Bahrun Naim dikabarkan tewas, Polri koordinasi dengan Kemlu
Sementara itu, Kabagpenum Divhumas Mabes Polri, Kombes Martinus Sitompul menambahkan polisi juga berkoordinasi dengan Kemenlu, Atase Kepolisian di Turki dan Interpol untuk mengetahui kebenaran kabar tersebut.
Mabes Polri mengaku belum mendapatkan informasi terkait tewasnya anggota ISIS asal Solo, Bahrun Naim. Kabar tewasnya Bahrun santer beredar di grup aplikasi Whatsapp yang menyebut ia meninggal pada 30 November 2017 lalu.
"Masih diklarifikasi ke Densus 88 tapi belum ada info balik," ujar Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto saat dihubungi, Senin (4/12).
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Bagaimana Ismail Haniyeh tewas? Kamis lalu New York Times, melaporkan Haniyeh tewas karena bom yang diletakkan di kamarnya dua bulan sebelumnya.
-
Apa yang dilakukan Hamas dalam persiapan serangan? Dokumen tersebut menjelaskan tujuan Hamas dan menggambarkan secara rinci serangkaian latihan yang dilakukan oleh unit-unit elit kelompok perlawanan Palestina tersebut.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Siapa yang menyatakan bahwa narkoba lebih berbahaya dari terorisme? Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Marthinus Hukom menyatakan narkotika lebih dahsyat dan berbahaya dari terorisme.
Sementara itu, Kabagpenum Divhumas Mabes Polri, Kombes Martinus Sitompul menambahkan polisi juga berkoordinasi dengan Kemenlu, Atase Kepolisian di Turki dan Interpol untuk mengetahui kebenaran kabar tersebut.
"Sedang didalami," ujar Martinus saat dihubungi terpisah.
"Koordinasi dengan Kemlu dan semua akses yang ada di Polri," ujarnya.
Seperti diketahui, Bahrun Naim disebut-sebut sebagai dalang atau otak aksi teror bom Thamrin, Jakarta Pusat, pada Januari 2016. Bahrun yang kerap disebut sebagai pimpinan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) ini merupakan perekrut sejumlah teroris dari Indonesia. Bahrun sendiri juga sering mengajarkan cara membuat bom melalui grup-grup Telegram internal teroris.
Baca juga:
Keluarga di Solo belum dapat info soal tewasnya Bahrun Naim
Minim ilmu Islam, staf penjara Inggris sulit identifikasi pelaku ekstremisme
Mencekamnya kampus di Pakistan saat diserang kelompok bersenjata pakai burka
Aljazair ogah gabung aliansi anti-terorisme bentukan Saudi
Gerakan teror biasanya manfaatkan Desember untuk beraksi