Belasan Penjudi Online Terancam Hukuman Cambuk
Polisi mengamankan barang bukti 18 link judi online beserta hasil tangkapan layar permainan.
Polisi mengamankan barang bukti 18 link judi online beserta hasil tangkapan layar permainan.
- Dua Buronan Ditangkap, Tersangka Kasus Judi Online Dibekingi Pegawai Komdigi Bertambah jadi 18 Orang
- Tangkap Dua Buronan Tersangka Kasus Judi Online Libatkan Pegawai Komdigi, Polisi Kembali Sita Uang Rp3,1 Miliar
- Sederet Barang Bukti Kasus Pegawai Komdigi Beking Judi Online: Dua Senpi hingga Logam Mulia
- Suara Polisi Ini Serak-serak Basah saat Ingatkan Penjaga Keamanan Untuk Tidak Bermain Judol
Belasan Penjudi Online Terancam Hukuman Cambuk
Sebanyak 19 orang ditangkap polisi karena diduga bermain judi online di Banda Aceh. Mereka terancam bakal dihukum cambuk di muka umum. Para pelaku judi online tersebut ditangkap di sejumlah warung kopi.
Para pejudi online itu dijerat dengan Pasal 18 jo 19 Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat.
“Mereka diancam dengan hukuman cambuk sebanyak 12 cambuk atau denda 120 gram emas atau kurungan penjara selama 12 bulan,” kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli, Kamis (20/6).
Menurutnya para pemain judi ini melakukan deposit sejumlah uang yang lewat e-money atau transfer bank dan kemudian bermain di platform yang disediakan operator judi online.
Dalam kasus itu, polisi mengamankan barang bukti 18 link judi online beserta hasil tangkapan layar permainan judi yang dimaksud.
“Jika sudah lengkap berkas perkaranya nanti akan segera kita limpahkan ke jaksa atau tahap dua,” ujar Fahmi.
Ke 19 pejudi online yang ditangkap polisi di Banda Aceh itu di antaranya; SB (47) warga Pidie Jaya, DK (35) warga Pidie, SR (29) warga Banda Aceh, SR (35) warga Aceh Besar, MN (38) warga Pidie, IS (54) warga Aceh Selatan, SB (52) warga Banda Aceh, AZ (41) warga Pidie.
Kemudian, FJ (29) warga Banda Aceh, YUS (35) warga Aceh Besar, RM (34) warga Pidie, MN (25) warga Aceh Timur, AW (22) warga Aceh Timur, RM ( 25) warga Pidie.
Selanjutnya, MY (19) warga Aceh Utara, FH (34) warga Aceh Utara, IW (25) warga Pidie, NU (38) warga Bireuen dan SB (29) warga Aceh Timur.