Bela Gus Yahya, Wakil Ketua Takmir Masjid PBNU 'Semprot' Nusron Wahid Soal Pansus Haji
Gus Falah malah menilai yang dilakukan Nusron justru cenderung bermuatan dendam pribadi.
Wakil Ketua Takmir Masjid (LTM) PBNU, Nasyirul Falah Amru menyayangkan pernyataan Nusron Wahid yang dinilainya seolah mengoreksi pernyataan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). Menutut dia, Nusron sebagai ketua lembaga di PBNU semestinya tidak perlu bicara demikian.
"Apalagi Gus Yahya hanya ditanya wartawan. Itupun hanya jangan-jangan, bisa benar, bisa salah," kata Gus Falah sapaan akrab dari putra tokoh senior PPP, KH. Amru Al Mu'tashim itu, seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (30/7).
- Sosok Kiai Mantan Imam Besar Istiqlal Sampai Nyebut 'Naudzubillah' Dicurhati Anggota DPR Buruknya Kemenag Era Gus Yaqut
- Nusron Wahid Dulu Pernah Marbut Masjid Kini Jabat Menteri ATR, Minder Sertijab dengan AHY & Akui Kalah Tampan Lawan Anak Presiden
- Dua Menteri ATR/BPN Ternyata Jebolan Marbut, Ini Sosoknya Bikin Terkesima
- Nusron Wahid Tegaskan Pansus Haji Tak Kenal Masalah Pribadi: PBNU Fokus Urus Umat dan Pesantren Saja
Gus Falah malah menilai yang dilakukan Nusron justru cenderung bermuatan dendam pribadi. Padahal, nama Nusron diketahui masih tercatat sebagai salah satu ketua lembaga di PBNU yakni LPP PBNU.
"Nusron memang baru direposisi jabatannya di PBNU dari yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua Umum kini menjadi Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) PBNU," ujar Gus Falah.
Gus Falah menjelaskan, reposisi jabatan tujuanya semata untuk menjalankan aturan organisasi di PBNU. Sebab, Wakil Ketua Umum di PBNU tidak dibenarkan rangkap jabatan dengan pengurus harian partai politik.
Gus Falah mencontohkan dirinya saat berpindah jabatan dari Ketua PBNU ketika merangkap jabatan lain sebagai pengurus harian di salah satu sayap politik PDI Perjuangan.
"Saya juga diturunkan dari ketua PBNU kini menjadi wakil Ketua Lembaga Tamir Masjid PBNU. Tapi 'kan ini aturan organisasi jadi harus dijalani," kata Gus Falah.
Gus Falah lalu mengingatkan sebelum mengoreksi pernyataan Gus Yahya, Nusron seharusnya juga melihat tayangan secara utuh konteks pernyataan Gus Yahya. Sebab, ungkapan Gus Yahya tentang Pansus Haji sebenarnya sebatas menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers pleno PBNU.
“Gus Yahya juga mengatakan pada wartawan yang tanya bahwa Pansus haji bukanlah urusan PBNU. Namun karena wartawan tetap mengejar dengan pertanyaan itu, Gus Yahya kemudian menjawab secara normatif bahwa pelaksanaan haji bisa dilihat dari respon atau survei masyarakat apakah pelaksanaan haji tahun ini berhasil atau tidak,” tutur Gus Falah.
Gus Falah meyakini fakta penyelenggaran haji yang dinilai masyarakat yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Maka dari itu, jika Pansus angket haji tetap jalan, pernyataan Gus Yahya hanya merespons pertanyaan awak media.
“Gus Yahya secara berkelakar mengatakan, kemungkinan ada masalah pribadi di dalamnya,” tutup Gus Falah.
Nusron Wahid Sebut Pansus Haji Bukan Masalah Pribadi
Diberitakan sebelumnya, Anggota Panitia Khusus (Pansus) Angket Haji dari Fraksi Partai Golkar, Nusron Wahid menepis pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama Yahya Cholil Staquf yang menyebut Pansus Hak Angket Haji dilatarbelakangi masalah pribadi untuk menyerang PBNU.
Nusron menegaskan, Pansus Angket Haji bukanlah keputusan pribadi anggota, melainkan keputusan resmi dalam rapat paripurna DPR yang disetujui fraksi-fraksi yang ada.
"Di DPR tidak mengenal masalah pribadi. Siapapun Menteri Agama atau Pejabat Publik yang ugal-ugalan menjalankan pemerintahan dan diduga melanggar undang-undang, DPR sesuai tugasnya dalam pengawasan pasti menggunakan hak konstitusionalnya, jadi akan tetap di-Pansus." kata Nusron dalam keterangannya, Senin (29/7).
Dia mengimbau agar semua elemen kelembagaan, baik organisasi kemasyarakatan maupun lembaga negara untuk saling menghormati hak masing-masing.
"Sebaiknya antar elemen saling menghormati hak-nya. PBNU fokus urus umat dan pesantren. Soal Pansus Hak Angket sudah ada mekanisme dan aturannya di DPR. Ini urusan DPR dengan menteri agama. Tidak ada kaitannya dengan yang lain, termasuk PBNU yang bukan bagian dari pemerintahan. Apalagi jika dibawa pada sentimen pribadi, tidak pada tempatnya," jelas Nusron.
Pernyataan Gus Yahya Soal Pansus Angket Haji Masalah Pribadi
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mempertanyakan tujuan dari pembentukan pansus ini. Dia mencurigai, pansus angket haji dilatarbelakangi masalah pribadi hanya untuk menyerang NU.
"Soal pansus ya pansus haji ya. Nah itu ini yang kemudian menimbulkan pertanyaan kepada kita, pansus haji kemudian nyerang NU jangan-jangan ini masalah pribadi ini jangan-jangan gitu loh," kata pria karib disapa Gus Yahya saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (28/7).
Tidak hanya itu, Yahya juga menduga kritik dari Pansus Angket Haji juga erat kaitannya dengan posisi adiknya Yaqut Cholil Qoumas yang menjabat sebagai Menteri Agama RI.
"Jangan-jangan gara-gara menterinya adik saya, misalnya gitu. Itu kan masalah. Jangan-jangan karena dia sebetulnya yang diincar PBNU ketua umumnya kebetulan saya, menterinya adik saya lalu diincar karena masalah-masalah alasan pribadi begini," kata dia.