Banjir terjang 5 desa di Sumbawa, 1.170 KK jadi korban
Ketinggian air di lokasi sekitar 70 sentimeter.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 1.170 kepala keluarga menjadi korban banjir bandang yang menerjang daerah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, pada Jumat (20/2) malam. Musibah tersebut menimpa lima desa di Sumbawa.
"Sebanyak 1.170 KK dari Desa Labuan Jambu, Desa Labuan Pidang, Desa Banda, Desa Batu Lanteh dan Desa Labi Bontang terdampak dari banjir bandang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Sabtu (21/2).
Catatan BNPB, banjir bandang yang menimpa 1.170 kepala keluarga tersebut meliputi 460 rumah di Desa Labuan Jambu dan enam rumah hanyut. Sedangkan di Desa Labuan Pidang, ada enam rumah hanyut dan 150 rumah terendam banjir.
Sementara Di Desa Banda, dua rumah hanyut dan 400 rumah terendam. Lalu di Desa Batu Lanteh tercatat lima rumah hanyut serta 150 rumah terendam dan di Desa Labi Bontang 10 unit rumah terendam banjir.
Selain merusak rumah, BNPB mencatat banjir bandang tersebut juga merusak ternak dan lahan pertanian warga setempat. Dengan bantuan TNI dan Polri, BNPB masih melakukan penanganan banjir tersebut.
"Penanganan banjir bandang hingga Jumat (20/2) pukul 21.00 WIB masih terus dilakukan. Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa bersama TNI, Polri, PMI, Sarda, Tagana, relawan dan masyarakat sudah turun ke lapangan melakukan evakuasi, pendataan dan pembagian logistik," kata Sutopo seperti dikutip antara.
Sutopo mengatakan, beberapa bantuan logistik seperti dua tangki air bersih, 400 dus air mineral, 400 dus mie instan serta 5.000 nasi bungkus sudah dikirim ke lokasi. Menurut Sutopo, kondisi saat ini di sebagian wilayah banjir sudah mulai surut meski tingginya masih sekitar 70 sentimeter.
"Kebutuhan mendesak adalah semua kebutuhan dasar bagi korban karena persediaan logistik di BPBD provinsi sudah habis. Korban memerlukan bantuan makanan siap saji, pakaian, selimut, minyak goreng, susu, obat-obatan dan lainnya," pungkasnya.
Baca juga:
Bengawan Solo meluap, ratusan hektar sawah di Sragen terendam
3.830 warga kebanjiran, Sukoharjo darurat bencana
3 Ribu warga ngungsi, Solo belum tetapkan status tanggap darurat
Jombang banjir parah, 2.200 warga mengungsi jalur SBY-Kediri macet
Diguyur hujan deras, kawasan perumahan di Denpasar terendam banjir
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Di mana banjir di Bandung terjadi pada Kamis (11/1) lalu? Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu. Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Siapa yang terdampak banjir di Jalan Braga, Bandung? Mengutip Liputan6, sebanyak 600 rumah warga di Jalan Braga, Gang Apandi RW 08, RW 04, RW 03, RW 07, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, terkena dampaknya.
-
Dimana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.