BNPB: Korban meninggal gempa Sulteng bertambah jadi 1.374 orang
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis jumlah terbaru korban yang meninggal dunia pascagempa bumi dan tsunami di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, hingga Selasa (2/10) petang, sebanyak 1.374 jiwa.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis jumlah terbaru korban yang meninggal dunia pascagempa bumi dan tsunami di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, hingga Selasa (2/10) petang, sebanyak 1.374 jiwa.
"Ada 113 jiwa hilang," kata Kepala BNNP, Willem R dalam jumpa pers di Posko Satgas Penanggulangan Gempa Bumi di Palu, Selasa petang. Dikutip dari Antara.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Di mana gempa terjadi? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
-
Apa itu Gendang Pampat? Salah satu hal yang menjadi produk kebudayaan adalah alat musik. Beberapa kelompok suku di Indonesia punya alat musik yang khas. Kelompok Suku Dayak Iban misalnya, mereka punya alat musik tradisional bernama Gendang Pampat. Alat musik ini biasanya dimainkan pada saat upacara adat.
-
Apa itu Gendar Pecel? Berbeda dengan pecel pada umumnya, di sana pecel dipadukan dengan gendar. Gendar adalah olahan nasi yang teksturnya lebih kenyal dari lontong karena proses pembuatannya dicampur dengan ragi.
-
Berapa kekuatan gempa yang terjadi? Gempa 4,9 Magnitudo mengguncang Bali, Sabtu (7/9).
Menurut Willem, masih ada jenazah yang tertimbun di bawah tumpukan bangunan dan longsor yang belum diketahui berapa jumlahnya.
Menurut Willem, saat ini yang menjadi prioritas adalah upaya pencarian dan penyelamatan untuk mengevakuasi korban, dengan mengerahkan semua sumber daya manusia (SDM), mulai dari Basarnas, TNI, Polri, Kementerian hingga relawan.
Untuk penanganan jenazah, kata dia, sebanyak 483 jiwa yang sudah dimakamkan. Sementara yang dimakamkan per hari ini sebanyak 257 jiwa, di Kelurahan Pantoloan 35 jiwa dan dimakamkan keluarga sebanyak 191 jiwa.
Sejumlah warga pesisir pantai di Kelurahan Panau, Kecamatan Tawaili, Kota Palu, mengaku masih mencari sejumlah anggota keluarga yang hilang terseret air laut saat gempa dan tsunami, bermagnitudo 7,4 pada skala Ritcher, Jumat (28/9) lalu, "Sampai sekarang masih ada satu orang anak saya yang belum ditemukan," kata Nurjannah.
Nurjannah menuturkan, saat itu, dia dan keluarga sedang berada di rumah dan tiba-tiba gempa terjadi. Kala itu, di halaman rumah tanah sudah mulai retak dan mengeluarkan lumpur dan gas.
Mereka pun berupaya menyelamatkan diri, namun beberapa anggota kelurga yang masih tertinggal, tiba-tiba tersampu ombak yang begitu besar.
"Suami dan dua anak laki-laki saya meninggal dunia, namun satu orang belum ditemukan hingga sekarang," tutur Nurjannah.
Dia berharap, adanya bantuan pemerintah, karena saat ini sudah tidak memiliki apa-apa lagi, dari rumah hingga suami sebagai tulang punggung untuk mencari nafkah.
Baca juga:
Begini kondisi Kelurahan Balaroa yang rata akibat gempa Palu
BMKG: Tak ada sinyal gempa saat terjadi gelombang di kolam renang Juanda
Lalu lintas udara dibuka, ratusan penumpang di bandara Palu berebut naik pesawat
Asal tertib, Pilot Hercules jamin semua korban gempa Sulteng bisa dievakuasi
Donald Trump ingin kirim kapal RS ke Sulteng, JK bilang tidak efisien
Kondisi lapas rusak akibat gempa, napi di Palu dan Donggala dilepas sementara
Berpengalaman di Aceh, JK diminta pimpin penanganan bencana Sulteng