Bantuan Logistik Belum Datang, Warga Korban Banjir Samarinda Mulai Kelaparan
Pantauan merdeka.com di lokasi, banjir akibat luapan Sungai Karang Mumus masih merendam di 3 kecamatan. Di antaranya kelurahan Sempaja Timur di kecamatan Samarinda Utara, kelurahan Gunung Lingai dan Temindung Permai, serta kelurahan Bandara di kecamatan Sungai Pinang, dan kelurahan Sidodadi di kecamatan Samarinda Ulu.
Wilayah Samarinda terendam banjir setelah intensitas hujan meningkat sejak Sabtu (8/6) lalu. Pemkot Samarinda sudah menetapkan darurat banjir selama sepekan.
Banjir membuat 15.000 warga terdampak. Bahkan, mereka yang memilih bertahan di rumah mulai kelaparan karena bantuan logistik belum semuanya tersalurkan.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
"Sementara bertahan di lantai 2, kelaparan juga. Tidak ada bantuan datang. Ada kompor, tapi tidak bisa berfungsi," kata Dini, warga Griya Mukti kepada merdeka.com, Senin (10/6).
Dini berharap, bantuan logistik, benar-benar cepat dikoordinir dan didistribusikan. "Dari kemarin katanya ada bantuan. Tapi tidak ada sampai-sampai" ujar Dini.
Keadaan itu membuat sejumlah warga akhirnya memilih mengungsi. Mulai dari ibu-ibu, anak, lansia sudah dievakuasi sejak dini hari tadi.
"Banyak warga memerlukan makanan siap saji, dan mengeluh ke kelurahan. Seperti di kelurahan Temindung Permai. Mudah-mudah ada bantuan logistik (untuk didistribusikan)," kata petugas BPBD Kalimantan Timur, Muriono, lainnya.
Pantauan merdeka.com di lokasi, banjir akibat luapan Sungai Karang Mumus masih merendam di 3 kecamatan. Di antaranya kelurahan Sempaja Timur di kecamatan Samarinda Utara, kelurahan Gunung Lingai dan Temindung Permai, serta kelurahan Bandara di kecamatan Sungai Pinang, dan kelurahan Sidodadi di kecamatan Samarinda Ulu.
Di kawasan Perum Griya Mukti di Gunung Lingai, masih ada warga yang bertahan di tengah ketinggian permukaan air hingga 1,5 meter. Padahal ketinggian air belum menunjukkan tanda-tanda akan surut.
Baca juga:
Pilot dan Pramugari Terjebak Banjir di Samarinda, Penerbangan Batik Air Delay
Samarinda Tetapkan Darurat Banjir Sepekan
Hujan 4 Jam di Samarinda, Air Naik Capai 2,5 Meter dan Listrik Dipadamkan
Sempat Lumpuh Akibat Banjir, Jalur Samarinda dan Bontang Kembali Normal
Banjir rendam 13 desa dan rusak 4 rumah warga di Kalbar
Korban banjir Samarinda mengungsi, permukiman seperti kota mati
Tambang batu bara dituding ikut jadi penyebab banjir di Samarinda