Berawal kasus pencurian terbongkar perdagangan anak di bawah umur
Berawal kasus pencurian terbongkar perdagangan anak di bawah umur. Hadi Utomo menjelaskan AKW kerap dijual kepada pelanggan salon milik tersangka HRY. Sekali transaksi HRY mematok tarif Rp 160 ribu kepada pelanggannya.
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY mengungkap kasus perdagangan anak di bawah umur. Seorang tersangka berinisial HRY (32) merupakan pemilik salon yang memperdagangkan anak di bawah umur.
Dirreskrimum Polda DIY Kombes Hadi Utomo menyampaikan terungkapnya kasus perdagangan manusia di bawah umur ini bermula dari kasus pencurian di sebuah toko aksesoris yang berada di daerah Wirobrajan, Kota Yogyakarta. Dari kasus pencurian yang terjadi pada Agustus 2017 yang lalu ini, petugas kepolisian menangkap dua pelaku yaitu HRY dan AKW (15).
"Saat dilakukan pemeriksaan, muncul pengakuan mengejutkan dari tersangka AKW. AKW mengaku sering dipekerjakan menjadi PSK di salon kepunyaan tersangka HRY. Pengakuan ini kemudian dikembangkan oleh penyidik," terang Hadi Utomo, Selasa (17/10).
Hadi Utomo menjelaskan AKW kerap dijual kepada pelanggan salon milik tersangka HRY. Sekali transaksi HRY mematok tarif Rp 160 ribu kepada pelanggannya.
"Tersangka kerap memaksa AKW untuk melayani pelanggan. Jika tidak mau, HRY kerap memarahi AKW. Karena ketakutan AKW pun akhirnya mau melayani pelanggan yang membayar kepada HRY," tutur Hadi Utomo.
Hadi Utomo menjabarkan jika praktik perdagangan manusia ini sudah dilakukan oleh HRY sejak bulan Juli yang lalu. Setiap harinya, sambung Hadi Utomo, AKW dipaksa melayani minimal 3 orang tamu.
"Atas perbuatannya tersebut, HRY yang telah ditetapkan sebagai tersangka saat ini ditahan di ruang tahanan Mapolda DIY. Tersangka akan dijerat dengan UU Nomor 35/2014 atas perubahan UU Nomor 23/2002 tentang perlindungan anak. Ancaman hukumannya minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara," tutup Hadi Utomo.
Baca juga:
Bisnis esek-esek berkedok spa & gym yang tak pernah padam di ibu kota
Ungkap perdagangan orang di NTT, kinerja Polri disorot se-ASEAN
5 Orang diamankan terkait penyelundupan WN Sri Langka ke Eropa
Bareskrim bongkar perdagangan orang ke Abu Dhabi modus kirim TKI
-
Mengapa para pemijat difabel netra di Yogyakarta rentan terhadap pelecehan seksual? Arya sendiri tidak tinggal di losmen, melainkan di asrama sekolah dengan biaya yang cukup murah. Rawan terkena pelecehan Di tahun yang sama, Arya pertama kali memperoleh pengalaman tak menyenangkan dilecehkan oleh salah seorang pasiennya. Hari sudah hampir malam ketika ia sedang bersiap memulai kerja lepasnya sebagai pemijat di losmen itu. Tak lama kemudian, datanglah seorang pasien. Dari suaranya, Arya menduga kalau ia adalah seorang lelaki paruh baya.
-
Apa yang dilakukan Kama saat liburan di Yogyakarta? Anak-anak Zaskia Adya Mecca menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti jajan gulali dan duduk santai di pinggir jalan.
-
Siapa yang kuliah di Jogja? Perempuan yang tidak diketahui namanya itu kerap berdoa agar diberi kekuatan untuk selalu mencari nafkah demi keluarga. Terutama anaknya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta.“Anak saya juga kuliah di situ, di Jogja. Sekarang semester akhir, makanya saya ada di sini itu karena ya butuh biaya,” ucap perempuan tersebut.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Apa yang dilakukan Dyah Ernafifah Ahzaro di Pasar Jagalan Kulon Progo, Yogyakarta? Dyah Ernafifah Ahzaro (40), pemilik JM Cell yang terletak di kompleks Pasar Jagalan Kulon Progo, Yogyakarta.
-
Mengapa Pasar Imogiri dianggap sebagai pasar percontohan di Yogyakarta? “Pasar ini tertata dengan baik dan rapi, walau pasar tradisional tapi tetap betah berkeliling dan berbelanja,” Pasar SNI Imogiri Bantul juga mewajibkan menerapkan pemilahan sampah. Terdiri dari sampah kering, basah, dan berbahaya. Pasar juga harus memiliki tempat penampungan sementara (TPS) yang diambil setiap hari.