Berantas Stunting, Pemprov Papua Barat Fokus Perbaiki Gizi Ibu Hamil
Adapun bantuan paket berupa Jaminan 1.000 hari Pertama Kehidupan (Jambu Hidup).
Kegiatan ini dihelat oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi Papua Barat Daya.
Berantas Stunting, Pemprov Papua Barat Fokus Perbaiki Gizi Ibu Hamil
Berantas Stunting, Pemprov Papua Barat Fokus Perbaiki Gizi Ibu Hamil
Memperingati Hari Otonomi Khusus (Otsus), Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya menggelar kegiatan Road Show Penyerahan Bantuan Program Stunting dan Kemiskinan Ekstrem ke Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Daya.
Penyerahan bantuan ini diserahkan langsung oleh Pj Gubernur Papua Barat Daya, Mohammad Musa’ad dan PJ Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Papua Barat Daya, Ariyani Musa’ad, pada Kamis, (23/11/2023) di kantor Distrik Manoi, Kota Sorong.
- Rembug Stunting jadi Upaya Pemkot Bandung Akselerasi Penurunan Stunting
- Ketua PKK Kabupaten Pulau Taliabu Bagikan 500 Kartu Peduli Sasar Masyarakat Rawan Stunting
- Cara Unik Pemkot Surabaya Cegah Balita Stunting, Imbau Anak Muda Pilih Pasangan Hidup yang Tepat
- Pemkab Kudus Berencana Turunkan Angka Stunting Jadi Nol, Begini Strateginya
Adapun bantuan paket berupa Jaminan 1.000 hari Pertama Kehidupan (Jambu Hidup). Isinya meliputi bahan makanan bergizi untuk ibu hamil dan balita hingga bahan kontak dan insentif bagi penyuluh gizi/posyandu.
Pelaksanaan otsus Papua sudah berlangsung selama 22 tahun. Prioritas penekanan otsus tertuju pada pencapaian kesejahteraan orang asli Papua (OAP), terutama masalah pendidikan dan kesehatan. “Semua masalah kemiskinan ekstrem dan stunting menjadi dua hal yang masih mengganggu,” ucap Mohammad Musa’ad.
Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya pada tahun 2023 mengalokasikan dana Rp112 miliar untuk penanggulangan stunting, kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan kurang stimulasi. Prevalensi stunting di Provinsi Papua Barat Daya masih di atas 30 persen, dengan jumlah balita yang mengalami stunting sebanyak 1.400 anak.Pemerintah daerah juga membangun komitmen bersama lewat Program Rembuk Stunting untuk merumuskan langkah- langkah strategis yang terukur guna mempercepat penurunan angka kasus stunting.
Pemanfaatan dana Otsus di Papua Barat Daya juga diwujudkan melalui program PAITUA, yakni program perlindungan jaminan hari tua bagi masyarakat Papua Barat Daya yang berusia lanjut 65 tahun ke atas. “Program PAITUA adalah inisiatif kami yang muncul dari kepedulian atas situasi kehidupan para lanjut usia yang jumlahnya cukup signifikan, yakni 24.759 lansia,” ujar Musa’ad.
Total anggaran yang disiapkan dari dana Otsus untuk PAITUA sebesar Rp 40 miliar. Bantuan PAITUA telah diserahkan secara simbolis pada masyarakat oleh Mendagri dan Pj. Gubernur pada Peringatan Hari Otsus dan diharapkan dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan serta daya beli masyarakat.
“Kami ingin menjadikan orang asli Papua itu otaknya cerdas, badannya sehat dan kantongnya tebal. Kata kuncinya yang terpenting adalah perlu mendata orang asli Papua sampai dengan di kampung-kampung. Dengan demikian, kegiatan ataupun program yang dilakukan pemerintah bisa tepat sasaran,” ujarnya. Mewujudkan hal tersebut tentu perlu langkah nyata dengan membuat program terukur dan tepat sasaran. Sebagai contoh, membuat program strategis untuk memajukan, meningkatkan dan mensejahterakan masyarakat. Guna mendukung hal tersebut, Bapperida bekerja sama dengan berbagai pihak melakukan program peningkatan kapasitas perencana daerah untuk percepatan Otsus, salah satunya melalui program USAID Kolaborasi. Program ini memberikan pelatihan pada pegawai pemerintahan daerah tentang perencanaan Otsus dan mendorong partisipasi masyarakat.
Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya berkomitmen pemanfaatan dan pengelolaan dana Otsus dapat direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi dengan lebih baik.
Dengan demikian, kegiatan atau program yang dilakukan pemerintah bisa tepat sasaran, guna mewujudkan masyarakat orang asli Papua yang lebih sejahtera.