Bermodal Printer, Siswa SMK di kukar Cetak Upal Pecahan Rp 100.000
Pemilik warung pun melapor ke Polsek Loa Janan, terkait dugaan beredarnya uang palsu pecahan Rp 100.000 itu. "Kita lidik. Ternyata, terduga pelaku yang menukarkan upal Rp 100.000 itu, tidak lain adalah warga sekitar juga," ujar Djauhari.
AAR (17), siswa SMK di Loa Janan, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Jumat (15/2) kemarin, ditangkap petugas Polsek Loa Janan. Dia diduga sebagai pelaku pencetak dan pengedar uang palsu pecahan Rp 100.000.
Kasus itu terbongkar setelah Sabtu (9/2) malam lalu, AAR keluar dari rumah, dan menukarkan 2 uang pecahan Rp 100.000 palsu, dengan 4 lembar uang pecahan Rp 50.000.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa ciri khas dari pantun lucu Palembang? Pantun bahasa Palembang sering kali menggunakan bahasa yang khas dan unik untuk daerah tersebut, serta mengandung unsur budaya dan kearifan lokal.
-
Apa yang dilakukan Inul Daratista saat mudik ke Pasuruan? Tak hanya sekadar pulang untuk bertemu keluarga besar, Inul juga melakukan aksi berbagi bingkisan Lebaran kepada tetangga sekitar.
-
Apa yang dilakukan dalam tradisi Rumpak-rumpakan di Palembang? Tradisi warisan turun-temurun masyarakat Palembang ini dilakukan cara yang unik, yaitu keliling ke rumah-rumah tetangga di sebuah kampung atau Sanjo sambil diiringi dengan alunan musik rebana dan nyanyian selawat.
-
Bagaimana cara menikmati Pallubasa? Biasanya Pallubasa disajikan dengan kuning telur mentah di atasnya yang kemudian akan mengental dengan panas kuah, menciptakan sensasi rasa yang kaya dan kompleks.
"Jadi, dia menukarkan uang palsu Rp 100.000 itu, di warung sekitar rumahnya. Pemilik warung curiga itu uang palsu, setelah meraba-raba uang itu," kata Kapolsek Loa Janan, AKP Dahlan Djauhari, kepada wartawan, Sabtu (16/2).
Pemilik warung pun melapor ke Polsek Loa Janan, terkait dugaan beredarnya uang palsu pecahan Rp 100.000 itu. "Kita lidik. Ternyata, terduga pelaku yang menukarkan upal Rp 100.000 itu, tidak lain adalah warga sekitar juga," ujar Djauhari.
Setelah memastikan identitasnya, polisi mengamankan AAR, di rumahnya, dan membawanya ke Mapolsek Loa Janan. "Dia sempat beralasan, uang itu didapat dari temannya. Tapi, begitu kita minta tunjuk rumah temannya, dia malah enggak tahu," sebut Djauhari.
Akhirnya, AAR mengaku mencetak sendiri dan membelanjakan uang palsu itu. "Dia print out uang palsu itu di tempat percetakan fotokopi. Sampai di rumah, kemudian dipotong-potong, dan dilem, untuk kemudian diedarkan (dipakai belanja)," terang Djauhari.
Polisi masih mendalami keterangan AAR, terkait kemungkinan dia punya teman lainnya, yang melakukan perbuatan serupa, mencetak uang palsu, dan mempergunakannya untuk belanja sehari-hari.
"Masih kita kembangkan kasus ini," demikian Djauhari.
Baca juga:
Bank Indonesia Catat Peredaran Uang Palsu di Solo Meningkat, Terbanyak Rp 100.000
Polisi Bongkar Komplotan Pencetak Upal Rp 200 juta di Kalbar, 4 Orang Jadi Tersangka
Pasutri di Medan Buat Uang Palsu, Istri Ditangkap Polisi & Suami Masih Buron
Meningkat, Bank Indonesia Sumut Catat 5.480 Uang Palsu Beredar Sepanjang 2018
2 Pria di Riau Pakai Uang Palsu Setengah Miliar Buat Transaksi Narkoba
Edarkan Uang Palsu Rp 500 Juta, Dua Warga Riau Ditangkap Polisi