Berawal Aduan Warga, Gubernur Riau Datangi Nenek Tidak Bisa Jalan karena Diabetes
Gubernur Riau Syamsuar merespons aduan masyarakat melalui direct message (dm) di akun instagram-nya. Isi pesan tersebut menceritakan seorang nenek lanjut usia yang hidup dalam belenggu kemiskinan. Syamsuar mendatangi rumah nenek tersebut, Rabu (22/9).
Gubernur Riau Syamsuar merespons aduan masyarakat melalui direct message (dm) di akun instagram-nya. Isi pesan tersebut menceritakan seorang nenek lanjut usia yang hidup dalam belenggu kemiskinan. Syamsuar mendatangi rumah nenek tersebut, Rabu (22/9).
Nenek Nurliah berusia 70 tahun itu tinggal di gubuk kecil Jalan Ahmad Dahlan Kelurahan Sukajadi Kecamatan Sukajadi, Kota Pekanbaru, Riau. Dengan kondisi penyakit diabetes, Nurliah hidup dengan belas kasih masyarakat sekitar.
-
Kapan Pekanbaru resmi menjadi ibukota Provinsi Riau? Pada 20 Januari 1959, Pekanbaru menjadi ibu kota Provinsi Riau.
-
Kapan Teuku Muhammad Hasan menjabat sebagai Gubernur Sumatera? Kemudian pada tanggal 22 Agustus 1945, Teuku Muhammad Hasan diangkat menjadi Gubernur Sumatera I dengan ibukota Medan.
-
Kapan Mohammad Nasroen menjadi Gubernur Sumatra Tengah? Mengutip beberapa sumber, Nasroen terpilih menjadi anggota DPRS delegasi Sumatra Barat dan ditunjuk menjadi gubernur pertama dan termuda Sumatra Tengah pada tahun 1947.
-
Kapan Mohammad Amin menjabat sebagai Gubernur Muda Sumatra Utara? Ia baru dilantik pada 14 April 1947 dan berakhir pada 30 Mei 1948.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Apa yang dilakukan oleh Gubernur Kalsel saat berkunjung ke SMAN 2 Kotabaru? Penyerahan bantuan olahraga pada kegiatan turdes langsung dilakukan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor didampingi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kalsel, Hermansyah di SMAN 2 Kotabaru, Senin (7/8).
Seorang pemuda bernama Afrizal yang mengirimkan pesan kepada Syamsuar. Dia merasa prihatin dengan kondisi Nurliah. Sehingga, dia nekat menceritakan keseharian Nurliah yang makan dari pemberian masyarakat sekitar.
"Nenek kalau lapar ke kedai sebelah dan kami kasih makan. Sedih kami, keluarganya jauh, kami masyarakat sekitar lah yang memberi makan dan menyiapkan kebutuhan sehari-hari," kata Afrizal yang sehari-hari bejualan pecel lele.
Sebelumnya masyarakat sudah beberapa kali melaporkan kondisi Nenek Nurmalia kepada perangkat Pemerintah Kota Pekanbaru. Tapi karena terkendala administrasi, Nurmalia tidak kunjung ditangani.
"Kami sudah melapor ke pak RT, RW dan kelurahan. Tapi ada kendala administrasi seperti KTP sampai dengan tidak adanya keluarga yang bisa mendampingi nenek ke rumah sakit. Kami tak bisa setiap hari menjaga karena berjualan," kata Afrizal.
Nurliah awalnya mengalami luka kecil di bagian kaki. Tapi karena lambatnya penanganan, lukanya semakin membesar dan saat ini nenek tersebut tidak dapat berjalan.
"Sehari-hari nenek Nurliah biasanya berjalan, tapi beberapa hari ini kami lihat nenek tidak kelihatan. Setelah kami cek ke rumahnya, ternyata nenek sakit kakinya," kata Afrizal.
Tim dokter Dinas Kesehatan Provinsi Riau yang ditugaskan Syamsuar turun ke lapangan. Tim medis mendiagnosa nenek Nurliah mengidap penyakit diabetes.
Nurliah akan dilakukan penanganan di rumahnya sampai kondisinya stabil. Jika sudah bisa dibawa, Nurliah akan dirawat di RSUD Arifin Achmad milik Pemprov Riau.
Gubernur Riau yang saat itu sedang meninjau pelaksanaan Vaksin Merdeka di Universitas Riau menuju rumah nenek Nurliah untuk melihat kondisinya secara langsung.
Syamsuar menugaskan Diskes Provinsi Riau untuk menangani dan mengawal pengobatan nenek Nurliah hingga sembuh.
"Kami menugaskan Diskes dan Dinas Sosial, agar mengawal betul masyarakat dan menjamin kesehatan nenek Nurliah. Tadi Dinsos saya tugaskan untuk menyediakan sembako dan kebutuhan hidup lainnya. Diskes Provinsi Riau saya minta agar menjamin kesehatan, agar diobati di tempat dahulu hingga sembuh. Bila perlu dirawat di RSUD kita, nanti bergantian saja yang menunggunya," kata Syamsuar.
Syamsuar meminta kepada masyarakat lainnya agar melakukan hal yang serupa. Dia mengatakan, jika warga melihat orang tua lanjut usia yang membutuhkan pertolongan, agar menghubunginya.
"Kami mengucap terimakasih juga kepada masyarakat yang telah bersedia menceritakan permasalahan sosial kepada kami melalui media sosial. Insya Allah secepat mungkin kami respons. Karena ini lah tugas kami sebagai pemerintah," tegas Syamsuar.
Syamsuar juga membawa sejumlah tim medis. Terlihat beberapa petugas kesehatan dan ambulans yang langsung menangani di lokasi. Masyarakat sekitar antusias begitu mengetahui Syamsuar yang datang di sela kegiatannya yang padat.
Baca juga:
2 Ibu Hamil di Dusun Jember Ditandu ke Puskesmas, 1 Meninggal dengan Bayi Selamat
Dua Strategi Kemensos Percepat Penanganan Kemiskinan
Kisah Pilu Nenek 75 Tahun di Subang, 20 Tahun Hidup Sendiri Tanpa Bantuan
Pemerintah Harap Kemiskinan Turun ke 9,8 Persen di Akhir Tahun
Juru Parkir Cuma Raih Rp7000 Tak Bisa Bayar Sekolah Anak,Tiba-Tiba Dapat Uang Segepok
Wapres: Masalah Upaya Penurunan Kemiskinan Bukan di Anggaran