Bantu Korban Gempa Sulbar, Unair Kirim Tenaga Medis dan Rumah Sakit Terapung
Selain berisi sejumlah perlengkapan, rumah sakit itu juga membawa setidaknya 18 orang tenaga medis yang disebut tim AJU I.
Universitas Airlangga Surabaya mengirimkan kapal yang difungsikan sebagai rumah sakit terapung untuk membantu korban gempa di Sulawesi Barat (Sulbar). Selain berisi sejumlah perlengkapan, rumah sakit itu juga membawa setidaknya 18 orang tenaga medis yang disebut tim AJU I.
Sekretaris Yayasan Ksatria Medica Airlangga (YKMA) Suwaspodo Henry Wibowo mengatakan, Tim AJU I langsung dikomandoi Direktur RSTKA Agus Hariyanto. Dalam tim tersebut terdapat setidaknya 18 orang tenaga medis yang terdiri atas 2 apoteker, 2 dokter bedah, 2 dokter anestesi, 4 dokter umum, 4 perawat umum, 2 perawat anastesi, dan 2 perawat bedah operasi.
-
Kapan gempa Jogja terjadi? Peristiwa gempa bumi yang terjadi pada tahun 2006 menyisakan pengalaman traumatik bagi sebagian warga Yogyakarta, khususnya mereka yang tinggal di Kabupaten Bantul. Guncangan gempa yang begitu kuat menyebabkan banyak rumah runtuh.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan gempa di Gianyar terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung."Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh," kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Di mana Gudeg Jogja Bu Iin berada? Sebuah kedai angkringan di Perumahan Taman Kota, Jakarta Barat, menjadi buruan para pecinta kuliner di ibu kota.
"Tim AJU 1 juga bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur dan IDI Surabaya. Mereka diminta hadir menggantikan fungsi rumah sakit di lokasi bencana yang sudah tidak bisa beroperasi," ujarnya, Minggu (17/1).
Kapal rumah sakit terapung itu berangkat dari Surabaya pada Minggu (17/1) dini hari. Ia menyebut, setidaknya dibutuhkan waktu tiga hari untuk sampai ke Makassar.
"Melihat situasinya yang darurat, tim harus segera ke sana. Kita berkoordinasi dengan Tim Bencana Kemenkes. Kapal kita diminta hadir di sana. Rumah sakit di sana banyak yang tidak beroperasi," ungkap Henry.
Menurut Henry, tim juga bertugas melakukan survei lokasi bencana dan mengumpulkan kebutuhan apa yang kurang di lapangan. Berikutnya, Tim AJU I berkoordinasi dengan Rumah Sakit Dr. Soetomo dan Rumah Sakit UNAIR.
"Tim AJU I akan mensurvei kondisi lapangan, informasi tempat berlabuh kapal, dan kebutuhan apa saja yang diperlukan di sana," katanya.
Tim AJU 1 mempersiapkan kebutuhan medis, logistik, dan bantuan lain selama dua minggu. Di tengah pandemi COVID-19, tim bekerja sama dengan rumah sakit lapangan untuk memeriksa perawat terlebih dahulu.
Kemudian, tim membawa peralatan safety lebih dari seribu pemeriksaan Swab antigen, Alat Pelindung Diri (APD) Hazmat, peralatan laboratorium, masker N95, dan handsanitizer. Termasuk membawa lima tenda besar ukuran 4 x 8 meter yang dikhususkan untuk memisahkan pasien yang aman dan sebagai tempat istirahat tim. Selain itu, tim membawa bantuan logistik makanan, pakaian, dan buku untuk anak-anak di sana.
"Tentu, kita berharap mendapatkan dukungan maupun bantuan semua pihak. Termasuk fakultas di Unair. Kita membutuhkan mahasiswa, terutama mahasiswa perikanan dan kesehatan masyarakat sebagai trauma healingnya masyarakat pesisir," harapnya.
"Saat ini situasinya untuk kapal dan tim kami berangkat berlayar serta pandemi masih berat. Kami akan tetap berusaha untuk sampai di sana dengan aman. Kami minta dukungan, doa, dan partisipasi dalam bentuk apapun untuk saudara kita di sana, terima kasih," tambah Henry.
Diketahui, dua gempa berkekuatan cukup besar mengguncang daerah Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat dalam 2 hari secara berturut-turut. Gempa pertama terjadi dengan kekuatan M 5,9 pada Kamis (14/1) pukul 14.45 WITA. Berikutnya, gempa dengan kekuatan yang lebih besar kembali terjadi keesokan harinya, yakni pada Jumat (15/1) dini hari pukul 02.28 WITA.
Baca juga:
Anjing Pelacak Cari Korban Gempa Tertimbun Reruntuhan RS Mitra Manakarra Mamuju
Harga Bensin Eceran di Mamuju Rp30 Ribu per Liter, Mi Instan Rp10 Ribu
Bantu Korban Gempa Sulbar, Unair Kirim Tenaga Medis dan Rumah Sakit Terapung
BNPB akan Berikan Dana Stimulan Rp50 Juta Bagi Rumah Rusak Akibat Gempa Sulbar
Aksi Anjing K9 Lacak Korban Gempa di Reruntuhan Rumah Sakit Mamuju
Pesan Menteri Basuki ke Kajati Sulbar, Kawal Pembangunan Pasca-Gempa