Bea Cukai gagalkan pengiriman bahan baku sabu ke Australia dari Bali
Berdasarkan informasi ABF, pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap kandung tablet tersebut di laboratorium yang dikelola oleh Bea Cukai di Surabaya.
Bea Cukai Ngurah Rai Bali berhasil menggagalkan pengiriman 600.000 butir pil yang mengandung Pseudoephedrine atau bahan untuk membuat sabu. Operasi kali ini berhasil dilakukan berkat kerja sama dengan Australia Border Force (ABF).
Informasi mengenai keberadaan ribuan pil ini didapatkan pihak Bea Cukai dari ABF pada tanggal 13 Januari 2018 silam. Pil asal Korea Selatan ini rencananya akan dikirimkan menuju Australia melalui Bali sebagai health food.
-
Bagaimana cara Bea Cukai mengamankan narkoba yang didominasi sabu? "Direktorat Jenderal Bea Cukai di tahun 2023 telah berhasil mengamankan 5,6 ton narkotika yang didominasi oleh sabu atau amfetamin,” jelasnya.
-
Apa yang disita Bea Cukai Soekarno Hatta? Puluhan kilogram sisik tenggiling yang digagalkan itu dikemas dalam lima paket, yang diperkirakan nilainya mencapai Rp3 miliar. Paket itu dengan pemberitahuan cassava chips dan saat diperiksa didapati keripik singkong bercampur sisik tenggiling yang telah dikeringkan," tegas Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, Rabu (20/12).
-
Kapan Curug Bengkawah dapat diakses? Dari pusat Kota Pemalang, air terjun ini dapat ditempuh selama 45 menit hingga 1 jam.
-
Apa keunikan utama Curug Bengkawah? Dilansir dari Wisatapemalang.com, keunikan dari Curug Bengkawah adalah keberadaan dua air terjun dengan ketinggian sekitar 20 meter.
-
Apa itu upacara bekakak? Bekakak merupakan sebuah ritual budaya asli Jawa yang bertujuan untuk mengenang kesetiaan sepasang abdi dalem kesayangan Sri Sultan Hamengkubuwono I bernama Kyai Wirasuta dan Nyai Wirasuta.
-
Bagaimana ciri khas pantun lucu Betawi? Tak jarang, pantun-pantun Betawi yang dibawakan mengandung humor lucu dan menghibur.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai RI Heru Pambudi mengatakan, tablet ini nantinya akan dirubah menjadi sabu. Selain itu, kenapa baru dirilis saat ini karena dari pihak ABF selama penangkapan tersebut melakukan pengembangan dan tersangkanya sudah tertangkap di Australia.
"Investigasi yang dikembangkan oleh ABF, terhadap paket kiriman dengan rute pengiriman Seoul (Korea Selatan) ke Denpasar dan kemudian ke Melbourne (Australia) tersebut, menunjukkan adanya paket kiriman berisi prekursor yang tidak dideklarasikan pada packing list dan penerima paket kiriman tersebut tidak dilengkapi izin impor prekursor ataupun sedang dalam proses pengurusan izin impor prekursor," katanya di Kantor Bea Cukai Ngurah Rai Bali, Senin (16/7).
Berdasarkan pasal 29 Undang-udang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dan pasal 12 & 18 peraturan pemerintah nomor 44 tahun 2010 tentang prekursor, dia menjelaskan, Bea Cukai berwenang untuk melakukan pengawasan terhadap prekursor termasuk melakukan penjagaan prekursor yang transit di wilayah Indonesia dengan tujuan pengiriman negara lain yang tidak memenuhi ketentuan yang berlaku.
"ABF kemudian berkoordinasi dengan Bea Cukai, agar Bea Cukai dapat mencegah paket kiriman tersebut di Denpasar. Menindaklanjuti koordinasi tersebut, petugas Bea Cukai Ngurah Rai segera melakukan pencegahan dan pemeriksaan mendalam atas paket barang tersebut," tambah Heru.
Selain itu, diketahui bahwa paket kiriman terdiri dari enam koli dengan berat total 138 kg bruto dengan nomor pengiriman masing-masing EG218129578KR, EG218129564KR, EG218129581KR, EG218129595KR, EG218129604KR, dan EG 21812961KR.
"Dari hasil pemeriksaan, dalam paket-paket tersebut, petugas menemukan enam boks yang masing-masing berisi 100 botol berlabelkan Codana dan ditiap botolnya berisikan 1.000 tablet mengandung Pseudoephedrine," jelas Heru.
Heru mengungkapkan, Codana merupakan tablet yang diperuntukkan untuk mengatasi bersin-bersin dan pelega hidung tersumbat. Berdasarkan informasi ABF, pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap kandung tablet tersebut di laboratorium yang dikelola oleh Bea Cukai di Surabaya.
"Hasil uji lab mengonfirmasi bahwa kandungan tablet terdiri dari Pseudoephedrine HCL sebesar 60 miligram serta Tripolidine HCL sebesar 2,5 miligram," ujarnya.
Selanjutnya Bea Cukai mengkoordinasikan hasil pemeriksaan kepada ABF dengan harapan agar hasil pemeriksaan tersebut dapat membantu menyelesaikan proses hukum terhadap penerima barang.
Baca juga:
Polisi tangkap penyuplai sabu ke Lapas Bangkinang
Wiranto klaim punya metode identifikasi narkoba jenis baru masuk ke Indonesia
Kepala BNN: Indonesia jadi pangsa pasar narkoba karena permintaan besar
Penyelundupan berton-ton narkoba bikin Wali Kota Samarinda merinding
Bea Cukai dan Kepolisian Surakarta amankan sabu dari India