Bermasalah dengan Keluarga, Pria di Aceh Besar Tewas Bersimbah Darah
Seorang pria berinisial ZA (63) ditemukan tewas bersimbah darah di dalam sebuah kamar penginapan di kawasan Aceh Besar, Senin (26/7) siang. Saat ditemukan pisau masih menancap di dadanya.
Seorang pria berinisial ZA (63) ditemukan tewas bersimbah darah di dalam sebuah kamar penginapan di kawasan Aceh Besar, Senin (26/7) siang. Saat ditemukan pisau masih menancap di dadanya.
Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh AKP Ryan Citra Yudha mengatakan, dugaan sementara ZA tewas karena bunuh diri. Pria itu diketahui tengah memiliki permasalahan dengan keluarganya.
-
Kapan keluarga itu dibantai? Penggalian di Yaroslavl dari 2005-2006 menyatakan pembantaian itu terjadi pada Februari 1238.
-
Mengapa keluarga tersebut dibunuh? Semua mayat pada lokasi ini memiliki tanda bekas pukulan di tengkorak mereka, ini menunjukan pada masanya mayat-mayat tersebut dibunuh secara brutal.
-
Kenapa liburan keluarga itu penting? Liburan bersama keluarga adalah waktu yang sangat dinantikan oleh banyak orang. Ini adalah kesempatan untuk melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari, mempererat ikatan keluarga, dan menciptakan kenangan indah yang akan dikenang sepanjang hidup.
-
Kapan arisan keluarga biasanya diadakan? Arisan keluarga adalah momen kumpul-kumpul satu bulan sekali yang sangat dinanti-nantikan oleh anggotanya.
-
Kenapa polisi menduga keluarga itu bunuh diri? Mereka tidak ditemukan unsur kekerasan di lokasi kejadian. "Kalau melihat kondisi rumah, rumah hanya satu pintu ke depan. Di belakang ada jendela, tetapi tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak rusak, barang-barang dalam kamar masih tersusun rapi," jelas AKP Gandha Syah Hidayat di lokasi kejadian, Selasa (12/12).
-
Di mana patung keluarga tersebut ditemukan? Patung tersebut ditemukan di salah satu pemukiman neolitik tertua yang berasal dari tahun 6800 SM di Bukit Ulucak, Turki.
"Hasil pemeriksaan sementara berdasarkan dari olah TKP, keterangan saksi di lapangan, dan hasil visum dokter ahli forensik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin, disimpulkan korban diduga bunuh diri," kata Ryan, Selasa (27/7).
Dia menjelaskan, korban diketahui check in di penginapan itu pada Minggu (25/7). Setelah menginap semalam, keesokan harinya Senin (26/7) korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa sekitar pukul 13.00 WIB.
Berdasarkan keterangan saksi berinisial JE, dia sempat mencoba menghubungi ZA sekitar pukul 10.00 WIB. Akan tetapi pria itu tak menjawab.
Merasa curiga, JE kemudian mendatangi penginapan tempat korban menginap. "JE datang ke hotel untuk berjumpa dengan korban, saat diketuk pintu kamar hotel tidak ada jawaban. Kemudian JE mengambil kursi yang ada dekat pintu kamar untuk melihat keadaan di dalam, JE melihat korban tertidur bersimbah darah miring ke kiri," jelasnya.
Saksi JE lantas memanggil pengelola penginapan serta menghubungi anak korban, FI dan TO. Mereka bersama-sama masuk ke kamar 108 lewat jendela dan melihat korban dalam kondisi bersimbah darah.
"Pengelola penginapan menghubungi personel Polsek Peukan Bada untuk memberitahukan kejadian tersebut," ujarnya.
Saat ini jenazah ZA sudah diserahkan kepada keluarga. Kata Ryan, keluarga menolak dilakukan autopsi, sehingga hanya dilakukan visum.
Baca juga:
Mayat Pria di Makassar Ditemukan di Dalam Sumur
Jasad Penuh Luka Tusuk Ditemukan di Patumbak Deli Serdang, Diduga Korban Pengeroyokan
Polisi Ungkap Identitas Mayat Terikat dan Terbungkus Karung di Aceh Timur
Pedagang Pasar Raya Padang Digegerkan dengan Penemuan Sesosok Mayat
Hilang 4 Hari, Anak Laki-laki Ditemukan Tewas di Sungai Dangkangan
Ibu dan Anak di Bintan Kepri Ditemukan Meninggal di Dalam Rumah