BMKG: Kualitas Udara di Palembang Masuk Level Berbahaya
Asap yang masuk ke Kota Palembang masih didominasi kiriman dari wilayah SP Padang, Banyu Asin I, Pampangan, Pedamaran, Tulung Selapan, Cengal, Pematang Panggang, Air Sugihan, Pedamaran, dan Mesuji.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendata kualitas udara di Kota Palembang menyentuh kategori berbahaya pada Rabu pagi akibat kiriman asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Bambang Beny Setiaji mengatakan konsentrasi PM 10 pantauan Stasiun Klimatologi Palembang (18/9) rentang pukul 00.00-09.00 WIB, tercatat sempat menyentuh nilai maksimum 301 µgram/m3.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Kenapa Hutan Punti Kayu penting bagi Kota Palembang? Hutan merupakan sebuah kawasan yang luas dengan berbagai macam pepohonan yang hijau serta menjadi tempat tinggal para satwa, tumbuhan, dan lain sebagainya. Lebih dari itu, hutan juga menjadi ekosistem yang cukup penting di muka bumi. Hutan letaknya tak selalu jauh dari kehidupan manusia atau perkotaan. Banyak dijumpai hutan-hutan berada di tengah hiruk pikuk perkotaan yang berfungsi sebagai paru-paru kota sekaligus tempat rekreasi.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Dimana letak Kampung Kapitan di Palembang? Letak Kampung Kapitan yang berada di tepi Sungai Musi menjadi sangatlah strategis.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
"Nilai ambang batas Tidak Sehat adalah 150 µgram/m3, kondisi Tidak Sehat hingga Berbahaya umumnya terjadi pada rentang waktu 22.00-08.00 WIB sedangkan kondisi Sehat hingga Sedang umumnya terjadi pada rentang waktu 08.00-22.00 WIB," ujar Beny seperti dikutip Antara, Rabu (18/9).
Menurut pantauan, asap yang masuk ke Kota Palembang masih didominasi kiriman dari wilayah SP Padang, Banyu Asin I, Pampangan, Pedamaran, Tulung Selapan, Cengal, Pematang Panggang, Air Sugihan, Pedamaran, dan Mesuji.
Masuknya asap didorong angin permukaan yang tercatat berasal dari tenggara dengan kecepatan 9-37 km/jam, asap dibawa dari titik panas wilayah sebelah selatan-tenggara Kota Palembang yang tingkat kepercayaannya di atas 80 persen.
"Intensitas asap umumnya meningkat pada dini hari menjelang pagi hari, akibat labilitas udara yang stabil pada rentang pukul 01.00-07.00 WIB," tambahnya.
Akibat asap Rabu pagi, kata dia, jarak pandang tercatat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang hanya 700-800 meter dengan kelembapan 95-96 persen pada keadaan cuaca asap, dampaknya dua penerbangan terpaksa delay.
"Selasa malam (17/9) pukul 21.00-22.00 WIB, jarak pandang sempat tujuh kilometer, namun setelah itu angkanya terus menurun di bawah ambang batas hingga pukul 05.00-06.00 WIB," jelas Beny.
Fenomena asap sendiri diindikasikan dengan kelembapan yang rendah dengan partikel-partikel kering di udara hasil proses pembakaran, hal tersebut berpotensi diperburuk jika adanya campuran kelembapan yang tinggi sehingga membentuk fenomena kabut asap.
Kondisi langit pada malam harinya terpantau tanpa awan, akibatnya radiasi permukaan bumi lepas keluar atmosfer sehingga suhu di permukaan relatif dingin pada dini hari menjelang pagi, yakni berkisar antara 22-23 derajat celcius.
Namun pasca-matahari terbit, keadaan udara relatif labil sehingga partikel kering (asap) terangkat naik dan jarak pandang menjadi lebih baik.
"Untuk partikel kering (asap) yang pergerakannya dipengaruhi angin horizontal akan tetap ada di permukaan dan menimbulkan kekeruhan udara," tambah Beny.
Kondisi tersebut diprediksi terus berlangsung karena berdasarkan model prakiraan cuaca BMKG tidak ada potensi hujan dalam rentang prakiraan 18-23 September 2019 di wilayah Sumatera Selatan.
"Kami mengimbau masyarakat berhati-hati saat berkendara pada rentang pukul 04.00-07.00 WIB dan pukul 17.00-19.00 WIB seiring potensi menurunnya jarak pandang, senantiasa menggunakan masker untuk menjaga kesehatan serta jangan melakukan pembakaran baik itu sampah rumah tangga maupun dalam pembukaan lahan pertanian," tutupnya.
Baca juga:
Demo Kabut Asap di Kantor Gubernur Sumsel, Mahasiswa Bentrok dengan Polisi
Sumsel Diselimuti Kabut Asap, Herman Deru Batal Kunker ke Korsel & Rumania
Kabut Asap Mengkhawatirkan, Warga Riau Mengungsi ke Medan
Gara-Gara Asap Pekat, 2 Pesawat Berputar di Langit Palembang
Jarak Pandang Hanya 300 Meter Imbas Kabut Asap, 5 Penerbangan di Palembang Delay