BNPB Salurkan Bantuan Korban Banjir Lahar Dingin dan Longsor Sumbar Via Udara
Bantuan logistik bagi masyarakat dikirimkan melalui jalur udara menggunakan helikopter BNPB, khususnya di daerah Kabupaten Tanah Datar
BNPB salurkan bantuan korban banjir di Sumbar
- BNPB Siapkan Bantuan Korban Banjir Bandang Ternate: Rumah Rusak Berat Rp60 Juta, Ringan Rp15 Juta
- BNPB Ungkap Potensi Bahaya Bencana Banjir Lahar Dingin Gunung Ibu: 13 Lokasi Ini Diminta Waspada
- BNPB: Korban Meninggal akibat Banjir Lahar dan Longsor di Sumbar Terus Bertambah, 27 Orang Masih Hilang
- Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang di Luwu Bertambah Jadi 14 Orang, Helikopter Dikerahkan Evakuasi Warga
BNPB Salurkan Bantuan Korban Banjir Lahar Dingin dan Longsor Sumbar Via Udara
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan, bantuan terhadap warga terdampak bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor yang menerjang sejumlah daerah di Sumatra Barat, pada Sabtu (11/5) disalurkan melalui Udara.
Hal ini karena, banyak fasilitas umum dan infrastruktur seperti jalan rusak hingga terputus akibat banjir lahar dingin.
“Bantuan logistik bagi masyarakat dikirimkan melalui jalur udara menggunakan helikopter BNPB, khususnya di daerah Kabupaten Tanah Datar,” kata Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto melalui siaran pers diterima, Rabu (15/5).
Berdasarkan data Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB pada Selasa (14/5) per pukul 18.35 WIB, jumlah korban meninggal dunia bertambah dari yang sebelumya 50 menjadi 58 jiwa, sementara korban hilang bertambah dari 27 menjadi 35 orang dalam pencarian.
“Kemudian data keluarga terdampak berjumlah 1.543 KK dan 33 orang mengalami luka-luka. Pusdalops dan BPBD setempat masih terus melakukan pengkajian dan pemutakhiran data menyusul masih dilaksanakannya proses pencarian dan evakuasi korban,” rinci Suharyanto.
Suharyanto memastikan, pengerahan alat berat juga terus dilakukan. Tujuannya, demi membantu menormalisasi kondisi dan pembersihan material banjir dan longsor di area permukiman.
“Kami mendorong agar terus dilakukan pendataan terhadap rumah yang mengalami kerusakan baik rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan,” jelas dia.
Suharyanto melaporkan, sudah ada enam titik yang dilihat langsung agar kemudian bisa ditentukan langkah selanjutnya. Enam titik lokasi tersebut adalah Bukikbatabuah Kabupaten Agam, Pandai Sikek Sepuluh Kota, Lubuk Mata Kuciang, Lembah Anai, Simpang Manunggal, dan Jorong Panti Kabupaten Tanah Datar.
“Kami lakukan pendataan kerusakan mulai dari rumah, fasos, fasum agar bisa segera ditindaklanjuti untuk diperbaiki dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang," pungkas Suharyanto.