BIN Benarkan BNPT: 39 Persen Mahasiswa di Tujuh Kampus Negeri Simpati Radikalisme
BIN enggan mengungkap nama tujuh universitas universitas yang dimaksud. Alasannya kerahasiaan. BIN hanya menyampaikan data itu kepada pimpinan universitas
Badan Intelejen Negara (BIN) membenarkan data yang pernah dilansir Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Data yang dimaksud terkait 39 persen mahasiswa dari tujuh perguruan tinggi negeri di Indonesia, simpatik terhadap gerakan radikalisme. Juru Bicara BIN Wawan Hari Purwanto menyebut pihaknya masih berusaha menurunkan angka tersebut.
"Terkait tujuh perguruan tinggi PTN yang terpapar radikalisme dan 39 persen mahasiswa di 15 provinsi, tertarik paham radikal itu memang benar dan ini terus diupayakan supaya angkanya menurun," ujarnya saat konferensi pers di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (20/11).
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Kenapa Strategi Nol Bersih IKN Nusantara dibentuk? Strategi ini berfungsi sebagai "kompas" bagi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dalam merencanakan, mengembangkan, dan mengelola kota untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2045.
-
Mengapa Strategi Nol Bersih IKN Nusantara penting? Strategi ini tidak hanya menyajikan aksi nyata yang mewujudkan visi Indonesia yang modern dan berkelanjutan, namun juga mewakili upaya nyata Indonesia dalam memerangi perubahan iklim, dan berkontribusi pada aksi iklim yang lebih luas di Asia dan Pasifik," ungkap Winfried Wicklein.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kenapa gudang amunisi TNI dianggap rahasia? Sehingga, tidak bisa sembarang orang bisa mengetahui terkait gudang amunisi tersebut.“Kan orang juga nggak tahu di situ ada gedung munisi. Nggak tahu (orang), karena gudang munisi kan sifatnya rahasia tertutup dia,” ujarnya.
Wawan enggan mengungkap nama tujuh universitas universitas yang dimaksud. Alasannya kerahasiaan. BIN hanya menyampaikan data itu kepada pimpinan universitas.
"Data PTN tersebut hanya disampaikan ke pimpinan universitas tersebut ini untuk evaluasi deteksi dini dan cegah dini dan tidak untuk konsumsi publik ini untuk menghindari hal-hal yang merugikan dari universitas tersebut," jelasnya.
Wawan menjelaskan ada tiga kadar terpapar radikalisme. Tinggi, sedang dan rendah. Paling tinggi, mahasiswa tersebut tergolong sebagai simpatisan.
"Tapi kalau dibiarkan nanti jadi empati dan partisipasi, jadi pada tahap awal sudah kita lakukan upaya pencegahan," jelasnya.
Data yang dimaksud Wawan sebelumnya diungkapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Pada 2017, BNPT melakukan kajian terhadap mahasiswa di 15 provinsi. 39 persen mahasiswa di tujuh universitas terpapar radikalisme.
Wawan mengatakan data tersebut masih relevan hingga sekarang. BIN masih mengusahakan untuk mendalami hal itu. Salah satu cara penanggulangan adalah dengan konter literasi.
"Ini terus dilakukan perkembanganya di 2018, dan terus kita dalami," tandasnya.
Baca juga:
Penjelasan BIN Soal 41 Masjid Terpapar Radikalisme dan 50 Penceramah Radikal
Bantah BIN, Dewan Masjid Sebut yang Terpapar Radikalisme Kelompok-kelompok di Masjid
PKS Minta BIN tak Buat Gaduh Soal 41 Masjid Terpapar Radikalisme
BIN: 41 Masjid di Kementerian, Lembaga dan BUMN Terpapar Paham Radikalisme
Menjaga Dunia Maya dari Ancaman Radikalisme