Bandar Narkoba di Aceh Ditembak Mati saat Berupaya Melarikan Diri
"Ini operasi hasil kerja sama antara Polisi, BNNP dan juga BNN Kabupaten, kita berhasil melumpuhkan Ridwan," kata Brigjen Pol Faisal Abdul Naser.
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh menembak mati bandar narkoba bernama Ridwan Ilyas Ismail di Pondok, Bener Meriah, Senin (30/9) sekitar pukul 12.00 WIB. Ridwan diketahui sudah lama masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
Kepala BNNP Aceh, Brigjen Pol Faisal Abdul Naser mengatakan, Ridwan sejak Mei 2019 sudah ditetapkan dalam DPO. Selama ini Ridwan terlibat mengatur sejumlah penyelundupan sabu dari Aceh ke provinsi lain. Berdasarkan pengakuan sejumlah tersangka yang terlebih dahulu ditangkap, semua sabu diambil dari Ridwan.
-
Siapa Abu Bakar Aceh? Abu Bakar Aceh, seorang tokoh intelektual tersohor asal Aceh yang telah melahirkan banyak karya di bidang keagamaan, filsafat, dan kebudayaan.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Kapan wabah Kolera menyerang Aceh? Aceh menjadi salah satu daerah yang terkena wabah virus pada saat Agresi Militer Belanda II.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
"Ini operasi hasil kerja sama antara Polisi, BNNP dan juga BNN Kabupaten, kita berhasil melumpuhkan Ridwan," kata Brigjen Pol Faisal Abdul Naser, Selasa (1/10) di kantor BNNP Aceh.
Menurutnya, petugas di lapangan terpaksa harus melepaskan tembakan lantaran pelaku mencoba melarikan diri saat ditangkap. Tersangka juga mencoba membuat perlawanan sehingga petugas melumpuhkan pelaku.
Tindakan ini dilakukan setelah petugas mendapat informasi tersangka memiliki senjata api. Meski begitu, petugas tidak menemukan senjata api milik pelaku saat dilumpuhkan. "Saat itu pelaku tidak ada senjata api," ungkapnya.
Sebelum dilumpuhkan, kata Faisal, tersangka mencoba untuk mengelabui petugas. Informasi pertama yang diperoleh, tersangka sedang naik mobil. Namun saat hendak ditangkap, ternyata tersangka menggunakan sepeda motor dan hendak melarikan diri.
"Pertama dia naik mobil, tiba-tiba dah naik motor, dari pengelabuan yang dilakukan itu kan ada pembohongan pengelabuan informasi kepada petugas, ini ada juga mencoba menutupi kepada polisi," jelasnya.
Kasus ini bermula petugas BNN menangkap sebuah truk Colt Diesal berisi sayur kol, kubis berangkat dari Kabanjahe, Sumatera Utara ke Jakarta. Truk warna kuning nomor polisi BK 9434 EN kemudian dihentikan di fly over selepas Pelabuhan Merak Rabu (22/5).
Lalu truk tersebut digiring ke area SPBU Jalan Terusan Tol Jakarta-Merak Kilometer 2, Cikuasa Atas, Kelurahan Gerem, Kecamatan Gerogol, Cilegon. Setelah dibongkar ternyata truk berisi sayur kol itu terdapat 35 bungkus sabu disembunyikan dalam dinding bak belakang.
"Kita amankan Muazir dan seorang saksi sebagai sopir saat itu," terang dia.
Setelah dilakukan pemeriksaan, Muazir mengaku mendapat barang haram itu dari Riski Ariananda warga Dusun Tanjung Putus, Kelurahan Gampong Jawa, Kecamatan Langsa, Kota Langsa, Provinsi Aceh.
"Riski mengaku dapat perintah dari Ridwan dan langsung kita tetapkan DPO," ucapnya.
Kata Faisal, petugas meyakini bahwa Ridwan adalah bandar narkoba di Aceh berdasarkan pengakuan dari sejumlah tersangka yang sudah diamankan dan saksi-saksi lainnya.
"Hasil pengakuan dari saksi-saksi, itu barang bukti 36, 473 gram, lebih dari satu saksi itu barang dari Ridwan," ungkapnya.
Modus yang dilakukan Ridwan terus berubah. Sekarang, petugas berhasil membongkar modus penyelundupan sabu, seolah-olah truk tersebut sedang membawa sayur-mayur.
"Inilah bandar narkoba yang mengedarkan di Aceh dengan modus operandi bertukar-tukar, Muazir yang ditangkap itu dengan cara membawa sayur mayur, sabu itu disembunyikan," jelasnya.
Faisal mengaku, semua tersangka itu akan diproses dan saat ini petugas sedang melakukan pengembangan. "Saya tidak akan pernah berhenti memerangi narkoba hingga saya pensiun nanti," tutupnya.
Baca juga:
Lima Orang Ditangkap Usai Demo Ricuh di DPR Positif Pakai Narkoba
Seorang Pelajar di Medan Pakai Sabu Sebelum Ikut Demo
Polisi: Satu Pelajar yang Ikut Demo di Medan Positif Narkoba
Sri Bintang Pamungkas Mengaku Tak Ada di Rumah saat Anaknya Ditangkap Polisi
Putri Sri Bintang Pamungkas Terjerat Narkoba