BMKG Catat 185 Gempa Terjadi di Bali Sepanjang Tahun 2021
Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Bali, mencatat terjadi 185 gempa bumi di wilayah Bali sepanjang tahun 2021. Dari 185 itu, ada 14 gempa bumi yang dirasakan karena kekuatannya di bawah 5 magnitudo, sementara sisanya adalah gempa berkekuatan kecil.
Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Bali, mencatat terjadi 185 gempa bumi di wilayah Bali sepanjang tahun 2021.
Dari 185 itu, ada 14 gempa bumi yang dirasakan karena kekuatannya di bawah 5 magnitudo, sementara sisanya adalah gempa berkekuatan kecil.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Bagaimana dampak gempa bumi bagi warga? Getaran yang cukup kuat seketika membuat warga berhamburan ke luar rumah. Mereka juga berteriak untuk mengingatkan para tetangga agar segera menyelamatkan diri.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Apa itu Gendang Pampat? Salah satu hal yang menjadi produk kebudayaan adalah alat musik. Beberapa kelompok suku di Indonesia punya alat musik yang khas. Kelompok Suku Dayak Iban misalnya, mereka punya alat musik tradisional bernama Gendang Pampat. Alat musik ini biasanya dimainkan pada saat upacara adat.
-
Di mana Jenang Gempol Bu Tum berjualan? Dilansir dari Jogjakota.go.id, salah satu penjual jenang gempol yang masih bertahan dan eksis adalah Jenang Gempol Bu Tum yang berlokasi di Pasar Pathuk Yogyakarta.
"Ada 14 gempa bumi yang terasa dan di bawah lima (magnitudo) yang paling terdampak kejadian pada tanggal 14 Oktober 2021 itu, di Karangasem dan Bangli," kata Kepala Kelompok Kerja Sub Bidang Pengumpulan dan Penyebaran BBMKG Wilayah III Denpasar, Yohanes Agus Setiawan saat dihubungi, Selasa (14/2).
Baca juga:
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Halmahera Barat
BMKG Catat 49 Gempa di Sumut-Aceh Diakhir Desember 2021
Berdasarkan data seismisitas yang berhasil dianalisa oleh pusat gempa regional lll di wilayah Bali selama tahun 2021, telah tercatat 185 kejadian gempa bumi dan terdapat 14 kejadian gempa bumi yang dirasakan. Pada periode ini aktivitas kegempaan di dominasi gempa bumi berkekuatan 3 magnitudo dengan kedalaman dangkal 60 km yaitu 107 kejadian.
Dari catatannya, kejadian gempa bumi terbanyak terjadi pada Bulan Desember 2021, yaitu sebanyak 23 gempa bumi. Sedangkan dengan jumlah kejadian gempa bumi dirasakan terbanyak pada Bulan Oktober 2021 sebanyak 4 kejadian.
Kemudian untuk gempa bumi berkekuatan 3 magnitudo sebanyak 157 kejadian, dan gempa berkekuatan di bawah 3 atau 2,8 magnitudo 28 kejadian, dan satu kali pernah terjadi gempa 4,8 magnitudo di wilayah Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.
"Sementara gempa di atas 5 magnitudo tidak ada. Kami membuatnya berdasarkan batasan wilayahnya. Jadi, kami membuat analisa ini hanya di wilayah Bali saja," ungkapnya.
Di sana pernah terjadi gempa yang cukup dasyat yaitu Gempa Seririt tahu 1976 silam dengan berkekuatan 6,2 skala richter (SR).
"Kalau dilihat dari peta dan distribusinya ini, kalau gempa dangkal kebanyakan ada di Bali Utara, kalau dilihat saat ini. Karena, di wilayah itu terdampak sesar aktif, seperti kita ketahui bersama sejarahnya di situ juga pernah ada Gempa Seririt," ujarnya.
"Sesar-sesar itu yang menimbulkan kejadian gempa di bagian Utara. Selain itu, ada sesar aktif yang ada di wilayah Rendang yang kejadian di Bulan Oktober 2021 itu. Itu yang memicu kejadian gempa di wilayah bagian Utara," tambahnya.
Adanya sesar aktif karena kondisi tektonik yang menyebabkan terdapat patahan di wilayah tersebut. Selain itu, di wilayah Bali bagian selatan itu ada zona subduksi dan daerah itu menyebabkan adanya tekanan terhadap lempeng yang ada di atasnya.
Sementara, bila dibandingkan tahun 2020 gempa bumi terjadi 217 kejadian dan lebih banyak pada tahun 2022.
"Untuk tahun 2020, kejadian gempa bumi di wilayah Bali ada 217 kejadian. Lebih banyak yang sekarang karena kemarin di Bulan Oktober itu ada gempa cukup besar 4,8 yang di Rendang dan itu diikuti oleh gempa-gempa susulan," ujarnya.
(mdk/cob)