Bawa gir motor, belasan pelajar ditangkap saat mau doa bersama UN
Mereka membawa senjata tajam karena ada kabar ingin diserang oleh sekolah lain.
Belasan pelajar dari beberapa sekolah di Kota Semarang Jumat (1/4) sore tadi diamankan oleh petugas gabungan Forum Kemitraan Masyarakat dan Polisi (FKPM) Polsek Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Mereka diamankan di kantor polisi karena kedapatan membawa alat-alat yang diduga hendak digunakan untuk melakukan aksi tawuran.
Tawuran itu nyaris terjadi saat ribuan pelajar tengah melakukan doa bersama menjelang Ujian Nasional di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Kawasan Gajah Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Sedikitnya 11 pelajar dari dua sekolah di Kota Semarang, tertangkap petugas gabungan Polsek Gayamsari yang melakukan patroli antisipasi tawuran di sekitar MAJT.
Uniknya, selain beberapa alat seperti tali bermata besi dan gir sepeda motor, petugas juga mengamankan sebuah bendera Belanda yang dibawa oleh remaja tanggung tersebut.
"Tadi memang sudah rencana menghadang anak-anak dari SMK yang ikut doa bersama di Masjid Agung. Soalnya tadi sudah ada peringatan dari teman-teman kalau kita juga mau diserang," kata seorang pelajar, berinisial UA.
Kapolsek Gayamsari, Kompol Dedy Mulyadi, mengatakan, menjelang UN, pihaknya berharap agar pihak sekolah di Kota Semarang untuk memperketat pengawasan terhadap anak didiknya masing-masing.
"Selanjutnya, kita panggil orangtua dan pihak sekolah untuk kemudian dilakukan pembinaan dan membuat surat pernyataan untuk tidak melakukan hal hal yang dapat merugikan," pungkas Dedy.