Binus School Serpong Keluarkan Semua Siswa Pelaku Bullying!
Binus selaku pihak sekolah akan memprioritaskan perhatian dan upaya untuk mendukung pemulihan korban bulllying secara fisik, psikis maupun emosional.
Video bullying tersebar di media sosial. Binus mengaku kejadian itu bukan di lingkungan dan jam sekolah.
- Bantah Ada Bullying di Sekolah, Begini Pembelaan SMA Binus Simprug
- Kasus Bullying di SMA Binus School Serpong, Kemen PPA: Sanksi akan Diberikan
- Ada Unsur Pidana, Kasus Bullying di Binus School Serpong Naik ke Penyidikan
- Bullying di Binus, KPAI: Penanganan Pelaku Kekerasan di Sekolah Belum Memberi Efek Jera
Binus School Serpong Keluarkan Semua Siswa Pelaku Bullying!
Binus School Serpong mengaku tidak menoleransi segala bentuk tindak kekerasan yang melibatkan siswa mereka. Binus School Serpong memastikan para pelaku kekerasan dan perundungan tidak lagi menjadi bagian dari Binus School termasuk pada kasus yang belakangan ini viral.
"Kami menerapkan Zero Tolerance Policy terhadap tindakan kekerasan baik secara fisik, psikis maupun emosional. Kami mengecam segala bentuk kekerasan baik di dalam maupun luar sekolah, yang bertentangan dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi di lingkungan sekolah," kata Haris Suhendra, Humas Binus School, Rabu (21/2).
Saat ini, Binus selaku pihak sekolah akan memprioritaskan perhatian dan upaya untuk mendukung pemulihan korban bulllying secara fisik, psikis maupun emosional, serta seluruh murid sekolah yang ikut terdampak.
"Sebagai bagian dari komitmen kami untuk mendukung transparansi dalam insiden ini," katanya.
Binus memastikan kejadian bullying yang belakangan viral terjadi di luar lingkungan dan jam sekolah. Setelah mengetahui kejadian itu, sekolah langsung melakukan investigasi.
"Seluruh siswa yang terbukti melakukan tindakan kekerasan sudah tidak menjadi bagian dari komunitas BINUS SCHOOL. Sejumlah siswa lain yang turut menyaksikan kejadian tersebut tanpa melakukan tindakan pencegahan maupun pertolongan juga telah mendapatkan sanksi disiplin keras," katanya.
Mengingat insiden ini telah berada di ranah hukum, Binus berjanji akan bersikap kooperatif membantu segala proses investigasi dari pihak berwajib.
Namun demikian, menyadari bahwa insiden ini melibatkan anak-anak di bawah umur, Binus memohon pengertian dari seluruh publik terhadap posisi sekolah untuk tidak dapat membagikan detail terkait privasi baik korban maupun semua yang terlibat dalam insiden ini.
"Sekali lagi kami menekankan bahwa tidak ada alasan yang membenarkan segala bentuk kekerasan. Fokus utama sekolah saat ini adalah untuk memberikan dukungan dan pendampingan yang dibutuhkan oleh korban dan keluarga," ujar Haris.
Sebagai Home for Learning, Binus mengaku berkomitmen untuk terus menjaga lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi seluruh murid, sehingga dapat tumbuh bersama menjadi individu yang lebih baik.
"Kami menghargai adanya simpati publik yang begitu tinggi pada insiden kekerasan terhadap siswa Binus School Serpong. Kejadian ini sangat berat bagi korban dan orang tua korban, dan tentunya juga membawa keprihatinan yang mendalam dari seluruh komunitas sekolah. Doa dan dukungan kami tertuju untuk korban dan keluarga," ujar Haris dalam keterangan tertulisnya.