Bertemu Jusuf Kalla, Pendeta Gilbert Klarifikasi dan Minta Maaf Soal Ceramahnya
Ceramah pendeta Gilbert yang menyinggung sedekah dan ibadah sebelumnya viral di media sosial.
Ceramah pendeta Gilbert yang menyinggung sedekah dan ibadah sebelumnya viral di media sosial.
- Kabar Terbaru Kasus Dugaan Penistaan Pendeta Gilbert, Belasan Saksi Diperiksa Polisi
- VIDEO: Pendeta Gilbert Dipolisikan Pengacara Farhat Abbas Buntut Ceramah Zakat & Salat
- Duduk Perkara Ceramah Pendeta Gilbert Singgung soal Zakat hingga Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
- VIDEO: Pendeta Gilbert Datangi MUI Minta Maaf Ceramah Singgung Umat Muslim
Bertemu Jusuf Kalla, Pendeta Gilbert Klarifikasi dan Minta Maaf Soal Ceramahnya
Pendeta Gilbert Lumoindong mengklarifikasi sekaligus meminta maaf terkait pernyataannya seputar zakat dan salat umat muslim yang belakangan viral di media sosial.
Klarifikasi dan permohonan maaf itu disampaikan pendeta Gilbert usai menemui Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Muhammad Jusuf Kalla (JK) di kediamannya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Senin (15/4).
"Pertama-tama sebelum saya lanjutkan kalimat saya ini, mendingan saya dengan segala kerendahan hati meminta maaf karena kegaduhan yang ada," kata Gilbert didampingi Jusuf Kalla, cendekiawan muslim Komaruddin Hidayat dan Sekjen DMI Imam Addaruqutni.
"Karena sebetulnya kita lagi sibuk setelah pilpres, mau menyambut pilkada, dan baru saja merayakan idulfitri hari raya yang baik, dan umat Kristen baru saja merayakan kebangkitan kristus lalu menyambut kenaikan ke surga saya pikir ini suasana yang seharusnya baik," kata Gilbert.
Gilbert mengutarakan permohonan maaf terkait pernyataan yang semakin ramai diperbincangkan masyarakat hingga membuat gaduh.
"Untuk itu sekali lagi saya meminta maaf atas segala kegaduhan. Beberapa catatan yang perlu saya garis bawahi, yang pertama pasti tidak ada niat saya untuk mengolok-olok apalagi menghina, sama sekali tidak," ujar Gilbert.
Ceramah Bukan Untuk Umum
Gilbert mengaku belajar agama Islam di sekolah dasar atau SD Dewi Sartika dan tumbuh besar di lingkungan muslim daerah Tebet, Jakarta Selatan. Sehingga Gilbert mengatakan tidak ada niat sedikit pun sengaja melecehkan ajaran Islam.
Gilbert menjelaskan bahwa ceramah disampaikannya itu dilakukan saat ibadah intern yang tidak berlaku untuk umum. Tetapi menurut Gilbert, karena jemaat ada yang beribadah langsung ke gereja dan online otomatis disiarkan di YouTube gereja.
"Tetapi itu jelas ada tulisan ibadah Minggu. Jadi karena itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk umum," kata Gilbert.
Maksud Ceramah
Adapun penjelasan potongan video menurut Gilbert tidak utuh. Pernyataannya secara lengkap justru berisikan autokritik terhadap ibadah umat Kristiani.
"Kenapa setengah mati? Karena berat, sehari lima kali. Kita orang kristen seminggu sekali, udah itu seminggu sekalinya juga duduknya santai-santai. Kalau ini (muslim) ada gaya-gayanya, gerakannya yang tidak boleh salah. Bahkan, saya garis bawahi terakhir bahwa lipat kaki buat umat muslim biasa sekali sampai mungkin Pak JK yang usianya 82 tahun masih bisa lipat kaki gitu," kata Gilbert.
Sementara bagi umat kristen, Gilbert mengatakan, sangat sulit bagi yang memasuki usia tua untuk melipat kakinya. Terlebih, ibadah yang biasa dilakukan terbilang santai, hanya duduk dan minimal seminggu sekali.
"Kebetulan di umat Kristen ada kepercayaan misalnya tentang memberi 10 persen. Nah di pengetahuan saya 'wah umat muslim di situnya yang agak lebih gampang 2,5 persen'. Tapi setelah bicara sama Pak JK hari ini, dia bilang 'oh salah pendeta, 2,5 persen itu cuma zakat. Belum infaq, belum sedekahnya, belum wakafnya. Itu lebih berat lagi’," ujar Gilbert menuturkan penjelasan JK.
Gilbert menegaskan tidak ada maksud menghina umat muslim terkait pernyataannya yang menyinggung salat dan zakat. Dia meminta maaf atas pernyataannya tersebut.
"Jadi untuk itu sekali lagi saya minta maaf kegaduhan ini, tapi percayalah, kebersamaan Indonesia selalu ada di hati saya dan di hati saya selalu ada persatuan karena dasar khotbahnya kalau didengar hari itu, itu justru tentang kasih, kasihlah sesamamu,” kata Gilbert.
Alasan Temui JK
Di satu sisi Gilbert juga mengutarakan alasannya memilih JK sebagai penjembatan klarifikasinya. Menurut dia, JK lantaran merupakan tokoh senior bangsa dan berpengalaman baik soal kenegaraan, hingga sosok pemimpin umat muslim. Termasuk posisinya yang merupakan Ketua DMI dan diyakini sangat memahami Islam.
"Lalu yang kedua, karena beliau bisa disebut-sebut juga man of peace ya, karena sudah banyak mendamaikan keadaan-keadaan di bangsa ini," kata JK.
Selain itu, menurut Gilbert, JK merupakan pribadi yang rendah hati dan paling terdepan soal kedamaian bangsa Indonesia.
"Pak JK seorang yang siap buat apa saja buat bangsa dan negara. Pokoknya buat bangsa dan negara, apalagi demi kedamaian bisa mudah dicarinya. Dalam hal ini kemarin kita berdiskusi, kita minta waktu, belai di tengah kesibukannya langsung mengambil waktu, hari ini, karena buat beliau bangsa dan negara dan kedamaian itu selalu penting," tutur Gilbert.
Pesan JK ke Pendeta Gilbert
Sementara itu, JK mengakui terkejut dan kecewa mendengar setelah melihat video pernyataan pendeta Gilbert tersebut. Menurut JK, Gilbert juga sudah menjelaskan kronologi dalam video yang viral di media sosial tersebut.
JK menerima permintaan maaf Gilbert tersebut dan meminta seluruh umat muslim memaafkannya.
Dalam kesempatan itu, JK juga mengingatkan kepada pendeta Gilbert bahwa hidup di Indonesia tentu mesti saling menghargai satu dengan lainnya. Apapun agamanya harus bisa bertoleransi dan untuk mewujudkan hal tersebut maka harus ada rasa saling menghargai.
Selain memaafkan, JK juga berharap Gilbert tidak lagi mengulang kesalahan karena isu agama merupakan hal yang sensitif.
"Tentu tadi sudah meminta maaf dan saya terima, tapi tentu lain kali harus baik-baik ya," ujar Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI itu kepada Gilbert.
Tidak Maksud Menistakan Agama
JK menyatakan bahwa tidak ada maksud dari Gilbert untuk menistakan agama Islam melalui ucapannya. Menurutnya, ucapannya yang viral di media sosial merupakan kotbah internal kepada umat gerejanya.
"Ya itu tadi disampaikan bahwa tidak ada maksud untuk menista, hanya latar belakangnya banyak diedit hal-hal yang mendahului hal itu," ungkap JK.
Lebih jauh, JK mengajak seluruh umat Islam untuk memaafkan Gilbert. Terlebih saat ini masih dalam momentum perayaan Idul Fitri. Dia juga menghargai Gilbert yang sudah berinisiatif untuk menemuinya secara langsung.
"Kita Islam itu ya dengan permintaan maaf yang tulus ya secepatnya, bukan dipaksa, ada orang minta maaf setelah dipaksa, ini tidak. Ada orang setelah ditangkap baru minta maaf, beliau itu belum apa-apa sudah minta maaf. Jadi saya hargai, cukup baik terima kasih," kata JK.
JK mengutarakan alasannya mau menjadi penjembatan klarifikasi pendeta Gilbert atas pernyataannya yang mengundang kritik berbagai pihak.
JK tidak ingin karena kesalahpahaman ataupun karena marah soal agama berujung konflik.
"Karena itu lah jangan lah, sebelum meluas kita harus selesaikan, padamkan, tadi minta maaf, Islam itu pemaaf, jangan lagi. Itu alasannya," kata JK.