Banjir di Indramayu Rendam 25.206 Rumah, 23.220 Warga Mengungsi & 2 Orang Meninggal
Raditya Jati mengatakan, banjir disebabkan karena air Sungai Cilalanang, Cipanas, Cipelang, dan Cimanuk meluap ke jalan desa.
Banjir yang merendam 25.206 rumah di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat mengakibatkan dua orang meninggal dunia. Kedua korban tersebut merupakan warga dari Desa Karang Tumaritis, Kecamatan Haurgeulis.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat, 23.220 Warga dari Kecamatan Haurgeulis dan Kecamatan Losarang mengungsi ke tempat yang lebih aman.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui saat di Indramayu? Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo mendengarkan pengakuan mengejutkan saat berdialog dengan dari nelayan Indramayu.
-
Apa yang dikeluhkan nelayan Indramayu kepada Ganjar Pranowo? "Ada bajak laut," kata nelayan.Berdasarkan pengakuannya, nelayan itu menyetor mulai Rp3 juta hingga Rp5 juta setiap minggunya. "Orang biasa seperti saya, cuma baik keamanannya kalau ada masalah," ujar nelayan.
-
Apa yang menjadi ciri khas perahu nelayan Indramayu? Perahu buatan nelayan Indramayu dikenal tangguh dan kokoh.
-
Apa itu Mi Kemi Indramayu? Indramayu punya kuliner langka namanya Mi Kemi. Menurut warga setempat, mi ini sudah ada sejak 1980-an, dan menjadi makanan favorit warga di pesisir utara Jawa Barat tersebut.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Apa itu Bubur Kuning khas Indramayu? Bubur kuning ini disajikan layaknya sayur dengan isian hati dan ampela ayam lezat. Bubur ayam pada umumnya berisi bubur nasi dengan isian ayam goreng suwir, kacang, irisan loncang dan kerupuk dengan siraman kuah sedikit. Namun di Indramayu, terdapat varian bubur ayam yang unik dan berbeda bernama bubur kuning.
"25.206 rumah di 22 Kecamatan di Kabupaten Indramayu terdampak banjir. Selain itu, 2.096 hektar sawah warga juga ikut terendam," kata Kapusdatin Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/2)
Raditya Jati mengatakan, banjir disebabkan karena air Sungai Cilalanang, Cipanas, Cipelang, dan Cimanuk meluap ke jalan desa.
"Hujan dengan intensitas tinggi sejak hari Minggu (7/2) membuat debit air di Waduk Cipancu mengalami peningkatan yang memicu pergerakan struktur tanah di sekitaran waduk dan air sungai meluap," kata Raditya
Selain itu, tingginya debit air juga mengakibatkan pergeseran dinding penahan Waduk Cipancu ke arah luar sejauh kurang lebih 2 meter. pantauan BPBD Indramayu pada Selasa kemarin, tinggi mata air Waduk Cipancu sudah turun menjadi sekitar 1,5 meter.
"Karena pintu dinding waduk sudah dibuka. Rencananya, Dinas Perairan akan memasangkan bambu dan menarik lurus bambu untuk mengetahui bagaimana keadaan tanah di sekitar waduk," kata dia.
Sedangkan pada hari Rabu ini, BPBD melaporkan kondisi waduk Cipancu sudah aman dan banjir juga mulai berangsur surut di beberapa kecamatan. Raditya mengatakan, BPBD Kabupaten Indramayu telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Indramayu, Kecamatan Haurgeulis, Kepala Desa Kuwu Haurkolot, HSSE PLN dan BBWS Citarum serta instansi terkait lainnya untuk melakukan pendataan dan evakuasi warga terdampak.
"Pemerintah setempat juga akan menutup jalan utama Haurgeulis - Gantar untuk mempermudah proses penanganan dan masyarakat tetap diimbau untuk selalu waspada," ujarnya.
"Mensos juga sudah mengunjungi lokasi kejadian dan meninjau lokasi pengungsian di Kecamatan Haurgeulis," imbuhnya.
Berdasarkan kajian InaRISK, wilayah Kabupaten Indramayu memiliki risiko tanah longsor sedang hingga tinggi dengan luas bahaya 268 hektar. Satu kecamatan berpotensi terpapar tanah longsor.
Sedangkan menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kabupaten Indramayu berpotensi hujan disertai petir dan angin kencang hingga Jumat (12/2) mendatang.
Baca juga:
Korban Banjir di Karawang Terima Bantuan Bahan Makanan dan Selimut
Korban Terseret Sejauh 100 Meter, Ini 3 Fakta Longsor yang Terjadi di Kebumen
RPJMD Masih Dibahas, Pemprov DKI Bantah Hapus Program Normalisasi Sungai
Pantura Subang Dilanda Banjir, Ini Solusi yang Disiapkan Ridwan Kamil
Banjir di Kabupaten Bekasi Mulai Surut, Warga Harus Waspada Intensitas Hujan Tinggi