Berbagi lahan parkir, wujud kerukunan antara Istiqlal dan Katedral
Budaya telah berlangsung puluhan tahun tersebut selalu dilestarikan. Hal tersebut membuat rasa toleransi terus terjaga di antara kedua umat berbeda agama.
Sebagai negara dengan budaya dan agama bermacam-macam, sudah sepatutnya masyarakat Indonesia menjunjung tinggi arti toleransi umat beragama. Terwujudnya bentuk toleransi tersebut salah satunya adalah dengan dibangun Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral secara berhadap-hadapan.
Kedua bangunan dikunjungi jemaah berbeda agama tersebut, tidak menciptakan sekat membatasi justru membuat suatu kerukunan. Salah satu simbol kerukunan terjalin adalah melalui saling memberi lahan parkir, baik dari pihak Masjid Istiqlal maupun Gereja Katedral bagi para jemaah ingin melakukan ibadah.
-
Apa yang menjadi daya tarik dari Bedug Raksasa Masjid Istiqlal? Bedug raksasa yang ada di Masjid Istiqlal, Jakarta ini mencuri perhatian pengunjung. Beratnya mencapai 3 ton, dengan tinggi lebih dari 2 meter dan panjang hingga 3 meter.Bedug ini jadi ikon unik di Masjid Istiqlal karena mengandung banyak unsur, mulai dari ukiran unik, usia kayu sebagai bahan utamanya sampai ukiran kaligrafi berbahasa Jawa.
-
Kapan Masjid Istiqlal diresmikan? Pembangunan Masjid Istiqlal berlangsung selama 17 tahun sebelum akhirnya diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978, dengan pemasangan prasasti di area tangga pintu As-Salam.
-
Siapa yang meresmikan Masjid Istiqlal? Pembangunan Masjid Istiqlal berlangsung selama 17 tahun sebelum akhirnya diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978, dengan pemasangan prasasti di area tangga pintu As-Salam.
-
Kapan Bedug Raksasa Masjid Istiqlal mulai ada? Mengutip Liputan6, bedug raksasa ini rupanya sudah ada sejak 1972. Kala itu, Presiden Soeharto memberikannya kepada pihak DKM sebagai hadiah.
-
Siapa yang memberikan Bedug Raksasa kepada Masjid Istiqlal? Kala itu, Presiden Soeharto memberikannya kepada pihak DKM sebagai hadiah.
-
Kapan Ivan Gunawan meresmikan Masjid Indonesia? Setelah dua tahun pembangunannya, masjid ini akhirnya selesai dan diresmikan langsung oleh Ivan Gunawan bersama pengurus masjid.
Saat perayaan Natal, Paskah, dan hari besar lain, Masjid Istiqlal memberikan tempat seluas-luasnya bagi jemaah Gereja Katedral. "Di sini buka terus parkirannya. Buat yang muslim, yang kristen juga. Sudah puluhan tahun kayak gitu," kata salah seorang juru parkir di Masjid Istiqlal, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (24/12).
Begitu juga sebaliknya saat umat muslim ingin melaksanakan ibadah salat Idul Fitri, Idul Adha, dan Hari Besar lain. Gereja Katedral juga akan membuka lahan parkir dengan kapasitas 160 mobil dan 250 motor itu kepada para umat muslim.
"Kami sudah lakukan ini setiap tahun. Saling membantu. Kalau lagi perayaan di Masjid Istiqlal kami sering bantu juga," tutur Humas Kepanitiaan Perayaan Natal 2016 Gereja Katedral, Bernard Hidayat.
Budaya telah berlangsung puluhan tahun tersebut selalu dilestarikan. Hal tersebut membuat rasa toleransi terus terjaga di antara kedua umat berbeda agama.
Tahun ini, jemaah Gereja Katedral tetap bisa melaksanakan ibadah dengan nyaman dan tenang tanpa memikirkan kendaraan diparkir di sembarang tempat. Sebab, pihak Masjid Istiqlal telah menyediakan lahan cukup bagi kendaraan para jemaat.
"Kami telah berkoordinasi dengan pihak Masjid Istiqlal untuk minta izin menggunakan lahan parkir untuk jemaat. Mereka menyambut baik permintaan itu," tutup Bernard.
Baca juga:
Berbagi lahan parkir, wujud kerukunan antara Istiqlal dan Katedral
600 Kader ideologi Pancasila akan disebar ke sekolah di Purwakarta
Di depan Jokowi,Gubernur Kalteng sebut keragaman anugerah luar biasa
Jika tak bisa bersaudara dalam iman, bersaudaralah dalam kemanusiaan
Pria kaya muslim belikan pohon Natal besar bagi warga Kristen Irak
Menag sebut Fatwa MUI berprinsip pada toleransi