Baru Dua Hari Dikubur, Makam Bocah di Jombang Dibongkar Polisi
Pembongkaran makam pelajar kelas 6 MI di pemakaman umum Jalan Brigjen Kretarto, Desa Sambong Dukuh disaksikan oleh pihak keluarga korban dan perangkat desa setempat pada Jumat (23/10).
Baru dua hari dimakamkan, polisi membongkar kembali sebuah kuburan yang berisi jenazah seorang bocah yang awalnya diduga tewas lantaran tenggelam di sungai. Pembongkaran tersebut dilakukan, lantaran kematian sang bocah dianggap tidak wajar.
Makam yang dibongkar diketahui berisi jenazah berinisial MARP (12) yang meninggal tenggelam di sungai kawasan wisata Kedung Cinet, Desa Klitih, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Jawa timur pada Rabu (21/10) lalu.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Kapan Janjang Saribu diresmikan? Tembok ini telah diresmikan oleh Bupati Agam pada tahun 2013.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Di mana letak Kubur Kalang di Bojonegoro? Kubur Kalang ditemukan di Desa Kawengan, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro.
-
Apakah Yoni Gambar di Jombang melambangkan apa? Konsep Hindu mengenal yoni sebagai lambang Parwati/Dewi Uma, pasangan Dewa Siwa. Adapun, Dewa Siwa dilambangkan dengan lingga.
Makam pelajar madrasah ibtidaiyah (MI) asal Desa Sambongdukuh, Kecamatan Jombang tersebut dibongkar atas dasar permintaan keluarga guna kepentingan autopsi.
Pembongkaran makam pelajar kelas 6 MI di pemakaman umum Jalan Brigjen Kretarto, Desa Sambong Dukuh disaksikan oleh pihak keluarga korban dan perangkat desa setempat pada Jumat (23/10).
Setelah dibongkar, jenazah MARP diangkat lalu diautopsi di makam. Proses autopsi dilakukan di dalam tenda tertutup yang dilakukan oleh tim dokter forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Kediri.
Kepala Desa Sambong Dukuh, Khoirun Rozikin menjelaskan, pembongkaran makam tersebut atas permintaan keluarga korban. Karena pihak keluarga menemukan sejumlah kejanggalan terkait tewasnya korban yang tenggelam di sungai Kedung Cinet.
"Karena ada kejanggalan-kejanggalan yang tak bisa diterima keluarga korban yang mengarah ke pidana sehingga dilakukan autopsi. Salah satunya keterangan pelaku saat ditanya keluarga korban tidak konsisten sehingga ada kecurigaan," ujarnya.
Hadi Sutrisno, orangtua korban menyampaikan, kejanggalan itu terlihat saat dimandikan jenazah anaknya. Dia mendapati luka lebam pada anaknya. Namun, tidak mengetahui secara pasti penyebabnya.
"Pas dicuci (jenazah dimandikan) kelihatan ada luka lebam. Saya ga tahu sebabnya itu dipukul atau memang anak saya kepleset itu tadi," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Plandaan Jombang AKP Akwan mengungkapkan pembongkaran makam diakuinya untuk kepentingan autopsi. Autopsi tersebut guna mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya korban.
Dia mengatakan pada Rabu lalu, korban MARP diketahui bersama kedua temannya yakni AHR (16) dan M Addin (17) bermain di kawasan wisata Kedung Cinet. Saat itu, dari keterangan temannya saat itu, korban diketahui berfoto selfie di tengah sungai lalu terpeleset tenggelam dan ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Setelah dilakukan proses penyelidikan, meninggalnya korban indikasi mengarah pada dugaan kematian yang tidak wajar. Kecurigaan polisi pun mengarah pada teman sekaligus tetangga korban berinisial AHR (16).
Saat itu korban diketahui dijemput dan diajak temannya AHR (16) dan MA (17) menuju ke kawasan wisata Kedung Cinet, Kecamatan Plandaan dengan mengendarai kendaraan sepeda motor.
"Korban dijemput. Kemudian dari keterangan saksi-saksi yang ada di sana, ada yang mengetahui, anak itu (korban) didorong ke sungai kemudian tidak diberi pertolongan malah diarahkan ke tengah (sungai)," katanya.
Ia pun menyebut, saat ini terduga pelaku masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Jombang. Akwan menyebut, karena terduga pelaku masih berusia di bawah umur, kasus itu selanjutnya ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Jombang.
Baca juga:
Ingin Kuasai Ilmu Menghilang, 2 Remaja di Sumbar Bongkar Makam
Kurang Saksi Mata, Pelaku Bongkar Kuburan di Buleleng belum Diketahui
Baru Sehari Dikubur, Makam Perempuan di Buleleng Dibongkar Orang Tak Dikenal
Ratusan Kuburan Warga Kulit Hitam Ditemukan di Bawah Sekolah di Florida
Pelaku Bongkar Makam di Tasikmalaya Pilih Nisan Secara Acak
25 Makam di Tasikmalaya Rusak Secara Misterius