Batu giok 20 ton dipecah & disimpan di rumah ketua DPRK Nagan Raya
Giok disimpan di rumah Ketua DPRK Nagan Raya mengingat rumah tersebut kosong dan memiliki tempat simpan yang luas.
Batu giok seberat 20 ton yang ditemukan oleh warga Desa Pante Ara, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan saat ini sudah dilakukan pembelahan sebanyak 50 persen. Batu giok yang sudah dibelah itu masih ditumpuk di lokasi penemuan batu tersebut.
Sedangkan giok yang telah berhasil diangkut ke pusat kota yang disimpan di rumah dinas ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Nagan Raya sebanyak 5 ton. Sisanya masih berada di kawasan hutan lindung tersebut.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Nagan Raya, Samsul Kamal mengatakan, batu yang telah dibelah tersebut masih sedang disortir. Karena batu yang telah dibelah itu sebagiannya masih terdapat kulit batu yang tidak memiliki nilai.
"Sedang kita sortir, gak mungkin kita angkut semua, karena mahal, jadi kita sortir, kulitnya tidak kita ambil, sekarang semua batu masih menumpuk di lokasi," kata Samsul Kamal, Rabu (4/3).
Samsul Kamal menjelaskan, proses pengangkutan batu dari lokasi ke pusat kota bukan perkara mudah. Hal ini karena medan yang berat harus menempuh perjalanan menuju ke lokasi dengan kemiringan yang terjal selama 1,5 km dan tidak bisa dilintasi oleh kendaraan roda empat.
"Sedangkan dengan mobil diangkut jarak bisa mencapai ke rumah ketua DPRK mencapai 30 Km," tegasnya.
Giok tersebut disimpan di rumah Ketua DPRK Nagan Raya mengingat rumah tersebut kosong dan memiliki tempat simpan yang luas dan aman. Sedangkan di kantor Dinas Pertambangan dan Energi gudang rusak dan tempatnya kecil.
"Gudang kantor kita rusak dan kecil, makanya kita simpan di rumah ketua DPRK," tegasnya.