Bayi 9 bulan di Samarinda tewas penuh luka diduga disiksa orangtuanya
Bayi 9 bulan di Samarinda tewas penuh luka diduga disiksa orangtuanya. Kedua terduga pelaku, ibu kandung sang bayi Gayatri (25) dan suami sirinya, Doni (23), ditangkap Jumat (2/2) malam kemarin.
Bayi laki-laki 9 bulan di Samarinda, Kalimantan Timur, tewas mengenaskan dengan badan penuh luka. Diduga, bayi malang itu disiksa ayah tirinya dan ibu kandungnya berulangkali. Keduanya, kini meringkuk di penjara.
Kedua terduga pelaku, ibu kandung sang bayi Gayatri (25) dan suami sirinya, Doni (23), ditangkap Jumat (2/2) malam kemarin. Kasus itu terbongkar, setelah polisi menerima kabar dari petugas RSUD AW Sjahranie Samarinda, adanya bayi di kamar jenazah yang diduga meninggal tak wajar.
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Apa saja tanda cacingan yang dialami oleh anak? Anak kecil yang terkena cacingan biasanya cenderung mengalami diare atau sembelit yang berkepanjangan. Adapun diare tersebut disertai dengan lendir ataupun darah. Selain itu, anak juga akan mengeluhkan perut kembung dan rasa nyeri pada perut.
-
Bagaimana cara meredakan sariawan pada anak? Sariawan pada anak dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu satu minggu. Namun, Anda bisa melakukan beberapa langkah untuk membantu meredakannya. Berikut adalah cara-cara yang bisa Anda coba: 1. Ketahui Penyebabnya: Pastikan Anda tahu penyebab sariawan pada bayi, sehingga penanganan yang tepat dapat diberikan. 2. Jaga Kebersihan Menyusui: Pertahankan kebersihan payudara ibu dan pastikan setelah menyusui, mulut bayi tetap bersih.
-
Apa saja tipe gangguan kecemasan pada anak? Mengutip situs Anxiety and Depression Association of America, terdapat beberapa tipe gangguan kecemasan pada anak, antara lain: Gangguan Kecemasan Umum Tipe gangguan kecemasan pada anak yang pertama disebut kecemasan umum atau Generalized Anxiety Disorder (GAD). Ketika gangguan kecemasan pada anak ini terjadi, ia akan merasakan kekhawatiran secara berlebih pada semua hal. Gangguan kecemasan pada anak tipe ini akan membuat pribadi anak menjadi terlalu perfeksionis terhadap berbagai hal. Jika terus berlanjut hingga lebih dari 6 bulan, gangguan kecemasan pada anak akan membuatnya memaksakan diri mencapai semua hal dengan sempurna dan merasa ketakutan atas kesalahan sekecil apapun. Gangguan Kepanikan Tipe gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah gangguan kepanikan atau panic disorder.Pada umumnya, dokter atau psikiater akan melakukan pemeriksaan tipe gangguan kecemasan pada anak apabila ia sudah mengalami minimal dua kali serangan panik secara tiba-tiba tanpa adanya alasan yang jelas.(Foto : istockphoto.com) Kecemasan saat Berpisah Gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah Separation Anxiety Disorder (SAD). Kondisi kecemasan ini biasanya dimulai ketika anak berusia 18 bulan hingga 3 tahun. Diperlukan penanganan yang lebih serius jika terus mengalami gangguan kecemasan pada anak karena hal ini dapat menghambat potensi anak untuk berkembang dan hidup mandiri dengan dirinya sendiri. Kecemasan Sosial Tipe gangguan kecemasan pada anak yang keempat disebut kecemasan sosial atau social anxiety atau fobia sosial. Kondisi ini mengakibatkan anak akan merasa ketakutan ketika diminta berinteraksi dengan dunia sosial. (Foto : istockphoto.com) Selective Mutism Ketika anak secara tiba-tiba menjadi diam membisu apabila ia merasa ketakutan dan panik, ini dapat dikategorikan sebagai gangguan kecemasan pada anak tipe Selective Mutism. Anak yang mengalami gangguan kecemasan ini akan diam, tidak bergerak, tidak berekspresi, menghindari kontak mata, dan menundukkan kepalanya ketika menghadapi situasi yang menegangkan baginya. Fobia Fobia merupakan kondisi ketakutan secara berlebihan terhadap suatu hal. Gangguan kecemasan pada anak yang satu ini dapat menyerang anak apabila ia dihadapkan pada suatu hal yang membuatnya gelisah, menangis, tantrum, rewel, sakit kepala, atau bahkan sakit perut.(Foto : istockphoto.com) Obsessive-compulsive Disorder (OCD) OCD juga termasuk ke dalam tipe gangguan kecemasan pada anak. Kondisi ini biasanya lebih banyak dialami oleh anak pada usia 8 hingga 12 tahun. Anak yang mengalami gangguan kecemasan satu ini akan terobsesi pada suatu hal yang tidak wajar, terutama pada keteraturan dan pengulangan.(Foto : istockphoto.com) Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) Tipe gangguan kecemasan pada anak yang terakhir adalah Post-traumatic Stress Disorder atau biasa disebut dengan trauma. Merasa takut atau sedih akan sesuatu hal yang emosional memanglah wajar. Namun, sejumlah anak mungkin akan mengalami trauma jika situasi tersebut sangat mengerikan atau mencekam. Gangguan kecemasan pada anak ini akan mengubah karakter anak secara keseluruhan dan sangat diperlukan penanganan secara khusus agar mental anak membaik.
-
Kenapa bayi sering cegukan? Cegukan pada bayi umumnya merupakan fenomena alami dan tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran yang berlebihan bagi orangtua.
-
Apa yang dimaksud dengan kepala peyang pada bayi? Kepala peyang pada bayi, juga dikenal sebagai plagiocephaly, adalah kondisi di mana kepala bayi memiliki bentuk yang tidak simetris atau tidak biasa. Biasanya terjadi karena tekanan yang berlebihan atau posisi tertentu yang terus-menerus diberikan pada kepala bayi selama periode pertumbuhan yang cepat.
"Dari informasi itu, tim kami bergerak ke rumah sakit. Ternyata benar," kata Kapolsekta Samarinda Ilir Kompol Chandra Hermawan, kepada merdeka.com, di kantornya, Jalan Bhayangkara, Samarinda, Sabtu (3/2) siang.
Kondisi jasad bayi itu sangat mengenaskan. Di sekujur badannya ditemukan luka lama mengering, dan luka baru. Di bagian wajah dan leher, juga terlihat luka memar dan juga titik luka diduga sundutan rokok.
"Di lengan kanan ada luka diduga bekas gigitan. Ada juga luka bekas gigitan lain di badan korban," ujar Chandra.
Kepolisian kemudian tidak ingin berlama-lama. Penyelidikan mengarah kepada kedua orangtuanya, Doni dan Gayatri, yang setiap hari selalu bersama korban.
"Keduanya kami amankan malam tadi," sebut Chandra.
Bayi nahas itu diduga meninggal Kamis (1/2) malam, setelah sore sebelumnya, sekira pukul 17.00 WITA, dalam kondisi napas sesak, bayi itu sempat dibalikkan badannya oleh Doni karena tersedak susu.
"Jadi korban ini, diduga kondisi sesak napas, dibalik kaki di atas dan kepala di bawah istilahnya disungsang ya karena tersedak susu. Itu diperkuat keterangan saksi," ungkap Chandra.
Dalam kondisi diduga sekarat, bayi itu malam harinya sempat dibawa ke RS Ibu dan Anak Aisyiah di Jalan Pangeran Hidayatullah, hingga dirujuk ke RS AW Sjahranie dan meregang nyawa di rumah sakit itu.
"Kamis malam kemarin, waktu petugas datang, keluarga korban ini sempat kaget kok polisi tahu? Mereka berkeras sempat minta langsung dimakamkan. Tapi saya bilang, jangan dimakamkan dulu," terang Chandra.
Setelah sempat dibawa pulang ke rumah orangtua Gayatri di Jalan Otto Iskandardinata, bayi malang itu kemudian dibawa kembali ke RSUD AW Sjahranie untuk divisum, Jumat (2/2).
"Ya itu, hasil visum ada memar dan bekas gigitan di lengan dan luka lama, juga luka baru di badannya. Saya sampai ngeri melihatnya, ingat anak saya," terang Chandra.
Sejauh ini, keduanya belum bisa dimintai keterangan mendalam, untuk memastikan motifnya.
"Motifnya menganiaya belum jelas ya. Keterangannya masih berbelit, dan kita masih mendalami. Bapak bayi itu sempat mengaku hanya menampar. Luka-luka di badan anaknya itu cuma karena alergi. Kami masih dalami, dan kita berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)," demikian Chandra.
Dari gambar yang diterima merdeka.com, kondisi bayi laki-laki itu sangat mengenaskan. Seluruh badan bagian depan dan belakang, luka-luka. Juga terlihat memar di lengan dan kepalanya, dan kakinya. Bahkan, ada titik luka bakar diduga sundutan rokok. Yang mencengangkan lagi, ada luka bekas gigitan hingga mengoyak daging lengan bayi itu.
Kedua pelaku mendekam di sel penjara Polsekta Samarinda Ilir. Sementara, polisi menjeratnya dengan Undang-undang No 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
Baca juga:
Sebelum tewas, bayi 9 bulan terlihat sering diperlakukan kasar ayah
Orangtua penyiksa bayi di Samarinda gigit lengan anaknya karena gemas
Detik-detik bayi 9 bulan meninggal dunia usai dianiaya orangtua
Doni berkeras tak aniaya anak yang masih 9 bulan sampai tewas
Viral di Facebook, pelaku kekerasan terhadap anak diamankan Polda Metro Jaya