BMKG Ungkap Penyebab Sebagian Besar Wilayah di Pulau Jawa Dilanda Suhu Dingin
Sebagian besar wilayah di Pulau Jawa sedang dilanda suhu dingin.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan penyebab sebagian besar wilayah di Pulau Jawa dilanda suhu dingin.
- BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 5,3 di Padang Sidempuan, Getarannya Luas Waspada Ada Susulan
- BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Selama Arus Mudik Lebaran
- Dibongkar BMKG, Alasan Kemunculan Dua Matahari di Langit Mentawai Sumatera Barat
- BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, fenomena itu dipicu Angin Monsun Australia dan posisi matahari yang berada di sisi utara bumi.
Guswanto menjelaskan, Angin Monsun Australia (Timur) yang kering dan membawa sedikit uap air tersebut saat ini berembus menuju benua Asia dengan melewati perairan Samudera Hindia.
Analisa tim meteorologi BMKG mendapati di saat yang bersamaan suhu permukaan laut di perairan Samudera Hindia juga dalam kondisi yang relatif lebih rendah.
“Sehingga berpengaruh membawa suhu dingin pada wilayah Indonesia,” kata Guswanto, dikutip dari Antara, Selasa (16/7).
Fenomena suhu dingin tersebut dinilai BMKG adalah situasi biasa terjadi pada medio Juli - Agustus (puncak musim kering) dan diprakirakan bisa sampai dengan bulan September.
Menurut Guswanto, fenomena seperti itu akan menyasar wilayah bagian selatan ekuator atau khatulistiwa. Seperti Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, yang terasa akan lebih dingin dari biasanya.
Namun biasanya Pulau Jawa akan lebih dingin karena bertopografi pegunungan atau dataran tinggi, seperti Banjarnegara Jawa Tengah (Dieng), Lumajang hingga Pasuruan di Jawa Timur (Semeru, Bromo), kemudian Wonosobo dan Temanggung (Gunung Sindoro - Sumbing) dan Lembang Bandung di Jawa Barat.
BMKG memprakirakan sejumlah wilayah tersebut dalam beberapa waktu ke depan masih bersuhu lebih dingin pada pagi, dengan titik minimumnya berlangsung pada malam hari.
Hal demikian juga dipengaruhi oleh posisi matahari yang sedang berada di belahan utara bumi, sehingga wilayah Indonesia khususnya bagian selatan khatulistiwa menerima sedikit sinar matahari secara langsung dan menjadikan suhu udara lebih rendah.
Dalam kondisi tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap mengonsumsi air minum secara cukup, melengkapi makanan atau minuman mengandung vitamin C, dan vitamin D. Sehingga imun tubuh tetap terjaga menghadapi fenomena penurunan suhu.