Banjir Landa Tiga Desa di Riau, 700 Rumah Terendam
Akibat banjir, sejumlah rumah mengalami kerusakan berat.
Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kecamatan Kemuning sejak dini hari menyebabkan banjir di tiga desa, yakni Desa Keritang, Desa Batu Ampar, dan Kelurahan Selensen Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Daerah ini berbatasan dengan Provinsi Jambi.
Banjir yang terjadi pada Senin (30/12) pagi ini mengakibatkan ratusan rumah warga terendam dan sejumlah keluarga terpaksa mengungsi.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Siapa yang terdampak banjir di Rumah Tigo Ruang? Salah satu warga di Rumah Tigo Ruang, Kecamatan Kuranji, Suci Ramadani mengatakan, air mulai masuk ke dalam rumah sekitar pukul 02.00 WIB.
Kapolres Indragiri Hilir, AKBP Budi Setiawan menyampaikan banjir yang terjadi di wilayah hukumnya telah mengakibatkan sejumlah kerugian materil. Sebanyak 70 rumah di Kelurahan Selensen, 500 rumah di Desa Batu Ampar, dan 133 rumah di Desa Keritang sempat terendam banjir.
"Tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir ini," ujar Budi Senin (30/12).
Akibat banjir, sejumlah rumah mengalami kerusakan berat. Di Desa Batu Ampar misalnya, sebanyak 18 rumah mengalami kerusakan parah sehingga penghuninya terpaksa mengungsi ke rumah kerabat atau posko pengungsian yang telah didirikan.
Untuk menangani bencana banjir ini, Polres Indragiri Hilir telah mengerahkan sejumlah personel untuk melakukan evakuasi warga, menyalurkan bantuan makanan dan minuman, serta mendirikan posko pengungsian. Selain itu, personel gabungan TNI, Polri, dan BPBD juga melakukan patroli untuk mengantisipasi adanya kejadian yang tidak diinginkan.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk melakukan penanganan pasca bencana, seperti membersihkan lingkungan dan memperbaiki infrastruktur yang rusak," jelas Budi.
Budi mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi terjadinya banjir susulan, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi. Warga yang tinggal di daerah rawan banjir diimbau untuk selalu siap siaga dan mengikuti arahan dari petugas.
"Kami akan terus memantau perkembangan situasi dan memberikan bantuan yang diperlukan kepada masyarakat yang terdampak bencana," tegas Budi.
Upaya Penanganan Banjir
Hingga saat ini, situasi banjir di Kecamatan Kemuning berangsur surut. Namun demikian, petugas gabungan tetap bersiaga di lokasi untuk melakukan pengawasan dan membantu masyarakat.
"Banjir berangsur surut. Kami telah membuka dan menutup jalur lalu lintas di jalan lintas Timur yang terdampak banjir untuk memastikan keamanan dan kelancaran arus lalu lintas," jelas Budi.