Mengenal Friedrich Silaban, Sosok di Balik Berdiri Megahnya Masjid Istiqlal Jakarta
Pria ini merupakan arsitek Masjid Istiqlal yang kini menjadi primadona dan ikon dari Kota Jakarta dan masjid terbesar di Asia Tenggara.
Pria ini merupakan arsitek Masjid Istiqlal yang kini menjadi primadona dan ikon dari Kota Jakarta dan masjid terbesar di Asia Tenggara.
Mengenal Friedrich Silaban, Sosok di Balik Berdiri Megahnya Masjid Istiqlal Jakarta
Di kalangan orang awam mungkin namanya kurang familier. Tetapi, tidak dalam dunia arsitektur di Indonesia. Ya, Friedrich Silaban adalah seorang arsitektur ternama Indonesia dengan berbagai karyanya untuk bangsa.
Friedrich Silaban lahir di Tapanuli, Sumatra Utara pada 16 Desember 1912, ia menempuh pendidikan formas di H.I.S Narumonda pada tahun 1927. Kemudian melanjutkan di Koningin Wilhelmina School (K.W.S) di Jakarta dan Academie van Bouwkunst di Belanda pada tahun 1950.
-
Siapa yang meresmikan Masjid Istiqlal? Pembangunan Masjid Istiqlal berlangsung selama 17 tahun sebelum akhirnya diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978, dengan pemasangan prasasti di area tangga pintu As-Salam.
-
Dimana Masjid Indonesia by Ivan Gunawan dibangun? Desainer ternama Ivan Gunawan baru-baru ini mengunjungi masjid yang dibangunnya di Uganda, Afrika.
-
Siapa yang membangun Masjid Agung Bangkalan? Masjid ini merupakan masjid ‘rakyat’ pertama yangdidirikan seorang sultan keraton, yakni R. Abdul Kadirun atau Raden TumenggungMangkudiningrat yang dikenal sebagai Sultan Bangkalan II.
-
Siapa yang mendesain Masjid Tiban? Desain pembangunannya diarahkan langsung oleh Romo Ahmad, pemilik pondok pesantren.
-
Siapa yang membangun Masjid Seribu Tiang? Masjid ini merupakan masjid yang letaknya berada di jantung Kota Jambi.
-
Siapa yang dihormati dalam nama Masjid Raya Sabilal Muhtadin? Nama masjid ini merupakan penghormatan terhadap ulama besar Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari.
Sebelum terjun menjadi arsitektur, Friedrich sempat menjadi pegawai kotapraja Batavia, Opster Zeni AD Belanda, Kepala Zenie di Pontianak, dan terakhir menjadi Kepala DPU di Kotapraja Bogor hingga tahun 1965.
Seiring berjalannya waktu, Friedrich menekuni dunia arsitek sampai akhirnya melahirkan karya-karya dan namanya menjadi besar berkat hasil karyanya di bidang rancang bangun dan arsitek.
Sosok di Balik Berdirinya Masjid Istiqlal
Friedrich menjadi sosok penting dalam berlangsungnya pembangunan Masjid Istiqlal. Meski ia anak dari seorang pendeta, namun tidak menyurutkan dirinya untuk membangun masjid tersebut.
Letaknya berseberangan dengan Katedral, dua bangunan ikonik ini menjadi bukti bahwa menghargai keberagaman haruslah dijunjung tinggi, sekaligus simbol kerukunan antar umat beragama.
Masjid ini mulai dilaksanakan pekerjaannya pada Agustus 1961 dan diresmikan Presiden Soeharto pada tahun 1978. Ya, memang pembangunannya memakan waktu yang lama, akan tetapi ini sebuah mahakarya dari anak bangsa.
Berawal dari Sayembara
Mengutip beberapa sumber, keterlibatan Friedrich dalam merancang Masjid Istiqlal ini bermula dari keikutsertaannya dalam sebuah sayembara. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Yayasan Masjid Istiqlal pada tahun 1955 yang diikuti 22 peserta.
Mengejutkan, Presiden Soekarno yang menjadi juri dalam sayembara itu memilih nama Friedrich Silaban sebagai pemenangnya dengan tema "Ketuhanan".
Sejak saat itu, Friedrich merancang dan bertanggung jawab dalam proses pembangunan masjid. Seluruh pembangunan ini memakan waktu kurang lebih 17 tahun lamanya.
Atas jasanya, Friedrich menerima anugerah Tanda Kehormatan Bintang Jasa Sipil berupa Bintang Jasa Utama dari pemerintah dalam merancang Masjid Istiqlal.
Penandatanganan Konsepsi
Selain berkancah di bidang arsitektur, ia juga terlibat dalam penandatanganan Konsepsi Kebudayaan yang dimuat di Lentera dan lembaran kebudayaan harian Bintang Timur mulai tahun 1962.
Konsepsi kebudayaan ini dirancang untuk mendukung upaya pemerintah dalam memajukan kebudayaan nasional termasuk musik yang disusun oleh Lekra atau Lembaga Kebudajaan Rakyat.
Merancang Bangunan Ternama
Tak hanya Masjid Istiqlal, ada beberapa bangunan dan gedung hasil karya Friedrich Silaban yang masih kita jumpai sampai detik ini, ada Gedung Bank Indonesia di M.H Thamrin, Gedung Pola, Gedung Mabes TNI Angkatan Udara di Pancoran, dan Gedung BNI.
Selama bekerja di DPU Bogor, ia juga menjadi arsitektur di beberapa bangunannya seperti Rumah Dinas Wali Kota Bogor, Kantor Dinas Perikanan Bogor, Rumah A Lie Hong, dan Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA).
Yang paling membanggakan, ia mendapat perintah langsung dari Presiden Soekarno untuk menjadi arsitek dalam pembangunan kembali makam pelukis Raden Saleh Sjarif Bustaman di Kota Bogor pada tahun 1953.
Pembangunan Stadion
Karya besar lain yang dipegang olehnya, yaitu pembangunan Stadion Gelora Bung Karno. Ya, Friedrich telah berkoordinasi secara langsung dengan Presiden untuk pembangunan stadion yang direncanakan terletak di Duku Atas.
Friedrich pun tidak setuju dengan perencaan tersebut, karena akan mengganggu jalan utama. Akhirnya, Presiden Soekarno mendengarkan pendapatnya, lalu stadion tersebut pindah ke perkampungan Senayan yang kita kenal saat ini.
Kehebatan Friedrich pun masih kita rasakan sampai sekarang. Bahkan, stadion tersebut menjadi ikon dari dunia sepakbola di Indonesia. Banyak tim-tim besar dari berbagai negara sudah pernah menjajal rumput di Stadion Gelora Bung Karno.