'Berbeda itu wajar, jangan gampang dipecah belah'
Masyarakat diingatkan agar tidak memandang perbedaan sebagai sesuatu yang harus dipersoalkan. Justru keberagaman menjadi sebuah kemewahan jika di tengah-tengah masyarakat muncul toleransi.
Masyarakat diingatkan agar tidak memandang perbedaan sebagai sesuatu yang harus dipersoalkan. Justru keberagaman menjadi sebuah kemewahan jika di tengah-tengah masyarakat muncul toleransi.
"Jadi kalau pun beda itu wajar. Kita merasa memiliki negara ini sehingga tidak membuat kita gampang dipecah belah," ujar peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro dalam keterangannya, Kamis (26/4).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Kapan terjadi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
Menurutnya, untuk menjaga keutuhan harus berpegangan teguh pada Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dengan begitu upaya-upaya untuk membenturkan berbagai kelompok bisa dicegah.
"Kita mengacu pada konstitusi, kita adalah NKRI dan kita adalah Bhinneka Tunggal Ika. Karena itu yang dicari bukan perbedaannya, tapi persamaannya," tutur Siti.
Dia mengatakan, semakin kuat pemahaman masyarakat dalam bernegara tidak akan muncul perpecahan. Siti juga meminta agar nilai-nilai dalam sila Pancasila dipahami, dihayati, dan diamalkan.
"Kita juga harus menguatkan NKRI dan juga menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika, meskipun berbeda-beda kita satu jua," katanya.
Siti juga mewanti-wanti dengan kemajuan teknologi yang luar biasa memiliki dampak positif dan negatif. "Dampak negatif terutama intoleransi melalui dunia maya. Ini yang harus diantisipasi," tandasnya.
Baca juga:
Indonesia raih juara dua program kerukunan beragama PBB
'Islam mengajarkan kedamaian dan toleransi, melarang teror'
Potret keharmonisan wanita berkerudung bantu biarawati menyeberang jalan
Hadiri perayaan Nyepi, Jokowi ajak umat Hindu jaga keharmonisan
Lily Wahid: Bangsa ini akan kuat dengan musyawarah