Berantas narkoba, BNN tambah anjing pelacak dari Belanda dan Jerman
Budi Waseso menjelaskan, BNN setidaknya membutuhkan 50 ekor anjing pelacak.
Presiden Joko Widodo telah memerintahkan TNI, Polri, BIN dan Kementerian terkait untuk menyatakan perang terhadap narkoba. Hal tersebut diputuskan setelah Jokowi memimpin rapat terbatas membahas pemberantasan narkoba di Kantor Presiden, siang tadi.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan salah satu upaya dalam pemberantasan narkoba yaitu dengan menambah kekuatan anjing pelacak atau yang biasa disebut K-9.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso menjelaskan pihaknya akan mendatangkan dua ras anjing impor yang berasal dari dua negara untuk direkrut ke dalam pasukan khusus pemberantasan narkoba.
"Dua negara itu satunya dari Belanda dan yang satu lagi Jerman. Jenisnya, German Shepherd dan Teckel," kata Budi Waseso di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (23/2).
Budi Waseso menjelaskan, BNN setidaknya membutuhkan 50 ekor anjing pelacak. Namun, kata dia, untuk perekrutan mengalami kendala besar. Di mana, dari 112 anjing yang ditawarkan, hanya 9 ekor yang telah memenuhi tahap seleksi.
"Dari 112 anjing yang ditawarkan kemarin baru terseleksi 9 ekor yang terlihat bakatnya dan belom dilatih. Harapan kami bisa ada 50 ekor yang satu ekor anjing dipawangi dua orang, ini standar," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan Polri siap membantu BNN dalam pengadaan anjing pelacak tersebut. Di mana, saat ini, kata dia, Polri telah memiliki 10 anjing pelacak.
"Anjing deteksi narkoba ada di Polri bisa digunakan dan diperkuat BNN ada 50 ekor baru datang 10 ekor, nanti dilatih di Polri dan dilatih oleh pawang yang sama untuk narkotika," ujarnya.
Baca juga:
Penanganan kasus narkoba dinilai lebih penting ketimbang korupsi
Kasus narkoba anggota Kostrad jadi momentum Waseso masuk barak TNI
Budi Waseso makin mengerikan, barak TNI mau dilibas
Kapolres Tangsel belum dapat info anggotanya diamankan BNN
Budi Waseso sebut tidak sulit ringkus aparat TNI pemadat
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Kapan program KBNS digagas oleh Presiden Soeharto? Salah satu kebijakan industrialisasi sektor usaha otomotif ala Presiden Soeharto adalah program Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana (KBNS) pada 1970-an.
-
Bagaimana menurut Budi Waseso, Pramuka seharusnya diterapkan? "Oleh sebab itu, mungkin kemarin Permen (Permendikbud) itu menurut saya harus dicabut. Karena kalau kita memulai dari itu ya kita harus scr keseluruhannya harus ada izin keppres-nya enggak. Artinya, tidak serta merta hanya melalui keputusan menteri," jelasnya.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana untuk memberantas KKN di Indonesia? Maka, pidato saya begitu terpilih, saya kumpulkan ASN saya, bapak ibu, mulai hari ini tidak ada korupsi, mulai hari ini tidak ada gratifikasi. Mulai hari ini tidak ada jual beli jabatan. Mulai hari ini tidak ada sogok sogokan,” jelas dia.