak berlangsung di medio 1940-an.
-
Kenapa Kirab Tebu Temanten dilakukan? Selain melestarikan budaya, tradisi ini dimaksudkan untuk memohon keselamatan agar proses giling dan penyulingan berjalan lancar, menyejahterakan seluruh karyawan, dan memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.
-
Bagaimana KM Soneta tenggelam? Saat kejadian kondisi ombak sedang besar setinggi 2,5 meter dengan angin kencang dan arus deras. Sebanyak sembilan ABK yang terombang ambing diselamatkan oleh kapal KM Bintang Barokah yang sedang melintas.
-
Apa yang dilakukan pada acara Kirab Tebu Temanten? Kirab tebu temanten dimulai dari Gedung Madu Candia, kemudian diarak mengelilingi kompleks pabrik gula. Sebelum diarak mengelilingi kompleks pabrik, sepasang tebu temanten yang diberi nama Kyai Buda dan Nyai Manis singgah di Masjid An-Nur untuk melaksanakan prosesi ijab qobul selayaknya pasangan temanten manusia.
"Saat itu saya lihat dari jendela, asap tebal keluar dari salah satu kamar depan sebelah kiri bangunan. Api terus membesar di atap rumah tersebut," ujarnya.
Tidak Ada Siswa dalam Asrama
Menurut Dino, ketika itu semua guru serta penghuni asrama panik. Ada guru yang memutus arus listrik, ada juga yang mengecek keberadaan siswa dan siswi.
"Beruntung semua siswa dan siswi SLB lengkap dan tidak ada yang di dalam mes yang terbakar," ungkapnya.
Mobil tangki air dan pemadam yang tiba di lokasi kejadian langsung berusaha memadamkan api. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Diduga akibat Korsleting
Kapolsek Lobalain Ipda I Gede Putu Parwata mengatakan, sejumlah barang dalam asrama yang ikut terbakar antara lain, lima tempat tidur kayu tingkat, 10 spon, tiga lemari kayu, satu lemari plastik, dua kursi kayu, tiga meja kayu, dan pakaian seragam anak sekolah.
Selain itu, 2 unit handphone, berkas dokumen (Ijazah), rice cooker, 10 keranjang pakaian, 20 buah ember mandi, tiga buah rak sepatu, serta satu unit mesin cuci juga ikut terbakar.
"Pada kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa. Tempat kejadian merupakan asrama putri yang dihuni oleh 12 orang siswi yang terdiri dari siswi SD sampai SMA dan satu orang cleaning service," ungkapnya.
Tim dari Polres Rote Ndao sudah melaksanakan olah TKP dan memasang police line. Kejadian kebakaran tersebut diduga akibat hubungan arus pendek listrik (korsleting).
"PLN area Rote Ndao sudah memutuskan arus listrik. Perkiraan sementara kerugian akibat kejadian kebakaran tersebut yakni Rp125 juta," tutup Parwata.
(mdk/yan)