Bekas taman hiburan rakyat Sriwedari Solo akan dibangun masjid raya senilai Rp 160 M
Sementara desain masjid raya saat ini memasuki tahap finalisasi dan akan ditetapkan dalam rapat pleno panitia pembangunan masjid. Purnomo mengatakan, rapat pleno tinggal menunggu pengukuhan panitia pembangunan Masjid Taman Sriwedari oleh Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo sekaligus bertindak sebagai penasehat.
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo segera memulai pembangunan masjid raya di lahan bekas Taman Hiburan Rakyat Sriwedari. Ketua Umum Panitia Masjid Taman Sriwedari sekaligus Wakil Wali Kota (Wawali) Solo, Achmad Purnomo, mengatakan anggaran untuk pembangunan hingga saat ini sudah terkumpul sebesar Rp 160 miliar.
Menurut Purnomo, dana pembangunan masjid berasal dari corporate social responsibility (CSR) tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perbankan serta perusahaan lain. Total sumbangan ketiga BUMN sebanyak Rp 80 miliar. Namun ia enggan menyebut ketiga BUMN yang menyumbangkan anggaran melalui program CSR.
-
Bagaimana bentuk menara Masjid Sememen? Dilansir dari Liputan6.com, Menara Sangga Buwana itu sangat mirip dengan Menara Panggung Sangga Buwana milik Keraton Surakarta Hadiningrat. Menara itu berbentuk heksagonal yang memiliki arti arah mata angin dan empat unsur alam yaitu air, api, angin, dan tanah.
-
Kenapa Masjid Saka Tunggal dibangun? Untuk memperingati 1.000 hari meninggalnya Adipati, didirikanlah masjid tersebut.
-
Bagaimana Masjid Langgar Tinggi dirawat? Kendati sudah tiga kali diperbaiki, namun Assegaf tak mau bentuk aslinya diubah. Ia menginginkan agar bangunan menjadi warisan Islam zaman perdagangan di abad ke-19, sebagai bekal informasi bagi anak cucu.
-
Mengapa Masjid At Taqwa Cirebon diganti namanya? Alasan renovasi juga karena posisinya sudah cukup melenceng dari arah kiblat, sehingga perlu diluruskan. Setelahnya, Koordinator Urusan Agama Cirebon, R. M. Arhatha, menginisiasi pergantian nama masjid agar tidak lagi menggunakan kata “Agung”. Ini karena saat itu sudah ada masjid bernama Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang ada di Alun-Alun Kasepuhan dan menjadi salah satu masjid kuno paling tua yang ada di sana.
-
Kenapa Masjid Sememen dibangun? Masjid ini dibangun untuk mewadahi kegiatan warga kampung kauman yang dikenal sebagai kampung santri,
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
"Pembangunan akan segera kita mulai, karena uangnya sudah terkumpul Rp 160 miliar. Ada tiga BUMN yang menyumbangkan anggaran melalui program CSR," kata Purnomo, Senin (22/1).
Purnomo menjelaskan, jumlah dana tersebut telah melebihi jumlah anggaran yang dibutuhkan yakni Rp 151 miliar. Kendati demikian, Pemkot Solo masih menerima sumbangan dari siapapun yang ingin membantu pembangunan masjid raya itu.
Sebenarnya, kata dia, tak sedikit masyarakat yang ingin membantu dana pembangunan masjid. Hanya saja sumbangannya harus melalui transfer bank agar tidak ada kecurigaan dan akuntabel. Hasil sumbangan tersebut nantinya akan dilaporkan setiap bulan.
Untuk kelebihan dana, Purnomo menjelaskan, akan digunakan untuk kepentingan pembuatan menara setinggi 114 meter yang dilengkapi lift.
Bangunan tersebut diperkirakan membutuhkan dana lebih.
"Peletakan batu pertama akan dilakukan pada 5 Februari mendatang dan ditargetkan akan selesai dua tahun. Sebelumnya diadakan pengajian dan tirakatan di lokasi," tuturnya.
Sementara desain masjid raya saat ini memasuki tahap finalisasi dan akan ditetapkan dalam rapat pleno panitia pembangunan masjid. Purnomo mengatakan, rapat pleno tinggal menunggu pengukuhan panitia pembangunan Masjid Taman Sriwedari oleh Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo sekaligus bertindak sebagai penasehat.
Sesuai konsep, Purnomo menambahkan, pembangunan masjid akan disesuaikan dengan fungsi kawasan tersebut. Hal ini juga sejalan dengan masterplan penataan kawasan Sriwedari yang telah disusun Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda).
Merujuk masterplan tersebut, ruang terbuka hijau akan diperbanyak guna mendukung pengembalian Sriwedari menjadi kawasan konservasi dan berkhasanah budaya. Dalam hal ini, Pemkot akan mengembalikan roh Sriwedari seperti dulu kala saat Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Paku Buwono (PB) X sebagai Bon Raja.
Baca juga:
Memakan biaya Rp 913 miliar, pembangunan masjid terapung Jawa Barat dimulai hari ini
Dikelilingi gedung pencakar langit, masjid di Dubai ini paling bersinar
Gemerlap malam di Pakistan sambut perayaan Maulid Nabi
Kemegahan Masjid Biru, kembaran Hagia Sophia di Istanbul
Masjid di Mesir diserang menjelang Salat Jumat, 184 tewas
Kemegahan Masjid Katsyawah, peninggalan Dinasti Ottoman di Aljazair
JK berharap masjid tetap berprinsip moderat demi cegah radikalisasi