Biaya Bikin Saung di Sukamiskin Rp 1,7 M, Napi Setor Rp 1,5 Juta Tiap Bulan
Fahmi yang juga terdakwa dalam kasus ini mengatakan, saung atau gazebo yang kerap dimanfaatkan untuk menerima tamu sejumlah napi itu mencapai Rp 1,7 miliar. Harga itu memang terbilang mahal jika dibandingkan dengan harga normal.
Fahmi Darmawansyah dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus suap Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin. Ia mengungkapkan beragam harga terkait fasilitas yang ada di dalam Lapas tersebut.
Fahmi yang juga terdakwa dalam kasus ini mengatakan, saung atau gazebo yang kerap dimanfaatkan untuk menerima tamu sejumlah napi itu mencapai Rp 1,7 miliar. Harga itu memang terbilang mahal jika dibandingkan dengan harga normal.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Kapan Bupati Labuhanbatu ditangkap KPK? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Kapan kasus pungli di rutan KPK terungkap? Kasus tersebut rupanya dilakukan secara terstruktur oleh salah satu mantan pegawai KPK bernama Hengki. Di saat yang bersamaan, penyidik KPK yang juga mengusut kasus pungli tersebut telah mengumumkan Hengki sebagai tersangka.
-
Kapan KPK menahan Bupati Labuhanbatu? Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan sejumlah uang hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (12/1/2024).
-
Kenapa Mulsunadi ditahan KPK? Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
Apalagi, di dalamnya terdapat kolam dan fasilitas lain, seperti tanaman herbal. Saung yang dimilikinya dikelola oleh tahanan lain, yakni Andri Rahmat. Diketahui bahwa Andri ini adalah tahanan pendamping yang kemudian bertugas selayaknya asisten Fahmi.
Andri dipercaya untuk mengelola dan mengurus kebersihan dan merawat saung. Andri bahkan memiliki dua pegawai yang ia pekerjakan untuk membantu tugasnya.
"Rp 1,7 M yang mulia, memang mahal. Kalau (harga di pasaran) luar (Lapas) sekitar Rp 500 juta," kata Fahmi menjawab Hakim soal biaya pembangunan saung saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Rabu (6/2) malam.
Fahmi mengaku saung itu dibuat sebelum Wahid Husen menjabat sebagai Kalapas Sukamiskin. Saat Wahid menjabat, dirinya melakukan perbaikan terhadap saungnya.
Setelah itu, Fahmi mengungkap bahwa di dalam Lapas Sukamiskin ada aktivitas berbagai iuran oleh napi. Salah satunya untuk perawatan kamar hingga membayar listrik.
Untuk kamarnya, Fahmi biasa membayar Rp 1,5 juta setiap bulan. Harga itu sudah termasuk untuk biaya AC. Jika ada kulkas dan Televisi, maka seorang narapidana harus membayar lagi sebesar Rp 700 ribu. Uang iuran itu dibayarkan ke sejumlah tahanan yang didapuk sebagai penanggungjawab.
"Rp 1,5 juta. Itu perbulan. Dibayar ke pemuka warga binaan juga. Untuk kebersihan blok dan listrik," kata Fahmi seraya menyatakan di luar itu, para napi masing-masing harus membayar token listrik yang ada di setiap kamar.
Usai sidang, Wahid Husen membenarkan bahwa ada token di masing-masing sel. Namun, jumlahnya ia mengaku tidak tahu. Yang jelas, sejak ia menjabat, fasilitas itu sudah ada.
"Ada token, bayar sendiri mereka bukan negara yang bayar. Tapi jumlah yang dibayarkan saya nggak tahu. Saya enggak cek semua apakah di semua sel atau tipikor saja," ucapnya singkat.
Baca juga:
Fuad Amin Akui Mengontrak Rumah Dekat Lapas dan Pernah Ditawari Ruang Senggama
Dicecar Pertanyaan Soal Fahmi, Jawaban Eks Kalapas Sukamiskin Tak Sesuai BAP
Banyak Pelanggaran di Lapas Sukamiskin Karena Napinya Mantan Pejabat
Mantan Gubernur Sultra Nur Alam Dibawa ke Lapas Sukamiskin
Blak-blakan Inneke Koesherawati Soal Bilik Asmara di Lapas Sukamiskin
Diminta Suami Belikan Mobil Buat Kalapas Sukamiskin, Inneke Mengaku Tak Paham Hukum
Suami Inneke Emosi Saat Ditanya Hakim Intensitas Gunakan Bilik Asmara