Biaya persalinan belum dibayar, bidan di Palembang tahan bayi pasien
Triani khawatir anaknya dijual bidan DW.
Diduga menahan bayi karena biaya persalinan belum ditebus, seorang bidan di Palembang berinisial DW dilaporkan ke polisi. Orang tua bayi kabarnya disuruh pulang mencari uang demi mencicil utang persalinan.
Pengadu bernama Triani (42), warga Kelurahan Kalidoni, Kecamatan Kalidoni, Palembang. Di hadapan petugas, Triani mengaku bayinya ditahan DW selama empat bulan terakhir, sejak kelahiran secara operasi caesar pada 31 Januari 2016 lalu, di tempat praktik DW tak jauh dari kediamannya.
Alasan penahanan bayi laki-laki itu, kata Triani, lantaran dia tak sanggup membayar biaya persalinan sebesar Rp 9 juta, dan perawatan Rp 125 ribu per hari. Sehingga total harus dibayar sebanyak Rp 20 juta.
"Sudah empat bulan bayi saya ditahannya. Sampai sekarang belum juga dikasihkan sama saya," kata Triani saat melapor ke SPKT Polresta Palembang, Senin (16/5).
Dikatakan Triani, dia juga dipaksa menginap di klinik bidan tersebut selama perawatan selama 40 hari usai persalinan. Saat pulih, Triani diminta pulang seorang diri buat mencari uang, sementara bayinya ditahan sampai biaya persalinan lunas.
"Saya disuruh mencicil. Tiga bulan ini sudah dicicil, tapi kata dia harus lunas dulu baru bayi saya diberikan," ujar Triani.
Triani khawatir, bidan DW akan menjual bayinya jika tidak melunasi uang diminta. Sebab, bidan itu pernah mengucapkan kalimat banyak orang ingin punya anak dan mampu merawat anak Triani.
"Saya takut terjadi apa-apa dengan bayi saya. Saya takut dikasihkan ke orang lain, padahal saya berusaha mencicilnya," ucap Triani.
Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Maruly Pardede mengatakan, penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) tengah memproses laporan korban, dan segera memanggil DW.
"Kita dalami dulu kasus ini, terlapor akan diperiksa. Setelah itu baru kita proses lebih lanjut," kata Maruly.