Bantah Eliezer, Putri Candrawathi Klaim Tak Ubah Lokasi PCR dari Bangka ke Saguling
Sedangkan, perihal keterangan setibanya di Jakarta, Putri juga membantah kesaksian Bharada E mulai dari sarannya ke Ferdy Sambo soal sarung tangan dan CCTV hingga ajakan isolasi ke rumah dinas di komplek perumahan Polri, Duren Tiga.
Putri Candrawathi kembali membantah kesaksian Bharada Eliezer. Yakni, terkait lokasi test PCR usai kepulangan dari Magelang ke Jakarta.
Putri Candrawathi klaim tidak mengubah lokasi tes PCR dari rumah Bangka ke Saguling, Jakarta Selatan, termasuk soal mendengarkan musik dan perintah lainnya. Seperti diungkap Bharada Eliezer.
-
Apa harapan Putri Candrawathi untuk TAS? Mama selalu berdoa agar mas Arka selalu bertumbuh menjadi anak yang sehat, panjang umur, bahagia selalu, diberikan yang terbaik sepanjang hidup Mas Arka dan kelak Mas Arka akan menjadi anak hebat yang tangguh dan membanggakan mama.
-
Siapa yang mengutuk Putri Candra Kirana? Galuh Ajeng iri pada Candra Kirana yang bertunangan dengan Pangeran Inu Kertapati. Ia menyuruh nenek sihir jahat untuk mengutuk saudaranya menjadi keong mas.
-
Di mana Candi Tribhuwana Tunggadewi ditemukan? Arkeolog Temukan 'Akta' Kelahiran Raja Majapahit Hayam Wuruk, Terkubur di Bawah Tanah Para Arkeolog dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jatim melakukan ekskavasi tahap 5 Situs Bhre Kahuripan di Desa Klinterejo, Sooko, Mojokerto.
-
Kapan para Bhiksu Thudong tiba di Candi Borobudur? Setelah berjalan kaki dari Semarang selama lima hari, puluhan Bhiksu Thudong akhirnya tiba di kawasan Candi Borobudur.
-
Siapa yang menari bersama Putri DA? Bukan hanya menari sendiri, Putri juga memiliki kesempatan untuk menari bersama dengan Jhody Seltha.
-
Kapan Candi Tribhuwana Tunggadewi dibangun? Berdasarkan angka tahun di batu Yoni candi ini dibangun pada zaman Majapahit saat Raja Hayam Wuruk memerintah.
Sebab, selama perjalanan menuju Jakarta, ia dalam kondisi tidak enak badan.
"Saya tidak pernah mengubah lokasi PCR saat perjalanan Magelang ke Jakarta. Kemudian saya tidak pernah mendengar musik dari hp, karena tidak enak badan. Dan saya tidak pernah meminta dek Richard menaikkan stayer," ucap Putri di PN Jakarta Selatan, Selasa (13/12).
Sedangkan, perihal keterangan setibanya di Jakarta, Putri juga membantah kesaksian Bharada E mulai dari sarannya ke Ferdy Sambo soal sarung tangan dan CCTV hingga ajakan isolasi ke rumah dinas di komplek perumahan Polri, Duren Tiga.
"Saya tidak mengetahui keberadaan dek Richard di lantai tiga, kemudian saya tidak pernah membicarakan soal CCTV dan sarung tangan bersama dek Richard dan Pak FS," ucapnya.
"Saya tidak pernah menyampaikan ke-46 dalam mobil saat isolasi, dan saya tidak pernah mengajak dek richard untuk isolasi di 46. Pada saat di 46, kamar saya tertutup dan berganti baju," sambung Putri.
Lebih lanjut, soal pengakuan diberikannya gawai Iphone 13 Promax dan disodorkan uang pada 10 Juli 2022 atau 2 hari selepas penembakan, Putri mengaku tidak pernah berada di lokasi tersebut.
"Saya tidak pernah memanggil dek Richard ke lantai dua untuk bergabung dengan ricky, kuat, dan Pak FS untuk memberikan HP dan menjanjikan uang dan hanya memberikan terima kasih," ujarnya.
Bantahan Putri yang terakhir menyangkut status dari Brigadir J dalam posisi ajudan hingga sanggahan soal perintah membersihkan sidik jari sebagaimana kesaksian dari Bharada E.
"Saya tidak pernah menyampaikan Yosua adalah ajudan saja, tetapi driver yang ditunjuk suami saya untuk membantu saya selaku bendahara bhayangkari pengurus pusat," kata dia.
"Dan saya tidak pernah membereskan barang-barang Yosua tetapi hanya meminta tolong mencarikan dokumen berupa fotocopy keuangan bhayangkari, karena saya adalah bendahara umum pengurus pusat bhayangkari," tambah dia.
Sekedar informasi jika, Bharada E dihadirkan sebagai saksi mahkota dalam perkara dugaan pembunuhan berencana Brigadir J atas terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Dengan didakwa melanggar Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke (1) KUHP.
(mdk/rhm)