Bertambah 45 Kasus di Aceh, Masyarakat Diminta Tak Anggap Sepele Penularan Corona
"Virus corona mulai menjalar ke Aceh Tengah. Tinggal Aceh Tenggara, Aceh Barat, Aceh Singkil, Nagan Raya, dan Subulussalam yang masih nihil Covid-19," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani
Penyebaran kasus positif Covid-19 di Aceh semakin meluas dan tertinggi sejak pertama kali ditemukan di Tanah Rencong. Sebelumnya dataran tinggi Gayo nihil pasien positif, sekarang ditemukan 14 kasus dari akumulasi hari ini sebanyak 45 orang.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani (SAG), meminta kepada masyarakat tidak panik, namun disiplin menjalankan protokol kesehatan.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
"Virus corona mulai menjalar ke Aceh Tengah. Tinggal Aceh Tenggara, Aceh Barat, Aceh Singkil, Nagan Raya, dan Subulussalam yang masih nihil Covid-19," kata SAG, Rabu (29/7).
SAG merinci sebaran 45 orang korban baru virus corona, yakni 11 orang warga Bener Meriah, 8 orang warga Aceh Tamiang, 6 orang warga Bireuen, 6 orang warga Aceh Besar, 4 orang warga Lhokseumawe, 3 orang warga Aceh Tengah, 3 orang warga Aceh Selatan, 1 warga Aceh Utara, 1 warga Aceh Barat Daya, 1 warga Pidie, dan 1 warga Banda Aceh.
Menurut SAG, 45 kasus baru ini merupakan lonjakan tertinggi Covid-19 sepanjang pandemi virus corona menjalar di Aceh, mulai akhir Maret 2020.
"Kita semua tidak boleh lagi menyepelekan potensi ancaman penularan yang lebih luas. Protokol kesehatan pencegahan penularannya harus dijalankan oleh semua pihak, baik secara pribadi maupun komunitas," jelasnya.
SAG juga meminta warga agar rajin cuci tangan dengan sabun, menjaga jarak antar sesama, dan selalu memakai masker saat di luar rumah, harus menjadi kebiasaan baru bagi setiap pribadi dan keluarga.
"Apabila protokol kesehatan sudah menjadi perilaku baru dalam keseharian semua orang, potensi penularan virus corona dalam suatu komunitas pun menjadi lebih rendah," ujar SAG.
Akumulasi kasus
Selanjutnya ia melaporkan jumlah akumulasi Covid-19 berdasarkan rekap data dari 23 kabupaten/kota, per tanggal 29 Juli 2020, pukul 18.00 WIB.
Jumlah kasus Covid-19 di Aceh sudah mencapai 238 orang dengan rincian; 132 orang dalam perawatan, 94 orang sudah sembuh, dan 12 orang meninggal dunia.
"Berdasarkan data dashboard kasus, ada 2 lagi pasien Covid-19 meninggal, namun belum ada informasi yang lebih rinci," kata SAG.
Sementara itu, lanjutnya, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di seluruh Aceh secara akumulatif sebanyak 2.342 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.322 orang sudah selesai isolasi mandiri, dan 20 orang dalam pemantauan Tim Gugus Tugas Covid-19.
Sedangkan, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) masih sama dengan kemarin, yaitu 135 kasus. Dari jumlah tersebut, 2 PDP dalam perawatan, 131 PDP telah dinyatakan sembuh, dan 2 orang lainnya meninggal dunia.
(mdk/lia)