Banjir bandang dan tanah longsor di Buleleng, puluhan rumah rusak
Setelah Jembrana dan Denpasar, kini giliran Kabupaten Buleleng diterjang banjir bandang dan tanah longsor. BPBD Buleleng mendata ada 13 titik bencana tanah longsor dan banjir terjadi di kabupaten paling utara pulau Bali.
Setelah Jembrana dan Denpasar, kini giliran Kabupaten Buleleng diterjang banjir bandang dan tanah longsor. BPBD Buleleng mendata ada 13 titik bencana tanah longsor dan banjir terjadi di kabupaten paling utara pulau Bali.
Akibat kejadian ini jalan penghubung antarkabupaten terputus. Seperti jalur utama dari Denpasar menuju Buleleng di Desa Gitgit, badan jalan ditutupi bebatuan dan pohon tumbang akibat tebing longsor.
-
Mengapa tanah longsor terjadi? Selain itu, waspada juga jika halaman atau lantai pada rumah tiba-tiba ambles, adanya tanah yang runtuh dalam jumlah yang besar, serta munculnya mata air secara tiba-tiba.
-
Kapan banjir dan longsor terjadi di Pesisir Selatan? Untuk diketahui 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Kamis, (7/3).
-
Kapan tanah longsor terjadi di Banjar Dinas Ngis Kaler? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Kapan tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Di mana longsor di Banjarnegara terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Di mana saja bencana tanah longsor terjadi di Jawa Tengah? Cuaca ekstrem dalam beberapa hari belakangan membuat sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah dilanda bencana longsor dan tanah bergerak. Salah satu bencana longsor itu terjadi di Desa Tundagan, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, pada Minggu (3/3) petang. Bencana longsor juga terjadi di Dukuh Secang, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen.
Termasuk juga jalan utama Tabanan-Buleleng melalui jalur Munduk. Kendaraan terpaksa harus balik arah lantaran separuh badan jalan amblas.
Bencana terparah terjadi di Desa Dencarik dan Desa Kali Anget, di mana ratusan rumah warga terdampak banjir bandang.
Menurut penuturan warga, air mulai meninggi sudah terjadi sejak pukul 22.30 WITA. Hanya berselang beberapa menit saja volume air seperti aliran sungai begitu cepat datang disertai dengan beberapa bebatuan dan batangan pohon.
Banjit bandang terjadi diperkirakan akibat meluapnya air Sungai Tanpekan. Dari ratusan rumah yang terendam air, dikabarkan lebih dari 21 rumah alami kerusakan.
"Begitu air mulai meninggi dan masuk rumah, banyak warga langsung mengungsi. Karena sudah pengalaman sebelumnya setiap hujan deras selama sehari tanpa henti, air sungai kemungkinan meluap. Ternyata benar, syukurlah kami sudah mengungsi. Rumah kami tenggelam pak, air di dalam rumah setinggi hampir 2 meter," tutur salah seorang warga Buleleng Ketut Budiarta (37), Rabu (24/1).
Berdasarkan pantauan di lokasi, hampir seluruh rumah yang ada di bantaran sungai Tanpekan dihantam banjir bandang. Lumpur-lumpur memenuhi lantai dan halaman rumah warga. Sekitar pukul 10.00 WITA air mulai surut dan warga bergotong royong membersihkan dibantu anggota TNI dan polisi.
Tidak hanya ratusan rumah yang terendam, sebuah mobil yang parkir di pinggir sungai milik Putu Mastika (37) setempat nyaris hanyut.
"Awalnya sedang kerja dihubungi tetangga katanya rumah terendam. Saya langsung nerobos jembatan yang sudah penuh air. Sampai sepinggang malah airnya. Bahkan mobil saya nyaris hanyut. Tapi beruntung masih tertahan pohon bambu," kata Mastika.
Sementara Kepala Desa Dencarik, Putu Budiasa mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih menginventarisir jumlah kerusakan yang terjadi. Meski begitu ia memperkirakan jumlah rumah yang terdampak banjir bandang mencapai ratusan unit, serta puluhan hektar sawah dan tanaman anggur juga ikut terendam.
"Curah hujannya tinggi, selain itu dari hulu air banyak menghanyutkan kayu dan lumpur. Kerusakan belum kami bisa pastikan jumlah kerugian," kata Budiasa.
Dikatakannya, ada 15 KK terpaksa diungsikan lantaran rumahnya berada di posisi rawan dan mengalami rusak parah.
"Ini banjirnya paling parah. Sampai sekarang sudah tiga kali kena, tapi yang sekarang paling banyak rumahnya jadi korban," jelas Budiasa.
Baca juga:
Banjir bandang terjang Jembrana, jembatan 7 meter ambrol
Badung & Denpasar dikepung banjir, warga kesal tak diperhatikan pemerintah
Hujan deras sejak Minggu sore, banjir dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Lebak
Jalur ke Nusa Dua banjir, lalin macet hingga 12 km
Suami-istri di Kupang ditemukan tewas terseret banjir