Bahaya Asam Sulfat, Pernah Dipakai Jadi Senjata Serang Novel Baswedan
Zat kimia ini merupakan bahan yang dapat menyebabkan pengikisan organ tubuh atau peradangan.
Zat kimia ini merupakan bahan yang dapat menyebabkan pengikisan organ tubuh atau peradangan.
- Sertijab Kasad, Jenderal Maruli Simanjuntak Resmi Gantikan Jenderal Agus Subiyanto
- Menag Yaqut Jelaskan Perkembangan Penanganan Ponpes Al-Zaytun
- Ratapan Warga Korban Kebakaran Dekat RSUD Kebayoran Lama: Pikiran Sudah Kosong, Harus Diikhlasin
- Novel Baswedan Ungkap Celah Korupsi Terkait Ekspor-Impor: Kerugian Tak Hanya Penerimaan Negara
Bahaya Asam Sulfat, Pernah Dipakai Jadi Senjata Serang Novel Baswedan
Asam sulfat tengah ramai diperbincangkan di media sosial. Zat kimia itu viral di media sosial usai disebut Cawapres Gibran Rakabuming Raka diperlukan ibu hamil untuk mencegah stunting.
Gibran mengklarifikasi pernyataannya tersebut. Putra sulung Presiden Joko Widodo itu mengakui salah dan mengatakan bahwa sebenarnya asam folat yang dibutuhkan ibu hamil.
Asam sulfat ternyata sangat berbahaya bagi manusia. Zat kimia ini merupakan bahan yang dapat menyebabkan pengikisan organ tubuh atau peradangan.
Akibat paparan asam sulfat itu dapat mengakibatkan kulit, mata, saluran pernapasan, atau saluran pencernaan langsung iritasi.
Bahaya Asam Sulfat
Efek yang ditimbulkan akibat sifat asam sulfat sebagai senyawa korosif dan penarik air yang kuat dapat mengakibatkan kulit seperti terkena luka bakar.
Kulit yang terpapar asam sulfat akan langsung mengalami luka bakar berupa kerusakan jaringan yang diakibatkan oleh zat kimia.
Luka bakar akibat asam sulfat berpotensi lebih buruk ketimbang luka bakar akibat asam kuat lainnya.
Hal ini dikarenakan adanya tambahan kerusakan jaringan dikarenakan senyawa H dan O dari jaringan ditarik sebagai H2O (dehidrasi) dan juga akan terjadi kerusakan termal sekunder akibat pelepasan panas oleh reaksi asam sulfat dengan air.
Bahaya akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi asam sulfat. Bahkan asam sulfat encer sekitar 1 M, 10 persen, akan dapat mendehidrasi kertas apabila tetesan asam sulfat tersebut dibiarkan dalam waktu yang lama.
Oleh karena itu, larutan asam sulfat yang sama atau lebih dari 1,5 M diberi label 'Corrosive' (korosif), dan larutan lebih besar dari 0,5 M dan lebih kecil dari 1,5 M diberi label 'Irritant' (Iritan).
Tidak hanya itu, menghirup kabut asam sulfat juga bisa mengakibatkan erosi gigi dan iritasi saluran pernapasan.
Jenis asam sulfat pekat berasap (oleum) mengeluarkan asap berupa gas SO2 yang sangat reaktif. Gas ini sangat berpotensi merusak paru-paru bila terhirup.
Salah satu korban terkena asam sulfat adalah penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Novel disiram air keras usai melaksanakan salat Subuh di masjid kawasan rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4/2017). Novel disiram air keras oleh dua orang pelaku yang berboncengan sepeda motor.
Alhasil, wajah Novel mengalami luka bakar. Tak cuma itu, mata Novel luka mengalami luka dan harus dirawat ke rumah sakit di Singapura.
Polda Metro Jaya berhasil mengidentifikasi jenis air keras yang disiramkan pelaku ke wajah Novel.
Berdasarkan hasil penelitian laboratorium, air keras yang digunakan pelaku untuk menyiram wajah novel berjenis asam sulfat.
Dua penyerang Novel kemudian ditangkap polisi. Kedua pelaku yakni Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis telah menjalani vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Rahmat divonis 2 tahun penjara dan Ronny Bugis dihukum 1 tahun 6 bulan penjara.