Bentrok di Minsel, orangtua desak polisi buru penembak Lerry
Bentrok di Minsel, orangtua desak polisi buru penembak Lerry. Lerry Limpele (27), korban tewas tertembak akibat perkelahian antar kampung di Desa Tompaso Baru meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Ayah korban minta polisi untuk segera membekuk pelaku agar tidak ada dendam.
Lerry Limpele (27), korban tewas tertembak akibat perkelahian antar kampung (tarkam) di Desa Tompaso Baru, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara adalah tulang punggung keluarga. Korban adalah seorang pekerja tambang di Palu, Sulawesi Tengah. Jelas saja, meninggalnya Lerry meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.
"Kami sekeluarga hanya berasal dari petani, makanya Lerry ke Palu bekerja di sana mencari uang tambahan untuk keluarga dan kami orangtuanya," jelas Alfred Limpele, orangtua korban, di RSUP Prof Kandouw Malalayang, Senin (19/9).
Dijelaskan Alfred, Lerry sebenarnya baru saja pulang kampung pada Minggu (18/0) kemarin. Setiba di kampung, ia bergabung dengan sesama temannya. Sementara, situasi masih mencekam akibat bentrok yang terjadi sejak pekan lalu.
"Tadi pagi kami belum tahu kalau Lerry sudah meninggal, soalnya dia tidak pulang rumah dan saya sibuk mencarinya. Ternyata saya mendapat kabar kalau dia sudah meninggal karena tertembak," ujar Alfred lagi.
Lebih jauh, Alfred berharap pihak kepolisian dapat menyelesaikan masalah ini dan mengungkap siapa pelaku penembakan anaknya. Sebab, jika tidak terungkap, bakal meninggalkan dendam pihak keluarga.
"Secara pribadi saya berharap baik Polda Sulut Maupun Polres Minsel dapat mencari dan menghukum pelaku penembakan agar masalah ini tidak berkelanjutan," tegas dia.
Korban tewas warga, Lerry Limpele (27), ditemukan oleh anggota Polsek Tompaso baru, di salah satu SPBU yang ada di kecamatan Tompaso Baru. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa korban tak tertolong. Belum diketahui dengan pasti apakah peluru di dada korban milik aparat keamanan yang bertugas.
Sebelumnya, bentrok antar kampung di Desa Tompaso Baru, diduga dipucu oleh perselisihan antar kelompok warga sejak Sabtu (13/9), pekan lalu. Bentrok terus terjadi selama beberapa hari terakhir dan menyebabkan satu orang tewas diterjang peluru.
Tak hanya itu, beberapa orang dikabarkan sempat dilarikan ke rumah sakit akibat terkena senjata tajam dan panah wayer. Beberapa rumah rusak dan satu unit bentor dibakar. Hingga kini aparat terus berjaga-jaga di lokasi.
Baca juga:
Kapolda selidiki keterlibatan polisi saat tawuran warga di Minsel
Tawuran antar kampung di Minahasa Selatan, 1 orang tewas kena tembak
Polres Klaten ciduk ratusan warga terlibat perusakan rumah
Ojek Online Vs kelompok pemuda, Pemkot Depok data warga pendatang
Bentrokan warga vs polisi sambut kedatangan Ahok di Penjaringan
-
Kapan arek-arek Suroboyo merobek bendera Belanda di Hotel Majapahit? Tempat Bersejarah Atap bangunan hotel jadi saksi perjuangan arek-arek Suroboyo merobek bendera Belanda Merah Putih Biru menjadi Merah Putih pada 19 September 1945.
-
Bagaimana warga menandu bidan desa itu? Atas inisiatif warga, ia langsung diboyong menuju RSUD Hajjah Andi Depu dengan cara ditandu menggunakan sarung. Kondisi jalan desa yang tak layak membuatnya tidak bisa diantar menggunakan ambulans atau kendaraan lainnya.
-
Kapan Warung Kolak Mangga Besar buka? Hanya Dijual saat Ramadan Mengutip Fokus Indosiar, kolak ini jadi buruan warga Jakarta dan sekitarnya karena hanya dijual selama sebulan tiap tahunnya. Kedai ini rupanya hanya buka di bulan Ramadan saja.
-
Di mana rumah mewah Maidi, mantan Wali Kota Madiun, berada? Rumahnya berada di antara pemukiman padat penduduk di Jalan Merpati, Kota Madiun.
-
Di mana Rawon Iga Hotel Majapahit berada? Pengalaman seru jurnalis SCTV mencicipi Rawon Iga Hotel Majapahit di Jalan Tunjungan, Kota Surabaya, Jawa Timur
-
Kapan warga Kampung Adat Lebak Bitung menumbuk padi? Menariknya, padi yang ditumbuk adalah yang disimpan di leuit berusia empat sampai enam tahun dan masih sangat baik untuk dikonsumsi.