Batik Majapahit, berinovasi biar bisa terus bersaing
Untuk bisa bersaing di pasar, para perajin terus berinovasi baik dari sisi desain maupun kualitas batik manual ini. Beberapa motif yang dipakai adalah lambang Surya Majapahit, uang China kuno serta pohon dan buah maja.
Setiap daerah memiliki batik dengan ciri khas masing-masing, termasuk batik tulis hasil kerajinan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Mojokerto. Kain batik tulis dengan motif lambang Kerajaan Majapahit dan pernak perniknya ini, diandalkan bisa bersaing di pasar nasional hingga internasional. Untuk bisa bersaing di pasar, para perajin terus berinovasi baik dari sisi desain maupun kualitas batik manual ini.
Yuni Hernina, salah satu perajin batik tulis Majapahit asal Desa Dinoyo, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, menuturkan, beberapa motif yang dipakai adalah lambang Surya Majapahit, uang China kuno serta pohon dan buah maja.
"Kalau dulu batik tulis Majapahit identik dengan warga dasar cokelat, sekarang disesuaikan dengan keinginan para konsumen, tapi tidak menghilangkan motif dasar Majapahit. Selain itu dalam perkembanganya sekarang, banyak yang meminta motif tanaman dan alam," terang Nina kepada merdeka.com, Rabu (26/4).
Harga batik tulis Majapahit dipatok dari Rp 80 ribu hingga Rp 3,5 juta per potong kain. Sementara penjualanya paling banyak di Bali, Jakarta dan Sumatera.
Sementara untuk tenaga kerja, para perajin didampingi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro. Salah satunya dengan memberikan pelatihan bagi warga yang memiliki bakat mengerjakan batik tulis.
Kepala Dinas Koperasi Yoko Priyono mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan adalah membantu dalam pemasaran. Sebab selama ini selain terkendala kualitas hasil kerajinan, pemasaran juga masih butuh pengembangan yang lebih luas.
"Terus kita dorong para perajin untuk selalu berinovasi supaya menghasilkan kerajinan batik tulis berkualitas tinggi. Pemasaran juga terus kita bantu melalui berbagai cara, baik formal maupun nonformal. Termasuk melalui pameran yang dilaksankan di berbagai daerah," terang Yoko.
Beberapa ibu ibu yang mengikuti pelatihan batik mengaku memilih belajar batik untuk menjaga dan mengenalkan sejarah kejayaan Majapahit.
-
Bagaimana Mbok Mase merekrut perajin batik? Ketika berkecimpung dalam dunia usaha batik, Mbok Mase juga berperan dalam merekrut para perajin batik. Dalam merekrut perajin, ia banyak mengambil warga Kampung Laweyan.
-
Kapan motif batik kawung diciptakan? Mengutip iwarebatik.org, motif kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo, Raja Mataram Islam (1593-1645).
-
Apa makna dari motif "Pari Sumilak" di dalam batik Bojonegoro? Pari (padi), sumilak (mulai menguning dan siap dipanen). Maknanya padi yang sudah siap dipanen di seluruh wilayah Bojonegoro.
-
Apa saja motif ikonik yang terdapat di Batik Menik Mijen? Beberapa motif ikonik setempat seperti Perahu Naga, Lenggang Cisadane, Pintu Air Sepuluh, Jembatan Berendeng, sampai Gambang Kromong Tehyan tergores indah dan berpadu dengan warna-warna syahdu putih sampai cokelat.
-
Bagaimana para perajin batik Bayat mendapatkan inspirasi motif batik? Untuk motifnya kami membuat menurut kempuan dan kesukaannya, kadang kami dapat daun di kebun itu terus dipetik dan dibuat batik. Ada juga yang terjun ke sawah lalu lihat burung, kemudian dijadikan batik,” terangnya.
-
Apa itu batik kawung? Batik kawung termasuk jenis batik populer yang unik dan menarik. Batik adalah seni tradisional yang menjadi salah satu warisan budaya bangsa. Baju batik, dengan corak dan warnanya yang khas, tidak hanya sekadar pakaian tradisional, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Indonesia.
"Saya tertarik belajar batik tulis Majapahit untuk menjaga dan melestarikan budaya dan sejarah Majapahit. Supaya anak cucu kita nanti tau kalau dulunya Kerajaan Majapahit pernah berjaya di Mojokerto," kata Susanti, warga Kecamatan Dawarblandong.