Bakar Lahan 5 Hektare, Ayah dan Anak di Rokan Hilir Ditangkap Polisi
Usut punya usut, akhirnya diketahui bahwa lahan tersebut sengaja dibakar oleh kedua pelaku. Lahan itu dibakar untuk dibersihkan setelah dìsemprot sekaligus mengusir hama tikus.
Polisi menangkap 2 orang pria pelaku pembakaran hutan dan lahan di Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Keduanya merupakan ayah dan anak di inisial NR (40) dan AL (17).
"Kedua pelaku NR dan anaknya AL diduga melakukan pembakaran lahan seluas 5 hektare untuk perkebunan," ujar Kapolres Rokan Hilir AKBP Andrian Pramudianto kepada merdeka.com Sabtu (20/5).
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Kenapa kebakaran hutan sering terjadi di musim kemarau, terutama di Sumatera dan Kalimantan? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan. Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain.
-
Kapan Hari Hutan Indonesia dideklarasikan? Kemudian, tahun 2020, bersama 140 lebih kolaborator dari berbagai lintas organisasi, dideklarasikan 7 Agustus sebagai peringatan Hari Hutan Indonesia.
Andrian menyebutkan, kedua pelaku ditangkap pada Kamis (18/5) pukul 17.30 WIB. Penangkapan itu usai terjadinya kebakaran lahan yang diinformasikan ke polisi.
"Kapolsek Pujud dapat informasi dari operator Command Centre di Polres Rohil bahwa ada terdeteksi titik hotspot di daerah tersebut. Lokasinya di Air Hitam," jelasnya.
Tak ingin kebakaran meluas, tim langsung berangkat menuju lokasi titik koordinar dimaksud. Setelah dicek, benar ada kebakaran lahan sesuai laporan operator di Polres.
"Meski saat itu tim langsung fokus pemadaman, tapi anggota lainnya melakukan penyelidikan untuk mencari pelakunya," ucapnya.
Usut punya usut, akhirnya diketahui bahwa lahan tersebut sengaja dibakar oleh kedua pelaku. Lahan itu dibakar untuk dibersihkan setelah dìsemprot sekaligus mengusir hama tikus.
"Jadi kedua pelaku ini mengakui telah membakar lahan tersebut. Lahannya ada sekitar 5 hektare yang dibakar," kata Andrian.
Ayah dan anak itu kini ditahan di Polsek Pujud untuk diperiksa lebih lanjut. Polisi kemudian menetapkan keduanya jadi tersangka pembakar lahan dengan barang bukti korek mancis dan peralatan lainnya.
"Kita mengimbau masyarakat untuk tidak membersihkan lahan dengan cara dibakar. Saat ini masuk musim kemarau, jika terjadi kebakaran lahan sulit untuk dipadamkan," pungkas Andrian.
(mdk/ray)