Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang di Luwu Bertambah Jadi 14 Orang, Helikopter Dikerahkan Evakuasi Warga
13 kecamatan di Luwu terdampak banjir bandang dan tanah longsor.
13 kecamatan di Luwu terdampak banjir bandang dan tanah longsor.
Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang di Luwu Bertambah Jadi 14 Orang, Helikopter Dikerahkan Evakuasi Warga
Korban meninggal bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Luwu bertambah menjadi 14 orang.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin pun meminta dikerahkannya helikopter untuk menjangkau daerah yang sulit diakses.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Amson Padollo mengatakan, jumlah korban meninggal bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Luwu bertambah menjadi 14 orang.
Amson menyebut seluruh wilayah Kabupaten Luwu yakni 13 kecamatan terdampak banjir bandang dan tanah longsor.
"Semua kecamatan di Luwu terdampak banjir bandang dan tanah longsor. Ketinggian air bisa 1-3 meter," ujar Amson saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (4/5).
Berdasarkan data assement sementara, 1.385 kepala keluarga di Luwu terdampak banjir dan tanah longsor.
Amson menyebut 115 jiwa mengungsi di beberapa masjid dan rumah kerabat.
"Kerugian materil terdata kaji cepat antara lain sebanyak 1.867 unit rumah terdampak, 103 unit rumah rusak berat, 42 unit rumah hanyut. Terus empat titik ruas jalan terdampak, satu unit jembatan rusak," tuturnya.
Mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sulsel ini mengaku saat ini masih melakukan evakuasi dan assesment warga terdampak banjir bandang dan tanah longsor.
Meski demikian, Amson menyebut saat ini debit air genangan mulai turun.
Sementara Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, melakukan koordinasi dengan Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, serta Danlanud Hasanuddin untuk mengirimkan bantuan ke Kecamatan Latimojong dengan menggunakan helikopter. Kecamatan Latimojong ini merupakan daerah yang terisolir akibat banjir dan tanah longsor.
"Di Belopa sejak tadi malam. Meninjau lokasi pengungsian dan stand-by di Posko Pemda Kabupaten Luwu. Memastikan seluruh masyarakat yang terdampak longsor dan bencana banjir terlayani. Baik persedian makanan, pakaian dan obat-obatan," kata Bahtiar.
Bahtiar mengungkapkan, masih terdapat satu wilayah di Luwu, yaitu Kecamatan Latimojong, yang belum dapat diakses sepenuhnya akibat kerusakan infrastruktur seperti jembatan yang putus dan jalan yang longsor. Sekitar 3.000 warga di beberapa dusun dan desa di wilayah tersebut saat ini terisolasi.
"Bapak Kapolda membantu helikopter untuk mengangkut bantuan ke daerah yang terisolir. Kami harap masyarakat tetap tenang khususnya di Kecamatan Latimojong, karena kami pasti memberikan dukungan dan bantuan," ujarnya.
Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini menekankan pentingnya ketenangan di kalangan masyarakat, khususnya di Kecamatan Latimojong.
Bahtiar menjamin bahwa dukungan serta bantuan akan terus diberikan.
"Terima kasih kepada BNPB Pusat, Kementerian Sosial, dan unit terkait lainnya atas dukungan dan kerja sama yang telah diberikan. TNI-Polri telah bekerja bahu-membahu dalam penanganan bencana ini," ucap Bahtiar.
Sekadar diketahui, Enam kabupaten di Sulsel yakni Luwu, Sidrap, Enrekang, Wajo, Sinjai, dan Pinrang diterjangan bencana banjir bandang dan tanah longsor.
Dari enam kabupaten tersebut, daerah terdampak paling parah akibat banjir dan tanah longsor yakni Luwu, Wajo, dan Sidrap.
Pemprov Sulsel juga telah memerintahkan pemerintah kabupaten untuk mengeluarkan status tanggap darurat bencana banjir bandang dan tanah longsor.