Belajar dari Semeru, Ganjar Minta Warga Sekitar Gunung Merapi Waspada
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengingatkan, seluruh warga di lereng Gunung Merapi untuk siaga. Sebab sampai saat ini, aktivitas gunung Merapi masih belum stabil dan erupsi kecil serta guguran lava sejak 4 Januari lalu, masih terjadi sampai saat ini.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengingatkan, seluruh warga di lereng Gunung Merapi untuk siaga. Sebab sampai saat ini, aktivitas gunung Merapi masih belum stabil dan erupsi kecil serta guguran lava sejak 4 Januari lalu, masih terjadi sampai saat ini.
"Merapi terus kita pantau dan saya minta semua siaga. Dari laporan BPPTKG, bahwa erupsi yang terjadi sejak 4 Januari lalu sampai sekarang masih berlangsung," kata Ganjar Pranowo usai memberikan bantuan untuk korban bencana Gunung Semeru di kantornya, Senin (6/12).
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
Dari pantauannya, pertumbuhan kubah lava di Gunung Merapi masih terjadi. Guguran awan panas juga masih berlangsung karena sampai saat ini, akumulasi tekanan magma dan suplai magma dari dalam masih berlangsung.
"Erupsi di Gunung Merapi belum akan berakhir. Maka saya minta semuanya siaga, khususnya di Yogya dan di Magelang, Klaten serta sebagian Boyolali," tegasnya.
Daftar Daerah Rawan
Terkait potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas terjadi di sektor Selatan dan Barat Daya, Ganjar sudah melakukan identifikasi, daerah yang rawan adalah daerah di sekitar Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Putih, Gendol dan Woro. "Kita perhitungkan guguran bisa mencapai 3 sampai 5 km," jelasnya.
Maka di wilayah-wilayah itu diminta bersiap. Seluruh kepala desa harus siaga. Tokoh agama, tokoh masyarakat dan relawan Forum Pengurangan Risiko Bencana semua standby.
"Jadi ketika terjadi hal yang tidak diinginkan, peluit langsung ditiup dan informasi diberikan agar mereka semua segera mengungsi. Jangan ambil risiko. Kita belajar betul dengan kondisi dan karakter Merapi yang mirip dengan Semeru," tegasnya.
Dia juga memperingatkan pada semua masyarakat untuk menghentikan aktivitas penambangan khususnya di sungai-sungai yang rawan yakni Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Putih, Gendol dan Woro . Sebab, dengan curah hujan yang sangat tinggi ini, potensi bahaya lahar pada semua sungai yang berhulu di Merapi sangat membahayakan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kapolda untuk kita tertibkan. Kita peringatkan, di tengah kondisi curah hujan makin tinggi, maka yang di sekitar Merapi khususnya aliran-aliran sungai tolong berhenti menambang. Baik yang legal apalagi ilegal, saya minta anda semua minggir dulu dari wilayah itu karena berbahaya," tegasnya.
"Ini peringatan saya untuk kesekian kali. Setelah ini kami akan menggelar operasi untuk menertibkan," pungkasnya.
(mdk/rnd)