BMKG soal 32 Gempa Susulan di Sulbar: Bisa Jadi Ada Energi Potensial Belum Dilepas
"Yang jadi persoalan sekarang ada kecurigaan kenapa gempa sebesar 6,2 ini memproduksi aftershock sangat lambat, jadi akselerasinya lambat sekali," ujar Daryono.
Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, gempa yang terjadi di Sulawesi Barat akselerasinya lambat. Sebab, sejak gempa kemarin besar kemarin, baru terjadi gempa susulan satu kali pagi ini sebesar Magnitudo 4,8. Sementara, untuk total sejak tiga hari dimulai gempa pertama, baru ada 32 gempa susulan.
"Yang jadi persoalan sekarang ada kecurigaan kenapa gempa sebesar 6,2 ini memproduksi aftershock sangat lambat, jadi akselerasinya lambat sekali," ujar Daryono dalam diskusi daring, Sabtu (16/1).
-
Kenapa banyak orang memuji Gempi? Pengguna internet memberikan pujian kepada Gempi yang memiliki segudang bakat. Dia mampu berakting, bernyanyi, dan ternyata juga menunjukkan kemampuan dalam renang.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Apa yang dimaksud dengan kata majemuk? Kata majemuk adalah bentuk kata yang terbentuk dari penggabungan dua atau lebih kata dasar.
-
Apa itu Jenang Gempol? Jenang gempol merupakan sebuah hidangan manis yang terbuat dari bubur sumsum dan gempol beras. Dilansir dari Liputan6.com, kuliner ini sudah ada sejak dulu. hidangan ini biasanya disajikan sebagai makanan penutup atau sarapan.
-
Apa itu Gajeuma? Gajeuma menjadi alat musik yang berfungsi sebagai pengiring lagu-lagu tradisional yang ada di Mentawai. Tiap daerah di Indonesia memiliki alat musik tradisional yang beragam dan unik. Tak jarang alat musik ini menjadi salah satu ikon atau ciri khas dari suatu daerah tersebut.
-
Bagaimana Bunga Jeumpa diperbanyak? Perbanyakan Bunga Jeumpa ini dapat dilakukan dengan melalui biji yang tumbuh kurang lebih 3 bulan sesudah biji disebar.
"Hari ini hari ketiga baru 32 aftershock. Terakhir tadi pukul 6.32 kekuatannya 4,8. Ini yang pertama di hari Sabtu ini. Jadi baru satu," jelasnya.
BMKG mencurigai apakah fenomena ini merupakan pertanda baik atau buruk. Sebab, bisa diduga masih ada ada energi potensial yang belum dilepas.
"Jadi kita curiga apakah ini memang pertanda baik, dan akan stabil atau ini sebuah pertanda masih ada energi potensial yang belum dilepas. Sehingga menunggu waktu kita masih ini pusing inilah sulitnya mengkaji gempa jadi ada perilaku gempa sulit prediksi," kata Daryono.
BMKG pun mengingatkan kembali masyarakat untuk waspada potensi gempa susulan besar. Juga potensi tsunami. Daryono menjelaskan, pada tahun 1969 di tempat yang sama pernah terjadi gempa dengan episenter di pesisir pantai.
"Tapi ini bukan konteks prediksi tapi membangun kesiagaan," kata Daryono.
Baca juga:
BNPB Minta Warga Waspadai Potensi Gempa Susulan di Sulawesi Barat
Upaya Pencarian Korban Gempa yang Tertimpa Reruntuhan di Mamuju
Tinjau Sulawesi Barat, Mensos Risma Masih Rasakan Gempa Susulan
Dampak Gempa, Pembelian BBM di SPBU Simbuang Mamuju Dibatasi
Hingga Sabtu Pagi, BMKG Catat 32 Gempa Susulan di Sulawesi Barat
2 Karyawan Rumah Makan di Mamuju masih Terjebak Reruntuhan
Ratusan Warga Terdampak Gempa Mengungsi di Stadion Mamuju