Kenalan dengan Bedug Raksasa di Masjid Istiqlal Jakarta Hadiah Soeharto, Berusia 300 Tahun
Bedug ini dibuat dari kayu meranti merah gelondongan berusia 300 tahun.
Bedug ini dibuat dari kayu meranti merah gelondongan berusia 300 tahun.
Kenalan dengan Bedug Raksasa di Masjid Istiqlal Jakarta Hadiah Soeharto, Berusia 300 Tahun
Bedug raksasa yang ada di Masjid Istiqlal, Jakarta ini mencuri perhatian pengunjung. Beratnya mencapai 3 ton, dengan tinggi lebih dari 2 meter dan panjang hingga 3 meter.
Bedug ini jadi ikon unik di Masjid Istiqlal karena mengandung banyak unsur, mulai dari ukiran unik, usia kayu sebagai bahan utamanya sampai ukiran kaligrafi berbahasa Jawa.
-
Apa keistimewaan beduk di Masjid Jami Sabilul Huda? Konon saat ditabuh suaranya pernah terdengar sampai Cirebon yang berjarak puluhan kilometer.
-
Di mana Masjid Istiqlal dibangun? Masjid ini mulai dilaksanakan pekerjaannya pada Agustus 1961 dan diresmikan Presiden Soeharto pada tahun 1978.
-
Apa berhala terbesar di Mekkah? Hubal, di antara keempat berhala terbesar di Makkah, adalah berhala yang mendapat paling banyak penghormatan dari masyarakat Quraisy yang tidak memeluk Islam. Hubal sendiri memiliki bentuk manusia dengan tangan kanan yang patah dan merupakan berhala terbesar di Makkah.
-
Dimana masjid tertua di Bekasi berada? Bukti lain dari Lemah Abang sebagai gerbang agama Islam bisa dilihat dari keberadaan Masjid Syiarul Islam yang berdiri di Jalan Raya Lemahabang.
-
Dimana letak Masjid Agung? Berada di kawasan Kota Kediri, Masjid Agung Kediri adalah salah satu destinasi yang banyak disinggahi oleh para wisatawan.
-
Dimana letak Masjid Agung Palembang? Secara geografis, masjid ini berdiri tepat di belakang Benteng Kuto Besak yang dekat dengan aliran Sungai Musi.
Dahulu bedug ini merupakan hadiah pemberian dari Presiden Soeharto kepada pihak Masjid Istiqlal. Yuk kenalan lebih dekat dengan bedug yang diklaim salah satu terbesar se Indonesia ini.
Youtube: Masbay Walking
Legendaris Sejak 1972
Mengutip Liputan6, bedug raksasa ini rupanya sudah ada sejak 1972. Kala itu, Presiden Soeharto memberikannya kepada pihak DKM sebagai hadiah.
Kala itu, Soeharto melihat gelondongan kayu meranti berusia 300 tahun dan ingin dijadikan sebagai bedug. Setelah jadi, bedug ini dihadiahkan kepada Masjid Istiqlal dan menjadi ikon hingga sekarang.
Banyak pengunjung yang tertarik dengan bedug ini, dan menjadikannya sebagai spot berfoto atau belajar sejarah.
Dibuat dari Kayu Meranti Kalimantan
Bahan utama bedug ini konon berasal dari kayu meranti merah Kalimantan yang berusia 300 tahun.
Lalu bedug juga dibuat dari kayu utuh dan bukan disusun dari potongan kayu kecil, seperti banyak ditemukan pada bedug zaman sekarang.
Kala itu, bedug tersebut disimpan di Masjid Istiqlal yang pembangunannya belum selesai. Bedug pun menjadi pemandangan yang khas di salah satu masjid terbesar se Asia itu.
Saking besarnya, bedug ini memiliki bobot hingga 3 ton dan difungsikan sebagai media edukasi perkembangan Islam di tanah air.
Tidak untuk Dibunyikan
Saat ini bedug tersebut sudah tidak lagi difungsikan dan hanya menjadi ikon wisata religi di Masjid Istiqlal.
Jika terdengar bedug, suaranya berasal dari rekaman audio yang diperdengarkan melalui pengeras suara. Sebabnya, usia bedug yang sudah tua dan sebagai upaya perawatan.
Kalaupun harus ditabuh, pihak DKM akan membunyikannya saat ada kunjungan kenegaraan di Masjid Istiqlal.
Simbolkan Keindonesiaan
Bedug di Masjid Istiqlal juga menyimbolkan ke Indonesiaan dengan ragam motif dan ukirannya.
Gambar: Youtube Herman Aje
Seperti ukiran bunga lotus, lalu dua kalimat syahadat sampai kaligrafi berbahasa Jawa yang berbunyi tahun matahari menurut kepercayaan orang Jawa.
Ukiran-ukiran tersebut dibuat oleh perajin kayu asal Jepara, Jawa Tengah, termasuk ada pula kalimat basmallah.
Karena dirawat dengan baik, kondisi bedug masih terjaga dan tidak mengalami kerusakan.