BKSDA siapkan skenario tembak bius orangutan yang masuk pemukiman warga
BKSDA siapkan skenario tembak bius orangutan yang masuk pemukiman warga. Orangutan ini memang terlihat masih sangat liar. Jadi, disiapkan skenario tembak bius untuk mengamankannya.
Orangutan Kalimantan Timur (Pongo Pygmaeus Morio) yang kelaparan dan tersesat ke pemukiman warga di Sebulu Modern, Sebulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, masih berkeliaran. Tim BKSDA Kalimantan Timur menyiapkan skenario tembak bius untuk mengamankan dan mengevakuasi orang utan.
Dua hari ini tim BKSDA berada di lokasi untuk memantau pergerakan orangutan. Setelah kemarin, orangutan dewasa itu tepergok warga tersesat di pemukiman mereka.
-
Bagaimana orangutan menunjukkan kecerdasannya? Para peneliti mengamati bagaimana orangutan dengan cekatan menggunakan alat improvisasi dari lingkungan sekitarnya dan membangun struktur serupa untuk mendapatkan perlindungan dari hujan. Tingkat adaptasi dan pemahaman 'mengapa' ini menjadi sorotan unik dari kecerdasan orangutan.
-
Kenapa orangutan induk itu diduga sakit? "Jadi, induk Orangutan yang kita amankan dan selamatkan ini, kecurigaannya punya penyakit," Ari menambahkan.
-
Bagaimana cara tim di lapangan mengevakuasi induk Orangutan? "Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi. Tapi anaknya, saat tim mengevakuasi, memisahkan diri dari induknya dan masuk cepat ke dalam hutan," kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur, Ari Wibawanto, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (25/9).
-
Kapan garis keturunan Gigantopithecus terpisah dari orangutan? Garis keturunan kera besar diketahui berpisah dari sepupunya itu sekitar 12 juta-10 juta tahun lalu, kata peneliti.
-
Kapan video orangutan kurus itu viral? Viral video 28 detik memperlihatkan dua Orangutan induk dan anaknya dalam keadaan kurus beredar sejak Rabu 20 September 2023 di grup WhatsApp maupun media sosial.
-
Siapa yang mengancam kelangsungan hidup orang utan? Orang utan sering menjadi sasaran perburuan untuk diperdagangkan secara ilegal, baik sebagai hewan peliharaan maupun untuk bagian tubuh mereka yang dianggap memiliki nilai ekonomi atau medis.
"Tim masih di lokasi. Saya sudah instruksikan standby di lokasi ya," kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur Sunandar Trigunajasa, dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (20/10) malam.
Sunandar menjelaskan, timnya ekstra hati-hati mengingat orangutan yang tersesat ini merupakan orangutan dewasa. "Orangutan ini memang terlihat masih sangat liar ya. Jadi, disiapkan skenario tembak bius untuk mengamankannya," ujar Sunandar.
Dia juga merespons ulah warga yang memburu orangutan dengan cara menjeratnya, menembaknya dengan senapan angin, dan juga menyabetnya dengan parang. Dia mengimbau warga agar tidak menyakiti hewan yang dilindungi.
"Ya, kita terus memberikan pengertian kepada warga ini, jangan menyakiti orangutan ini. Pendekatan terus kita lakukan," sebut Sunandar.
"Kita koordinasikan dengan semua elemen masyarakat setempat, kalau memang melihat orangutan itu, segera mengabarkan ke petugas BKSDA yang ada di lokasi," tambahnya.
Diketahui, kawasan Sebulu dan sekitarnya merupakan kawasan habitat orangutan. Dengan begitu, Orangutan yang menyasar ke rumah warga, diduga kuat kelaparan lantaran habitatnya terusik dengan aktivitas pembukaan lahan.
"Kemungkinan bahwa habitatnya terusik, bisa saja ya. Cuma itu perlu dipastikan lagi," sebutnya.
Diketahui, satwa Orangutan terlihat menyasar permukiman warga dalam 3 hari terakhir ini, dan terlihat sempat masuk ke rumah warga. Sesekali, Orangutan terlihat makan batang pohon kelapa.
Warga yang khawatir, berusaha menangkapnya dengan segala cara. Mulai menjeratnya dengan tali, menembaknya dengan senapan angin. Bahkan, warga menyabetnya dengan parang.
(mdk/noe)