Banyak anggota DPRD Jateng tak ikut tes urine
Dari 100 anggota DPRD, hanya 58 yang ikut tes urine yang digelar BNNP.
Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Jateng menggelar tes urine mendadak terhadap anggota DPRD Jawa Tengah Kamis (24/3) di Ruang Paripurna Lantai 4, Gedung Berlian, Jalan Pahlawan Kota Semarang, Jawa Tengah.
Tes urine ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya peredaran narkotika dan obat-obat terlarang di lingkungan legislator Jawa Tengah.
"Semalam saya berkomunikasi dengan Ketua DPRD Jateng (Rukma Setiabudi), yang intinya ingin melakukan tes urine terhadap pimpinan dan anggota legislatif yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Kemudian kita pagi hari tadi langsung menggelar tes urine ini," ungkap Kepala BNNP Jateng Brigjen Amrin Remico kepada wartawan di sela-sela tes urine, Kamis (24/3).
Selain melakukan tes urine terhadap anggota DPRD Jateng, Amrin juga menyatakan BNNP Jateng juga akan melakukan tes urine di lingkungan Pemprov Jateng.
"Kita juga sudah berkomunikasi dengan Pak Ganjar (Gubernur Jawa Tengah) untuk sewaktu-waktu melakukan tes urine juga terhadap pegawai di lingkungan Pemprov Jateng," ujarnya.
Sayangnya, dari 100 anggota DPRD Jateng yang harusnya menjalani tes urine bersama, sampai siang ini hanya 58 yang menjalani tes urine.
"Sampai saat ini masih sebanyak 58 anggota dewan yang menjalani proses tes urine dan sisanya akan dilanjutkan pada hari berikutnya yang juga secara mendadak," ungkapnya.
Pantauan merdeka.com di Ruang Paripurna, dari 100 anggota DPRD Propinsi hanya sebanyak 58 anggota yang terdiri dari 5 pimpinan dewan dan anggota DPRD Jateng. Sisanya, sampai saat ini belum menjalani tes urine.
Tes urine yang dimulai pukul 09.00 WIB berakhir pada pukul 12.00 WIB. Kemudian kegiatan tes urine selanjutnya akan dilakukan pada beberapa hari ke depan terhadap anggota DPRD Jateng tersebut.
Baca juga:
Antisipasi narkoba, anggota Kodim Karanganyar dites urine
2 Tersangka pengedar sabu di Binjai ditangkap polisi
Kasus narkoba, 2 anggota TNI AD kabur dari sel saat petugas salat
Positif pakai narkoba, personel TNI dan PNS diusir dari rumah dinas
Tes urine mendadak, Bendahara Desa di Pali mencoba kabur
Tes urine di SPN Pekanbaru, 4 polisi positif narkoba
-
Kenapa Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Azwar Anas juga memastikan tes CPNS tahun ini akan lebih ketat. Salah satunya, dengan memasang dua kamera Face Recognition. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi joki CPNS."Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Kenapa TPS di Distrik Naikere rawan diserang KKB? Selain itu, kawasan Distrik Naikere rawan karena menjadi daerah perlintasan kelompok kriminal bersenjata (KKB)," tutur dia seperti dilansir Antara.
-
Kapan THR PNS Depok dicairkan? Pemberian THR bagi ASN Depok direalisasikan pada Selasa (26/3). Pencairan dilakukan setelah adanya Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 15 tahun 2024 tentang Teknis Pemberian THR dan Gaji 13.
-
Bagaimana cara Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Bagaimana besaran THR PNS Depok? Disebutkan, untuk besaran THR yakni penghasilan gaji 100 persen dari penghasilan satu bulan yang diterima pada bulan Maret.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.