Besuk dan bawakan makanan, anak bungsu Margriet sempat menangis
Mereka menunggu setengah jama baru diperbolehkan bertemu. Keduanya didampingi penasihat hukum.
Lebih dari setengah jam kedua anak tersangka penelantaran anak, MGM (Margriet Christina Megawe), menunggu di sisi luar sel Polda Bali. Mereka menunggu buat diperkenankan membesuk ibunya dan mengantarkan tiga bungkus roti kesukaan Margriet.
Tidak ada komentar terlontar dari lisan kedua putri Margriet ini. Mereka memilih menyibukkan diri dengan bermain ponsel, sambil sesekali memandang pembesuk lain sudah menemui kerabatnya dari balik jeruji sel.
-
Kenapa Angelina Sondakh enggan dipanggil ustazah? Pertama-tama, aku nggak mau disebut ustazah, karena kalau ditanya pesantren mana, aku dari pondok bambu, lapas, biasanya ustazah kan lulusan pesantren, cuma aku pesantren kehidupan.
-
Kenapa Angelina Sondakh berjualan kue? Angie ingin mengeksplorasi minat barunya di bidang kuliner sambil terus menekuni profesinya di dunia hiburan.
-
Kapan Angelina Sondakh menjadi mualaf? Mengikuti perjalanan panjangnya sebagai mualaf sejak tahun 2008, hingga menjalani hukuman selama 10 tahun di balik jeruji besi, Angelina Sondakh telah menempuh perjalanan hijrah yang mengesankan.
-
Bagaimana Angela menyanggul rambutnya di Istana Berkebaya? Rambut Angela disanggul modern minimalis Dengan sentuhan tusuk konde berwarna emas, sementara bagian depan rambut dijaga terbagi menjadi dua bagian.
-
Di mana kasus antraks ini terjadi? antraks terjadi di Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kecamatan Semanu.
-
Kapan Angela Hartono mulai merasakan perasaannya kepada Kak Jason? Dear Kak Jason,Apa kabarnya hari ini Kak? Saya bingung mau nulis apa di surat ini. Yang pasti ingin sekali menuliskan semua yang belum sempat terlisankan kepada Kakak, yakni tentang perasaanku yang beberapa hari ini selalu aneh. Pikiranku selalu saja tertuju pada saat pertama kali aku melihat Kakak dari kejauhan.
Begitu nama Yvonne dan Christine dipanggil petugas, saat itu si bungsu langsung menangis. Terlihat Yvonne saat itu mengecup kepala Christina sambil memeluk saat melihat adiknya menangis.
Kemudian, salah satu anggota tim kuasa hukum Margriet, Jefry Kam, menggiring mereka ke ruangan belakang berjalan menuju sisi samping sel. "Ayo ditunggu ibu di ruangan. Lewat sini, bukan di dalam sel," kata Jefry kepada kedua putri Margriet, di Mapolda Bali, Jumat (26/6).
Menurut Jefry, kedatangan Yvonne dan Christina khusus buat menemui Margriet. Selain memberikan dukungan, mereka juga memberikan kue kesukaan Margriet.
"Sudah setengah jam tadi kita menunggu," ujar Jefry.