Bantah SBY, Wiranto Tegaskan Tak Sembarang Bicara Soal Perusak Bendera Demokrat
Diharapkan masalah perusakan bendera Demokrat serta atribut PDIP tidak berkembang menjadi masalah baru.
Menkopolhukam Wiranto menegaskan tak akan sembarangan bicara. Hal itu merespons bantahan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait adanya 'oknum' partai terlibat perusakan bendera Demokrat serta atribut lainnya di Pekanbaru, beberapa waktu lalu.
"Enggak apa-apa, tanggapan dari mana saja ya bebas. Saya sebagai Menkopolhukam tentu tidak sembarangan bicara," ujar Wiranto saat dikonfirmasi, Selasa (18/12).
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Bagaimana Demokrat akan membantu kemenangan Prabowo? Kita harap nanti kalau Partai Demokrat sudah menyatakan secara resmi, itu juga akan tentu memberikan masukan-masukan melalui kader-kader atau putra putri terbaik untuk dipersatu di tim pemenangan," kata Budi.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Segala pernyataannya, lanjut Wiranto, berdasarkan laporan di lapangan. Dia mengaku mendapat laporan dari Kapolri, TNI hingga Mendagri.
"Kita minta laporan di lapangan dan lapornya seperti itu, apa adanya. Bukan saya ngarang," tegasnya.
Kembali ditegaskan, informasi yang didapat dari lapangan diberikan dari sumber yang resmi dan bisa dipercaya. Namun, jika ada reaksi serupa SBY, Wiranto bersedia membuka pintu untuk bertemu dan menjelaskan temuan di lapangan.
"Saya bicara berdasarkan laporan-laporan hasil penyelidikan aparat Kepolisian di lapangan. Tapi kalau ada reaksi ya silakan, diajak ketemu juga enggak apa-apa, tapi itu adalah sumber resmi ya dari Kapolri yang sudah memerintahkan mengusut perusakan-perusakan," tegasnya.
"Enggak boleh berkembang, makanya saya katakan oknum ya, oknum, berarti tidak ada perintah, tidak ada perencanaan. Oknum yang pemikiranya sangat sederhana, melaksanakan kegiatan seperti itu."
Ia meminta Kepolisian untuk menjelaskan detil keterlibatan oknum agar fakta tersebut tidak berkembang sehingga terjadi kesalapahaman. "Detailnya saya kira kepolisian yang menjelaskan, kita tidak perlu ya terjadi kesalapahaman."
Diharapkan masalah perusakan bendera Demokrat serta atribut PDIP tidak berkembang menjadi masalah baru.
"Dan tujuan saya adalah agar masalah ini segera tidak menjadi masalah, tidak berkembang lagi, biar polisi yang melakukan penyelidikan, diusut, sanksinya, biar dilaksanakan perkembangan yang positif, tapi tidak membuat kita bersatu lagi. Pemilu ini bukan tempat kita untuk memecah belah, konflik."
Sebelumnya, kuping SBY panas begitu mengetahui tudingan Wiranto. Ia membantah pernyataan Menkopolhukam Wiranto yang menyebut adanya oknum Partai Demokrat terlibat perusakan Bendera Demokrat dan PDIP di Pekanbaru, beberapa hari lalu.
Setali tiga uang, Wiranto juga menyebut adanya 'oknum' PDIP yang terlibat dalam aksi tersebut.
melalui akun twitter @S.B.Yudhoyono, SBY membantah pernyataan Wiranto.
"Sore ini, Senin 17 Des 2018, saya baru tiba dari Pekanbaru, Riau. Saya baca pernyataan Menko Polhukam Wiranto dari media online," tulis SBY, Senin (17/12) kemarin.
"Maaf, saya punya pendapat yg berbeda dgn Pak Wiranto (pemerintah). Perbedaan pendapat ini bukan kejahatan. Ini hak warga negara," sambungnya.
Reporter: Putu Merta
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Dari Ucapan Wiranto, Demokrat Curiga Kadernya Akan Dituduh Rusak Baliho PDIP
SBY Tak Setuju Wiranto: Seolah Memvonis PDIP dan Demokrat Bersalah
Reaksi SBY Saat Melihat Baliho Bergambar Ibas dan Ibu Ani Dirusak
Disebut Andi Arief Terlibat Perusakan Bendera Demokrat, Ini Respons Polda Riau
Wiranto Sebut Demokrat & PDIP Terlibat Kasus Perusakan Atribut Kampanye